UJIAN AKHIR PSIKOLOGI SOSIAL 1
(Semester Genap 2019/2020)
Imelta Indriyani Alfiah (19310410062)
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Perkembangan globalisasi yang sangat
pesat memberikan kemudahan dalam menjalin interaksi antar kota maupun negara.
Globalisasi dipengaruhi oleh perkembangan teknologi, karena dengan adanya
teknologi mempermudah kita untuk berkomunikasi dan berinteraksi (Kaparang,
2013: 1). Di era serba digital saat ini, segala informasi dapat diperoleh melalui
media massa.
Media massa merupakan media yang
memberikan informasi terkait dengan masyarakat dan penyebaran informasi
tersebut digunakan untuk berhubungan dengan masyarakat secara luas, yang
dikelola secara profesional dan bertujuan untuk mencari keuntungan. Menurut
Bungin (2008) dalam (Abidin et al., 2017:73) media massa merupakan institusi
yang berperan sebagai agent of change (institusi pelopor perubahan).
Secara harfiah, media massa dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang mampu
menyebarkan pesan secara serempak dan cepat kepada audiens dalam jumlah yang
luas dan heterogen.
Kemudian, apa kaitannya dengan
proses belajar?
Pada
tahun 1971, Albert Bandura menemukan teori social learning. Bandura berpendapat
bahwa faktor lingkungan dan kognitif seseorang dapat memengaruhi proses
belajar. Ketika seseorang berinteraksi dengan lingkungan, sebenarnya terjadi
proses belajar, mungkin tanpa ia sadari. Menurut Bandura , manusia mempelajari sesuatu
dengan cara meniru perilaku orang lain. Anggap saja ketika kita hendak
belajar sesuatu hal yang super asing, misal belajar mengemudi mobil, tidak
serta merta kita langsung duduk di kursi sopir sendirian dan menginjak gas yang
kita sendiri belum mengerti cara mengoperasikannya. Kita belajar dari contoh,
kita belajar dari mengamati orang lain. Kalau ingin pandai tendangan
bebas, maka kita harus ngikutin cara orang yang pandai mengambil tendangan
bebas. Kalau ingin pandai menari, kita akan ngikutin gerakan tari orang yang
pandai menari.
Social
learning theory, atau teori belajar sosial, adalah
pengembangan dari karya Cornell Montgomery. Montgomery (dalam Ranyard, Crozier,
dan Svenson, 1997) mengajukan pemikiran bahwa belajar sosial terjadi melalui
empat tahap: kontak dekat, imitasi terhadap pihak yang superior, memahami
konsep perilaku yang hendak ditiru, perilaku model peran. Dalam Social
Learning and Clinical Psychology (1954), Julian Rotter menyatakan bahwa
efek suatu perilaku dapat memengaruhi motivasi seseorang untuk melakukan hal
serupa. Individu cenderung menghindari sesuatu yang berdampak negatif,
sekaligus menginginkan hasil yang positif. Jika seseorang mengharapkan keluaran
positif dari suatu perilaku, atau berpikir bahwa ada kemungkinan mendapatkan
imbalan positif, maka kemungkinan mereka mau melakukan perilaku tersebut.
Pembelajaran
sosial klasik menyatakan bahwa orang-orang belajar perilaku sosial yang sesuai
dengan mengobservasi dan mengimitasi model yang mereka lakukan dengan melihat
orang lain. Proses ini dikenal dengan istilah modeling atau pembelajaran
observasional. Orang-orang memulai untuk melanjutkan pelajaran mereka dengan
memilih model yang akan ditiru, mengembangkan perasaan moral dan belajar
perilaku yang sesuai dengan gendernya.
Dalam
psikologi, meniru adalah hal yang wajar dan manusiawi. Meniru adalah salah satu
cara kita belajar. Sebuah kutipan menarik dari (Anthony Robbins, 2005) ” Dulu,
Saya sadari bahwa sukses itu berpola, dan bahwa orang yang sukses besar melakukan hal spesifik
untuk mencapai kesuksesan. Saya percaya bahwa jika saya ikuti pola tersebut, Saya bisa mencapai kesuksesan yang sama besar.”
Bila kamu mau sukses, tirulah pola yang dilakukan orang sukses.
