Inda
Stella Faubun
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Pancasila
adalah pandangan hidup dari masyarakat Indonesia yang dipahami dan diterapkan
oleh masyarakat pada kehidupan sehari-hari, serta menjadi pedoman yang dimiliki
oelh negara kita sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Dalam penerapan
nilai-nilai yang ada dalam Pancasila setiap masyrakat harus bisa menerapkan
nilai-nilai yang ada dalam Pancasila. Karena hal ini sesuai dengan kepribadian
Bangsa Indonesia yang telah menjadi identitas dari negara Indonesia.
Namun
bertolak belakang dengan perubahan zaman yang dari hari kehari semakin modern,
terlebih lagi dengan diterbitkannya berbagai macam alat-alat elektronik dengan
model dan keluaran terbaru setiap bulan, bahkan hari. Disisi lain Indonesia,
semakin merosot nilai-nilai yang telah ditanamkan sejak para pendahulu dan hal
itu tampak dengan pergeseran moral pada para generasi muda, bukan saja pada
nilai-nilai yang sejak dulu yang telah dijadikan sebagai pedoman, tapi juga
pola kehidupan yang juga telah berubah seiring dengan perubahan zaman. Bahkan
banyak masyarakat yang belum bisa menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari mereka. Berbagai penyimpangan yang telah dilakukan oleh
oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, sehingga memneri pengaruh yang besar
bagi penerapan nilai-nilai Pancasila dan juga berdampak pada melemahnya
Pancasila yang sejak dahulu telah dijadikan sebagai pedoman hidup bangsa
Indonesia. Sejak zaman dahulu, Pancasila telah dimaknai sebagai pedoman hidup
dan apabila pedoman ini tidak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari maka akan
ada kehancuran dari dalam negara dan perkembangan negara tidak sampai pada
tahap yang maju.
Jumlah
penduduk Indonesia di tahun ini berdasarkan data pertumbuhan penduduk Indonesia
yang dikeluarkan oleh bank dunia adalah 252.370.792 jiwa di tahun 2015,
sedangkan penduduk miskin di Indonesia pada 2014 mencapai 27,73 juta jiwa
menurut Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis Berita Resmi Statistik BPS No.
06/01/Th.XVIII, tanggal 2 januari 2015 dalam portal www.bps.go.id. Dengan masalah kemiskinan dapat
membawa seseorang untuk berperilaku yang tidak sesuai dengan Pancasila. Contoh,
kasus –kasus pencurian yang terjadi dibeberapa daerah. Contoh yang lain adalah pada
saat sidang Paripurna sedang berlangsung ada beberapa oknum yang tidur disaat
berlangsungnya rapat yang juga sedang membahas tentang masalah-masalah kenegaraan
dan yang menyangkut kehidupan, keamanan dan pemenuhan hidup masyarakat. Ada
juga oknum yang pada saat sidang Paripurna sedang berlangsung membuka situs
porno dan menonton dalam sidang Paripurna. Keadilan negara Indonesia juga
dipertanyakan, ketika seorang nenek yang dituduh mencuri singkong dan kasus
inidibawa hingga ke pengadilan, jatuhi hukuman yang tidak setimpal dengan apa
yang dilakukan nenek itu. Kasus ini sudah menyeleweng dari sila ke-5 Pancasila.
Ada juga sebuah kasus, dimana seorang anak perempuan dan ternyata adalah anak
kandung yang melaporkan ibunya (Hajjah Fatimah, 90) ke kepolisian hanya untuk
sebidang tanah dan digugat 1 Miliar.
Penyimpangan
perilaku dari nilai-nilai Pancasila sudah sering dilakukan. Jika hal ini terus
berlanjut, bagaimana cara mengatasi atau solusi yang terbaik dalam
mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam kondisi Indonesia masa kini?
Dimasa
kini, walaupun dengan berbagai perubahan yang telah terjadi namun Pancasila
yang telah diyakini dan dijadikan sebagai panutan dalam cara bertingkah laku
setiap hari harus tetap berpedoman pada Pancasila. Bagaiman caranya?
