Ujian
Akhir Semester Psikologi Industri & Organisasi
19310410013
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Di dalam dunia kerja kita selalu mendengar
istilah pelatihan kerja (training). Pelatihan kerja
banyak digunakan perusahaan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM)-nya.
Memiliki karyawan yang berpotensi tidak menjamin bahwa karyawan tersebut dapat
berhasil melakukan pekerjaannya (Simamora,2004). Karyawan harus mengetahui dan
memahami serta menguasai tugasnya dengan baik sesuai dengan keinginan
perusahaan sehingga tujuan perusahaan tercapai. Guna meningkatkan potensi kerja
karyawan maka perusahaan memerlukan suatu pelatihan kerja bagi karyawannya.
Menurut Mathis dan Jackson (2010:250)
pelatihan merupakan proses dimana seorang karyawan memperoleh kemampuan untuk
melakukan suatu pekerjaan. Pelatihan akan memberikan pengetahuan dan
keterampilan yang spesifik dan sesuai pada karyawan yang nantinya dapat
diidentifikasi untuk digunakan dalam pekerjaan mereka disaat itu juga. Sikula
dalam Mangkunegara (2013:44) juga menyatakan bahwa kegiatan pelatihan merupakan
suatu proses pendidikan dalam jangka waktu yang pendek dengan mempergunakan
prosedur sistematis dan terorganisir dimana karyawan non-manajerial mempelajari
pengetahuan dan keterampilan teknis dalam tujuan terbatas.
(Sumber gambar : Karyaone.com)
Dalam
implementasinya pada sebuah perusahaan, pelatihan merupakan hal yang penting
karena membantu karyawan dalam memperbaiki kemampuan dan pengetahuan yang
dimilikinya serta berpengaruh terhadap keberhasilan pekerjaannya. Oleh karena
itu, bermacam-macam metode pelatihan yang dapat digunakan oleh perusahaan.
Salah satu metodenya adalah Off-Site Methods. Off-Site Methods adalah metode
pelatihan dengan menggunakan situasi di luar lokasi pekerjaan. Umumnya
digunakan apabila target yang perlu dicapai banyak. Metode ini salah satunya
yang sering digunakan atau sudah tidak lazim lagi adalah seminar.
Seminar merupakan
sebuah pertemuan khusus yang memiliki teknis dan akademis yang tujuannya untuk
melakukan studi menyeluruh tentang suatu topik tertentu dengan memecahkan suatu
permasalahan. Seminar ini biasanya diselenggarakan oleh perguruan tinggi maupun
suatu organisasi dan terdapat sesi tanya jawab serta diskusi. Tujuan dari
seminar bagi karyawan sendiri yaitu :
1. Untuk memberikan inspirasi kepada peserta seminar dalam
meraih karir yang lebih baik di perusahaan.
2. Untuk memotivasi
peserta seminar agar mampu menjalankan pekerjaan dengan efektif dan profesional.
3. Untuk membuka
gembok pemikiran karyawan agar masih ada waktu untuk memperbaiki diri menjadi
karyawan yang berkualitas.
4. Untuk mendorong peserta agar menjadi karyawan yang
efektif dan senantiasa bekerja dengan benar dan amanah.
(Sumber gambar : cvdior.com)
Ada
beberapa persoalan yang sering terjadi di dalam sebuah seminar yang dilakukan
oleh sebuah organisasi. Pertama, penjadwalan acara yang tidak sesuai dan
jalannya acara juga diluar schedule yang sudah dibuat. Hal ini bisa saja
terjadi karena ada beberapa hal yang mepet dan juga terjadi di luar rencana
waktu yang sudah ditetapkan. Kesalahan yang paling dikhawatirkan oleh ialah ada
beberapa peserta yang tidak mendapatkan tempat duduk. Jangan sampai hal ini
terjadi sebagai kesalahan yang sering terjadi ketika mengadakan seminar. Kesalahan
yang tidak kalah penting untuk diperhatikan ialah ketersediaan peralatan yang
mendukung acara seperti mic yang bagus, loudspeaker, dekorasi panggung dan
lainya. Serta kesalahan terahir yaitu peserta seminar yang merasa bosan ataupun
mengantuk dengan pemaparan seminar yang monoton hanya kepada tulisan saja.
(sumber gambar : blogspot.com)
Solusi
ataupun hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi permasalahan yang sering
terjadi di dalam seminar yaitu pastikan penjadwalan atau waktu seminar ditentukan
semaksimal mungkin sebelum acara dilaksanakan. Misalnya, 2-3 jam sebelum
seminar dimulai para panitia harus memperiapkan semuanya semaksimal mungkin. Cara
mengatasi peserta yang tidak kebagian tempat duduk yaitu panitia seharusnya
lebih selektif atau antisipasi dengan menyediakan tempat duduk yang lebih dari
kuota yang diduga. Kita tidak tau semuanya akan terjadi secara dadakan. Jadi lebih
baik antisapsi terlebih dahalu.
