Mata Kuliah : Psikologi Lingkungan
Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta, MA
Indah Dwi Sulistyowati (23310410042)
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
TPST Randu Alas di Dusun Candi karang menjadi contoh nyata bagaimana petugas sampah berupaya mengelola sampah untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Program ini dipimpin oleh Pak Joko dan dibantu oleh tiga tetangganya, menunjukkan komitmen warga dalam menjaga lingkungan. Meskipun menghadapi kendala, TPST Randu Alas memberikan pelajaran penting mengenai manajemen sampah yang berkelanjutan.
Keberhasilan dan Tantangan TPST Randu Alas:
- Layanan Terjangkau: Biaya pengambilan sampah sebesar Rp50.000 per bulan dianggap relatif terjangkau oleh warga. Hal ini menunjukkan bahwa program ini dirancang untuk menjangkau masyarakat luas.
- Pengolahan Sampah Organik: TPST Randu Alas berhasil mengolah sampah organik menjadi kompos kering dan cair, sebuah langkah positif untuk mengurangi limbah dan menghasilkan produk yang bermanfaat. Proses ini sejalan dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
- Dukungan Masyarakat: Meskipun terdapat penolakan terhadap rencana kenaikan biaya, hal ini menunjukkan kesadaran warga terhadap pentingnya layanan pengelolaan sampah.
- Tantangan Volume Sampah: Volume sampah yang membeludak menjadi tantangan besar. Petugas terpaksa membakar sampah yang sulit dipilah, sebuah praktik yang tidak ideal karena dapat mencemari udara.
- Budidaya Magot Terhenti: Budidaya magot, yang sebelumnya menjadi bagian dari program, terpaksa dihentikan karena kurangnya dukungan dari pihak ketiga, yaitu pedagang buah. Hal ini menunjukkan pentingnya kolaborasi yang saling menguntungkan.
Pelajaran Penting:
- Dukungan Masyarakat: Keberlangsungan program pengelolaan sampah sangat bergantung pada dukungan masyarakat. Resistensi warga terhadap kenaikan biaya dapat menghambat upaya perbaikan layanan.
- Kolaborasi dengan Pihak Ketiga: Kolaborasi dengan pihak ketiga, seperti pedagang buah, memerlukan pendekatan yang saling menguntungkan agar program dapat berjalan tanpa hambatan finansial.
Langkah Perbaikan:
- Edukasi Masyarakat: Penting untuk meningkatkan edukasi masyarakat mengenai manfaat layanan pengelolaan sampah yang lebih baik. Warga perlu diajak untuk melihat dampak positif dari kenaikan harga, seperti pengurangan pembakaran sampah dan peningkatan kualitas layanan.
- Inovasi Pengolahan Sampah Organik: TPST Randu Alas dapat mengeksplorasi inovasi pengolahan sampah organik dengan mencari mitra baru untuk mendukung budidaya magot atau solusi lain yang lebih berkelanjutan.
Kesimpulan:
Pengelolaan sampah di TPST Randu Alas menunjukkan bahwa keberlanjutan program lingkungan memerlukan keseimbangan antara inovasi, partisipasi masyarakat, dan dukungan finansial. Dengan komitmen bersama, tantangan yang ada dapat diatasi, menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat untuk generasi mendatang.
0 komentar:
Posting Komentar