29.12.24

ESAI 7-MENJADI NASABAH BANK SAMPAH

 

ESAI 7-MENJADI NASABAH BANK SAMPAH

Mata Kuliah : Psikologi Lingkungan

Dosen Pengampu  : Dr. Arundati Shinta, M.A
Oleh : Azizah Nur’aeni 23310410030


MENJADI NASABAH BANK SAMPAH GEMAH RIPAH


   Salah satu tugas dalam mata kuliah Psikologi Lingkungan adalah menjadi nasabah bank sampah. Sebelumnya, saya tidak tahu jika ada pengelolaan sampah yang berupa bank sampah sampai mendapatkan mata kuliah psikologi lingkungan oleh Ibu Shinta. Karena ketidaktahuan saya tentang bank sampah ini, saat mengerjakan tugas dari Ibu Shinta, saya mengandalkan google maps untuk mencari bank sampah yang ada di sekitar kos saya. Saya menemukan Bank Sampah Gemah Ripah yang ternyata sangat dekat dengan kos saya.

    Berbekal dengan menghubungi contact person yang ada di google maps, saya kemudian berangkat ke bank sampah Gemah Ripah. Di sana, saya disambut oleh Mbak Wening dan Mbak Salis.

PELOPOR BANK SAMPAH YOGYAKARTA

                    

         

    Sembari sampah yang saya bawa ditimbang oleh Mbak Wening, saya melakukan sesi tanya jawab dengan Mbak Salis tentang Bank Sampah Gemah Ripah ini. Ternyata bank sampah Gemah Ripah adalah pelopor bank sampah di Yogyakarta lho. Berawal dari efek pasca gempa di tahun 2006 yang membuat founder Gemah Ripah, Bapak Bambang mulai kegiatan mengumpulkan dan memilah sampah yang menjadi cikal bakal aktivitas bank sampah, dan akhirnya di tahun 2008 diresmikan berdirinya Bank Sampah Gemah Ripah ini.

    Bank Sampah Gemah Ripah ini berlokasi di dusun Badegan, Bantul, Yogyakarta. Tujuan Bank Sampah Gemah Ripah salah satunya adalah masyarakat bisa mengelola sampah sendiri karena sebelum disetor ke bank sampah, kita harus memilahnya lebih dahulu. Misalnya sampah plastik dikumpulkan jadi satu, kertas dikumpulkan jadi satu, dan seterusnya. Bahkan jika kita mengumpulkan sampah botol kemasan mineral yang sudah kita pisahkan dari label plastiknya juga akan meningkatkan variable perhitungan, yang akan menguntungkan nasabah.
Seru, ya!

   Karena saya adalah nasabah baru, saya harus mengisi formulir pendaftaran nasabah baru, yang kemudian akan mendapatkan invoice dari hasil penimbangan sampah yang saya setorkan. Jika berhasil menyetorkan sampah minimal senilai 5000 rupiah, saya akan mendapatkan buku nasabah bank sampah. Saldo nasabah bank sampah bisa diambil sewaktu-waktu dengan minimal saldo yang harus disisakan dalam tabungan sejumlah 5000 rupiah.

Beberapa list sampah dan harga yang ditetapkan oleh Bank Sampah Gemah Ripah
   Bank Sampah Gemah Ripah tidak menerima sampah kain/pakaian/baju. Karena tenaga dan kebutuhan untuk pengelolaan sampah kain ini masih minim sehingga jika menerima sampah baju justru akan menumpuk. 

   Menjadi nasabah bank sampah, membuat saya belajar lagi untuk lebih rajin mengelola sampah saya sendiri dan bisa disetor ke bank sampah. Bank sampah adalah ide yang sangat kreatif untuk solusi sampah jangka panjang. Bank Gemah Ripah membantu masyarakat untuk bisa dan mau mengelola sampah rumah tangganya sendiri dan memperoleh keuntungan jika rutin menyetorkannya ke bank. Selain itu, menurut Pak Bambang Bank Sampah Gemah Ripah ini terbukti ampuh untuk mengurangi beban sampah yang harus dibuang di tempat pembuangan sampah terpadu (TPST), sehingga umur TPST dapat lebih panjang.


0 komentar:

Posting Komentar