Phrahasti
Sito Resmi / 19310410038
Dosen
Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Setiap
manusia di dunia ini pasti bekerja untuk biaya hidup, entah itu bekerja yang
berat ataupun ringan. Tetapi banyak individu yang mengalami stress saat bekerja
karena pusing memikirkan pekerjaan yang menumpuk. Stresss kerja sangat
berdampak besar pada pekerjaan karena sangat berpengaruh, disaat individu
mengalami stress dan memaksa untuk menghendel atau menangani semua pekerjaan
bisa jadi pekerjaan itu akan hancur karena tidak ada kefokusan untuk melakukan
pekerjaan itu. Jika mengalami stress kerja seharusnya istirahat sebentar konsul
kepada dokter untuk mencegah kestressan pada diri, atau minta izin cuti
sebentar untuk liburan agar otak bisa fress kembali. Jika dibiarkan
terus-menerus, stress kerja bisa mnyebabkan masalah kesehatan fisik (seperti
penipisan rambut, sariawan, jerawat, asma, diabetes), masalah kesehatan mental
seperti gangguan tidur, gangguan kepribadian, gangguan kecemasan, dan depresi
serta meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan. Karena stress kerja bisa
terjadi tanpa disadari dan itu bisa berdampak negatif.
T.
Hani Handoko (2001:193) mengungkapkan bahwa terdapat sejumlah kondisi kerja
yang sering menyebabkan stress bagi para karyawan , diantarnva adalah: Beban
kerja yang berlebihan, Tekanan atau desakan waktu, Kualitas supervisi yang
jelek, Iklim politis yang tidak aman, Umpan balik tentang pelaksanaan kerja
yang tidak memadai, Kemenduaan peranan, Frustasi, Konflik antar pribadi dan
antar kelompok, Perbedaan antara nilai-nilai perusahaan dan karyawan, Berbagai
bentuk perusahaan. Setiap orang pasti mengalami stres, baik di luar organisasi
maupun di dalam organisasi apapun. Dengan kata lain, setiap orang tidak dapat
menghindari stres, untuk itu karyawan maupun pimpinan berkewajiban mengelolanya
dengan baik. Ketika seorang karyawan maupun manajer mampu mengelola stresnya
dengan baik, maka konsekuensinya adalah fungsional (positif), sebaliknya jika
mengabaikan stres yang muncul, konsekuensinya adalah negatif terhadap individu
maupun organisasi.
Ada
beberapa teknik pengukuran stres, salah satunya adalah dengan menggunakan PSQ
(Perceived Stress Questionnaire) yang dikembangkan oleh Herbert And Carsten, yang
dimensi pengukurannya meliputi: . Stress reaction adalah mengukur tingkat stres
seorang individu di tempat kerja berkiatan dengan kekhawatiran, ketegangan, dan
kegembiraan yang dirasakan seseorang ditempat kerja pada saat melaksanakan
tugas-tugas kantor. Perceived
environmental stressor atau demands adalah tuntutan lingkungan. Seorang
karyawan akan merasakan kelelahan emosional dan hasil kerja yang tidak maksimal
akibat dari tuntutan organisasi yang berlebihan (organizational stressor). Stres
kerja adalah suatu reaksi seseorang sebagai respon penyesuaian terhadap
berbagai tuntutan baik yang bersumber dari dalam ataupun dari luar organisasi
yang dirasakannya sebagai peluang dan ancaman yang dapat diukur melalui stress
reaction dan demands.
Refensi :
Saina Nur. 2013. Konflik
Stress Kerja Dan Kepuasan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Pegawai. Emba. Vol. 1 No. 3, 739-749
Peni Tunjungsari. 2011.
Pengaruh Stress Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada Kantor Pusat PT.
Pos Indonesia (PERSERO). Peni. Vol. 1 No. 1.
Bermanfaat banget info nya
BalasHapusTerima kasih kak 😊
HapusMenarik dan memeberkan manfaat, makasih kak infonya...
BalasHapusterima kasih kak semoga bermanfaat
Hapus