Nama: Kanina Hanifadila R.
NIM: 23310410078
Sampah menjadi masalah yang serius di Indonesia. Perlu adanya pengelolaan sampah untuk mengurangi dampak negatif yang dapat ditimbulkan. Sampah yang dikelola dengan baik dapat menambah nilai guna, estetika, dan juga nilai jual. Salah satu program pengelolaan sampah yang marak saat ini adalah Bank Sampah. Bank sampah merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat di bidang persampahan. Bank sampah dibentuk untuk mengelola sampah yang diberdayakan oleh masyarakat sekitar. Bank Sampah Restu Ibu dikelola oleh para wanita di wilayah Rejowinangun, Sleman, Yogyakarta yang peduli terhadap pengelolaan sampah. Bank sampah ini hanya beroperasi beberapa hari dalam setiap bulan untuk penimbangan dan juga pemilahan ulang.
Langkah operasional yang dilaksanakan oleh Bank Sampah Restu Ibu adalah pencatatan presensi dan hasil timbangan dari sampah yang disetorkan; sekaligus mendaftar menjadi nasabah bank sampah. Penanggung jawab Bank Sampah Restu Ibu sangat menganjurkan pemilahan sampah dan hanya menerima sampah anorganik. Sampah yang dipilah atau dipisah itu seperti seperti botol yang dipisah: tutup, plastik, dan botol itu sendiri. Namun, apabila belum dipisah, maka harga jual sampah menjadi lebih turun. Sampah yang sudah terpilah kemudian dikumpulkan bersama sampah yang serupa, misalnya seperti sampah tutup botol, plastik bening, botol, dan lainnya. Sampah yang belum dipisah, akan melalui proses pemilahan ulang untuk mengelompokkan jenis sampah. Sampah kemudian akan disimpan pada karung di sebuah ruangan sebelum melalui proses daur ulang.
Ketika menyetorkan sampah di bank sampah, hal pertama yang dilakukan adalah mengelompokkan sampah anorganik yang dibawa dengan bantuan kantung plastik. Selanjutnya, beberapa jenis sampah yang sudah dikelompokkan akan dibawa dengan trashbag. Sebelum sampah disetorkan, perlu untuk mengisi presensi beserta kepastian untuk menjadi nasabah dari Bank Sampah Restu Ibu. Sampah yang disetorkan masih sebanyak dua kali, yakni pada tanggal 24 dan 25 Desember 2024. Sampah yang sudah terkumpul sebanyak 1 kg dan 1,5 kg. Sampah tersebut terdiri atas botol, tutup botol, plastik bening, plastik mengkilat, dan stirofom. Setiap sampah yang sudah dikelompokkan ditimbang dan dicatat pada buku tabungan sampah kemudian ditotal. Sampah yang sudah dipilah akan digabungkan pada kumpulan sampah lain yang serupa. Menjadi nasabah dari Bank Sampah memiliki banyak keuntungan, salah satunya adalah mendukung pengelolaan sampah dengan baik serta memperoleh uang dari hasil penjualan sampah. Namun, dikarenakan jumlah sampah disetorkan pada bulan yang sama dan dalam jumlah yang sedikit, maka uang hasil penjualan sampah belum diberikan, melainkan ditabung terlebih dahulu.
Dari penyetoran sampah dan menjadi nasabah Bank Sampah Restu Ibu, banyak manfaat yang didapatkan. Manfaat tersebut seperti: meningkatkan kesadaran lingkungan agar lebih lestari dengan pengelolaan sampah; membantu mengembangkan ekonomi lokal dengan transaksi sampah beserta penjualan hasil daur ulang sampah anorganik, sehingga kuantitas sampah di lingkungan berkurang; serta turut serta dalam pengelolaan sampah pribadi.
0 komentar:
Posting Komentar