29.12.24

ESAI 4 - MELAKUKAN UPCYCLING SAMPAH ANORGANIK

 

ESAI 4  MELAKUKAN UPCYCLING SAMPAH ANORGANIK

 

Mata Kuliah : Psikologi Lingkungan


Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA.

 

 


Nurul Faidah – 23310410069

Fakultas Psikologi

 

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

 

 

Upcycling memiliki sejumlah keunggulan utama yang sangat signifikan, menjadikannya sebagai salah satu pendekatan yang penting dalam pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan kita. Pertama-tama, upcycling berperan secara krusial dalam mengurangi volume limbah yang masuk ke tempat pembuangan akhir, karena proses ini mengubah limbah yang sebelumnya dianggap tidak bernilai menjadi produk baru yang tidak hanya fungsional tetapi juga memiliki nilai estetika yang tinggi. Dengan demikian, upcycling membantu mengalihkan perhatian kita dari kebiasaan membuang barang, dan mengajak kita untuk lebih menghargai potensi barang-barang yang mungkin dianggap sebagai sampah.

Kedua, upcycling cenderung lebih hemat energi jika dibandingkan dengan proses daur ulang industri yang biasanya memerlukan penggunaan energi yang cukup besar. Proses upcycling seringkali dilakukan secara manual dan tidak memerlukan proses kimia yang kompleks dan berenergi tinggi, sehingga dapat mengurangi jejak karbon yang dihasilkan. Hal ini sangat penting di tengah meningkatnya kesadaran akan perubahan iklim dan dampak lingkungan dari aktivitas manusia.

Ketiga, upcycling tidak hanya berfungsi untuk mengurangi limbah, tetapi juga dapat meningkatkan kreativitas individu serta mendukung ekonomi lokal. Melalui produksi barang-barang unik yang memiliki nilai jual, seperti produk kerajinan tangan atau dekorasi yang dihasilkan dari bahan-bahan yang sebelumnya dianggap tidak berguna, kita dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan perekonomian lokal. Dengan demikian, upcycling berkontribusi pada pembentukan gaya hidup yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab, sekaligus menciptakan produk dengan nilai tambah dari material yang dulunya dianggap sebagai limbah.

Pada tanggal 26 Desember yang lalu, saya memutuskan untuk melakukan eksperimen dengan mencoba upcycling galon mineral bekas menjadi tempat sampah, sebuah ide yang muncul sebagai respons terhadap banyaknya sampah galon plastik yang berserakan di lingkungan sekitar saya. Saya mulai dengan mengumpulkan beberapa galon bekas yang biasanya hanya ditumpuk secara sembarangan di area dapur, tanpa ada upaya untuk memanfaatkan barang-barang tersebut secara lebih kreatif. Setelah memastikan bahwa galon-galon tersebut bersih dan benar-benar kering, saya melanjutkan dengan menandai bagian atas galon yang akan saya potong untuk dijadikan tempat sampah.

 


Dengan penuh kehati-hatian dan ketelitian, saya menggunakan cutter dan gunting untuk memotong bagian atas galon hingga terbuka cukup lebar, sehingga dapat menampung berbagai jenis sampah dengan lebih nyaman dan efisien. Proses ini membutuhkan ketekunan dan kreativitas, karena saya harus memastikan bahwa potongan yang saya buat rapi dan aman untuk digunakan.

Setelah semua pekerjaan selesai, saya merasa bangga dan puas melihat bagaimana galon bekas tersebut telah bertransformasi menjadi tempat sampah yang cantik dan fungsional. Tempat sampah hasil upcycling ini bukan hanya mempercantik halaman kecil di kos saya, tetapi juga memberikan dampak positif yang nyata dengan mengurangi jumlah sampah plastik yang dihasilkan. Menjadikan limbah galon bekas sebagai tempat sampah di kost ternyata bukan hanya sebuah solusi lingkungan yang efektif, tetapi juga sebuah kegiatan kreatif yang menyenangkan. Selain itu, proses ini memberi saya kesempatan untuk merenungkan pentingnya upcycling dan bagaimana tindakan kecil seperti ini dapat berkontribusi pada perubahan yang lebih besar dalam upaya pelestarian lingkungan.

0 komentar:

Posting Komentar