Solusi
untuk ketersediaan alat pendukung seperti speaker,mic,dll, seharusnya panitia
menyiapkan peralatan cadangan sewaktu-waktu takut terjadi kendala yang tidak
diinginkan. Seperti halnya dengan tempat duduk tersebut, tidak ada salahnya antisipasi
harus selalu dilakuan. Dan yang terahir peserta bosan dalam seminar itu hal
yang sering terjadi dan hal yang wajar karena dalam memperesentasikan seminar
seharusnya tidak hanya dengan tulisan saja perlu dimodifikasi dengan video
maupun visual lain yang menarik peserta seminar.
(Sumber gambar: apriliantas.com)
Tetapi
dengan hal ini karyawan harus memanfaatkan kegiatan seminar yang
diselenggarakan oleh sebuah perusahaan ataupun organisasi. Bukan hanya sekedar
menambah pengetahuan saja, banyak hal yang bisa karyawan atau peserta seminar
ambil dari sebuah seminar. Seminar sendiri bisa dijadikan untuk meningkatkan
kemampuan dalam hal menganalisis suatu permasalahan. Serta menambah wawasan
guna meningkatkan potensi kerjanya dengan kemajuan di masa yang akan datang.
Metode
pelatihan dengan cara seminar ini sangat efektif bahkan hampir seluruh perusahaan
mengimplementasian metode ini. Hal ini untuk menambah pengalaman karyawan
tentang pengetahuan yang belum diketahui demi meningkatkan keterampilan ataupun
potensi kerjanya. Dengan begitu karyawan mudah untuk menjadi orang yang lebih
kreatif dalam sebuah organisasi tanpa melanggar peraturan (Shinta, 2017). Serta
dengan biaya yang tidak terlalu mahal dan bisa dilakukan kepada karyawan secara
klasikal. Problem permasalahan pun akan dibahas secara tuntas ataupun
menyeluruh, sehingga karyawan akan diajak untuk berpikir kritis dengan waktu
yang cukup untuk membahas sebuah persoalan.
Daftar Pustaka :
Gintings,
Abdorrakhman. (2011). Esensi Praktis Manajemen Pendidikan dan Pelatihan. Bandung : Humaniora.
Mangkunegara,
Anwar Prabu. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Mathis,
Robert L. dan Jackson John H. 2010. Human Resource Management. Edisi Tigabelas,
USA: South-Western, Cengage Learning.
Simamora,
Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi YKPN
Shinta, A. 2017. Memimpin Pimpinan yang
Kolot : Peluang Bagi Karyawan Kreatif Untuk Maju : Usaha Menterjemahkan Visi
Prodi Serta Kegiatan Publikasi Dosen pada Tingkat Nasional. Kupasiana.
Sumber Gambar :
https://www.karyaone.co.id/blog/jenis-pelatihan-karyawan/
(diakses pada tanggal 13 Juni 2020).
http://cvdior.co.id/pelatihan-meningkatkan-kinerja-karyawan-melalui-metode-sidik-jari/
(diakses pada 13 Juni 2020)
http://ceritapelatihan.blogspot.com/2008_04_01_archive.html
(diakses pada 13 Juni 2020)
https://apriliantas.com/seminar-adalah-apa-itu-seminar/
(diakses pada 13 Juni 2020)
Mantap mba...🙏
BalasHapusTerimakasih kak, semoga bermanfaat 🙏
HapusAlhamdulillah bermanfaat, semangat terus kak 🤗
BalasHapusInspiratif kak👍
BalasHapusTerimakasih kak, semoga bermanfaat
HapusBot bad
BalasHapusTerima kasih
HapusTerimakasih, sangat bermanfaat buat saya dan semoga juga bermanfaat buat orang lain
BalasHapusIya kak terimakasih kembali sudah mampir membaca
HapusBermanfaat sekali artikelnya kak, sukses selalu!
BalasHapusWaw bermanfaat sekali
BalasHapusTerima kasih kak
HapusArtikel yang sangat bermanfaat, terima kasih. Sukses yaa😊
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSangat bermanfaat kak artikelnya ☺️
BalasHapusSukses selalu ya kak..
Bermanfaat banget ☺
BalasHapusBermanfaat banget ☺
BalasHapusperfect and very useful☺️
BalasHapusTerimakasih kakak
HapusMantab
BalasHapusTerimakasih kak
HapusArtikelnya sangat bermanfaat, semangat mengedukasi ya😊
BalasHapusBaik terimakasih kak
Hapusartikelnya bagus, menambah pengetahuan. sukses selalu.🙏
BalasHapusBaik terima kasih
HapusOwh, saya jadi tau hal baru, yaitu pengalaman kerja berdasarkan training mode. Makasih banyak
BalasHapusTerimakasih kembali kak
Hapus