Dosen Pengampu:
Fx. Wahyu Widiantoro, S.Psi., MA.
Disusun Oleh:
Ellenia Ika Apriliani 22310410174
Elvira Febrian 22310410187
Ibrar Lanega Pratama 22310410138
Rafiqoh Novembria 22310410181
Rizky Liana Dewi 22310410171
PROGAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
2024
Rumah Sakit Jiwa Grhasia berlokasi di Jl. Kaliurang Km 17, Desa Tegalsari, Pakem, Kabupaten Sleman. Kecamatan pakem terletak di dataran tinggi pada ketinggian 600mm2 di atas permukaan laut, mempunyai iklim dengan cuaca sejuk sebagai ciri khasnya. Proses pelayanan di Rumah Sakit Jiwa Grhasia terbagi menjadi dua jenis, yaitu BPJS dan pelayanan umum. Pada proses pendaftarannya dapat dilakukan melalui offline ataupun online.
Pelayanan dan penanganan yang dilakukan tidak hanya dari pasien wilayah Jogja saja, namun pasien dari luar Jogja juga banyak. Gejala umum yang biasanya sering dialami oleh pasien dengan gangguan mental, secara awam biasanya ada yang delusi dan gangguan emosional.
Mental mempunyai arti yang berhubungan dengan watak dan batin manusia. Kata lainnya “mens (mentis)” yang bermakna jiwa, nyawa, sukma, roh dan semangat. Sedangkan menurut KBBI mempunyai arti jiwa, cara berpikir dan berperasaan. Seseorang yang mengalami gangguan mental, merupakan suatu kondisi kesehatan yang berpengaruh pada pola pikir, perasaan, perilaku, suasana hati. Gangguan mental dapat mengganggu fungsi-fungsi bagian tersebut dalam aktivitas sehari-hari manusia.
Pada Rumah Sakit Grhasia ini paling banyak menangani kasus gangguan mental seperti, Skizofrenia, Bipolar, Depresi, dan Kecemasan. Dalam ranah psikologi kasus gangguan mental yang banyak ditangani, yaitu Bipolar. Sedangkan dari segi psikiatri kasus yang banyak ditangani, yaitu Skizofrenia.
Dalam mendiagnosis pasien psikolog dan psikiatri menggunakan acuan PPDGJ untuk mengetahui gejala-gejala yang dialami pasien dan menegakkan diagnosis pada pasien. Proses asesmen di lakukan dengan wawancara dan observasi. Terapi yang paling efektif untuk seseorang pasien yang mengalami gangguan mental bisa dilakukan dengan cara melihat kondisi dan gejala yang dialami oleh pasien. Terapi yang biasanya dilakukan kepada pasien sesuai dengan diagnosis yang muncul.
Pilihan terapi yang akan dilakukan bisa melalui 3 cara yaitu terapi biologis, terapi psikologis dan terapi sosial. Terapi biologis bisa dilakukan dengan menggunakan obat yang di resepkan oleh psikiatri untuk menstabilkan keadaan pasien secara biologis, yang di maksud dengan biologis di sini adalah keadaan hormon pada otak dan fungsi neurotransmiter pada otak. Terapi yang kedua adalah terapi psikologis yang bisa dilakukan psikolog seperti pemberian intervensi terhadap cara coping pasien saat menghadapi masalah. Dan terakhir adalah terapi sosial dengan melibatkan lingkungan sosial pasien (orang - orang terdekat) untuk bisa memberikan dukungan terhadap pasien untuk bisa sembuh dari kondisi gangguan mentalnya.
Program rehabilitasi yang dilakukan dalam menangani pasien dengan melakukan rehabilitasi mental. Rehabilitasi mental atau terapi mental, yaitu dengan memberikan keterampilan kepada pasien yang sesuai dengan potensi dan bidangnya. Misalnya membuat kerajinan, menjahit dan tani. Hasil dari progam tersebut biasanya akan dipajang di pameran-pameran.
Kendala-kendala yang dialami saat akan melakukan terapi dan rehabilitasi pada pasien yaitu biasanya pasien tidak kooperatif. Pasien tidak menunjukkan sikap kerja sama yang baik dalam proses penanganan. Hal yang bisa dilakukan yaitu dengan memotivasi pasien dengan memberikan dukungan keluarga dan dukungan sosial.
Dengan progam di atas dapat mengukur tingkat keberhasilan dan kemajuan yang dialami oleh pasien. Untuk proses menilai hasilnya, terdapat nilai rapor yang mana dinilai dari keaktifan dan insiatif yang dilakukan pasien. Pasien yang sudah mengalami kemajuan dan sudah bisa bersosialisasi dengan masyarakat maka dapat dipulangkan kembali ke rumah.
LAMPIRAN
0 komentar:
Posting Komentar