Pancasila
menjadi harapan bangsa Indonesia, sehingga peran Pancasila dengan kondisi
Indonesia dimasa kini adalah di dalam, Pancasila berfungsi untuk memperat persatuan
bangsa Indonesia dan mengarahkan perjuangan bangsa Indonesia menuju ke keadilan
yang ideal. Peran kedua adalah ke luar, Pancasila berfungsi sebagai identitas
bangsa dalam pergaulan internasional dewasa ini. Nilai-nilai Pancasila menjadi
landasan dasar, serta motivasi atas segala perbuatan baik dalam kehidupan
sehari-hari dan dalam kenegaraan yang menjadi penuntun bagi seluruh masyarakat.
Setiap nilai yang terkandung dalam Pancasila harus diaplikasikan. Berikut
adalah penerapan nilai-nilai Pancasila, yaitu:
a. Sila
pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa yang terkandung nilai religius;
· Kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta segala sesuatu yang ada didunia
ini dengan sifat-sifatnya yang Maha Kuasa, Maha Adil, Maha Bijaksana dan
Sempurna.
· Ketakwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yakni menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi
segala larangan-larangannya.
· Penerapan
sila ini dalam kehidupan adalah, menjalankan kewajiban sebagai umat beragama
yang bertkwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, melindungi dan melestarikan ciptaan
Tuhan, serta tidak membuat kehancuran yang dapat merugikan pribadi, orang lain
dan lingkungan sekitar.
b. Sila
kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, terkandung nilai-nilai
perikemanusiaan yang harus diperhatikan dalam kehidupan sehari-hari. Antar
lain;
· Pengakuan
akan harkat dan martabat manusia yang berkaitan erat dengan hak asasi manusia.
· Perlakuan
yang adil oleh sesama manusia dan tanpa adanya sikap diskriminasi.
· Penerapan
dalam kehidupan adalah, bentuk kepedulian terhadap sesama yang membutuhkan
perhatian dan pertolongan.
c. Sila
ketiga, Persatuan Indonesia, yaitu terkandung nilai persatuan bangsa, maka
patut diperhatikan aspek-aspek berikut;
· Persatuan
Indonesia berarti wajib membela dan menjunjung tinggi patriotisme.
· Pengakuan
terhadap “bhineka tunggal ika” suku bangsa (etnis) dan kebudayaan bangsa yang
memberikan pembinaan menuju kesatuan bangsa.
· Cinta
dan bangga akan negara Indonesia.
· Penerapan
dari sila ketika antara lain, melakukan invetarisai tata nilai tradisional yang
harus selalu diperhitungkan dalam mengambil kebijaksanaan dan mengembangkan
melalui pendidikan dan pelatiha. Contoh: terlibat dalam Paskibraka RI pada 17
Agustus. Menjaga dan melestarikan nilai-nilai yang diwariskan oleh leluhur atau
nilai-nilai adat pada daerah masing-masing.
d. Sila
keempat, Kerakyatan yang Dimpimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, mengandung nilai-nilai kerakyatan;
· Kedaulatan
negara ada ditangan rakyat,
· Warga
Indonesia sebagai warga negara dan warga masyarakat mempunyai kedudukan, hak
dan kewajiban yang sama,
· Keputusan
diambil atas dasar musyawarah untuk mufakat oleh wakil-eakil rakyat.
· Penerpan
dalm kehidupan adalah mewujudkan, menumbuhkan dan mngembangkan kesadaran dan
tanggung jawab para pengambil keputusan dalam mengelola lingkungan hidup;
mewujudkan, menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran akan hak dan tanggung jawab
masyarakat dalam mengelola lingkungan hidup; dan juga kemitraan masyarakat,
dunia usaha dan pemerintahan dalam upaya melestarikan daya dukungan dan daya tampung
lingkungan hidup.
e. Sila
kelima, Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia, terkandung nilai
keadilan sosial;
· Perlakuan
yang adil di segala bidang kehidupan tanpa memandang status terutama dalam
bidang politik, ekonomi dan sosial budaya, dan keseimbangan antara hak dan
kewajiban, menghormati hak milik orang lain.
· Penerapan
dalam kehidupan sehari-hari adalah mengelola sumber daya alam dan memelihara
daya dukungan agar bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dari
generasi terdahulu ke generasi yang sekarang.
0 komentar:
Posting Komentar