Tidak
hanya hal serius, pendidikan pun bisa datang dari cara yang menghibur. Sinetron
dan film dapat membantu penonton mempelajari perilaku yang diinginkan dengan
cara yang positif dari artis-artis dalam film. Untuk menanamkan suatu nilai
moral, dalam suatu film harus ada setidaknya tiga jenis karakter:
- Karakter yang mendukung suatu moral (model positif)
- Karakter yang menolak suatu moral (model negatif)
- Karakter yang meragukan nilai tersebut
Saat
menonton film, penonton biasanya ada yang mendukung nilai, ada yang menolaknya,
dan ada yang meragukannya. Dengan formula ini, maka masing-masing segmen
penonton akan terwakili. Dalam perjalanan film pun, mereka yang meragukan akan
terbelah menjadi tiga: mulai menerima nilai tersebut, mulai menolak nilai, atau
menolaknya mentah-mentah. Di akhir film, maka akan tampak kebaikan dalam nilai
tersebut. Tokoh yang baik akan menang, dan mendapat reward. Perilaku ini dapat
memotivasi penonton untuk melakukan hal yang sama.
Menurut
Bandura, manusia bukanlah makhluk yang sekadar meniru apapun yang ia lihat;
manusia bisa memilih perilaku apa yang ia pilih dan mana yang ia buang. Bandura
menyempurnakan teori belajar sosial dengan menambahkan aspek perilaku dan
kognitif. Behavioral learning (belajar perilaku) berarti lingkungan
menyebabkan seseorang melakukan perilaku tertentu (Bandura, 1977). Belajar
kognitif berarti bahwa faktor psikologis pun punya andil dalam mempengaruhi
bagaimana seseorang berperilaku. Manusia dapat meniru perilaku, namun ia juga
punya kemampuan memilih dan memilah perilaku apa yang mau ia pelajari.
Kecakapan memilah dan memilih inilah aspek kognitif yang dimaksud. Sebagai
kesimpulan, Bandura menyatakan bahwa teori belajar sosial adalah kombinasi dari
lingkungan dan faktor kognitif.
Referensi:
Abidin,
S., Cindoswari, A. R., & Gea, S. (2017). "Kredibilitas Media Dalam
Pemberitaan Implementasi Kawasan Ekonomi Khusus Kota Batam Survei Koran Harian
Batam Pos, Tribun Batam, Sindo Batam, Haluan Kepri, Dan Pos Metro". Jurnal
Komunikasi, Vol.3 No. 1: 72–89.
Anthony,
R., Vijay Govindarajan, 2005, Management
Control System,Jilid I dan II, Terjemahan Kurniawan Tjakrawala dan Krista,
Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Bandura, A. (1977) Social Learning Theory. NJ:
Prentice-Hall.
Kaparang,
O. M. (2013). Analisa Gaya Hidup Remaja Dalam Mengimitasi Budaya Pop Korea
Melalui Televisi (Studi Pada Siswa Sma Negeri 9, Manado). Journal, II(2).
Ranyard,
R., Crozier,W.R., Svenson, O. (1997). Decision
Making, Cognitive models and explanations.New York:Routledge. This edition
published in the Taylor & Francis e-Library, 2002. ISBN 0-203-75263-5.
Rotter,
J.B.,1996. Generalized Expectancies for
Internal Versus Eksternal Control Reinforcement. Psycological Monographs,
80, No. 609.
Sumber
Gambar :
Manusia belajar melalui meniru dari tingkah laku orang lain, apakah kita harus berada di sekitar orang-orang yang baik perilakunya agar kita bisa belajar hal baik dari mereka? Lalu bagaimana jika kita diharuskan untuk berada di sekitar orang yang bisa saja membuat kita meniru sesuatu yg kurang positif?
BalasHapusTerimakasih kak ππ€
Manusia dapat meniru perilaku, namun ia juga punya kemampuan memilih dan memilah perilaku apa yang mau ia pelajari.
BalasHapusManusia yang "sehat" dapat beradaptasi dengan keadaan, kondisi tidak bisa kita paksakan untuk kita berada disekeliling orang yang memberi pengaruh positif saja pada kita, justru dengan berada dilingkungan yang memberikan beraneka ragam pengaruh akan membuat individu bisa melihat mana hal baik dan buruk, dan dapat mengelolanya sesuai dengan nilai dan norma yang ada.
Semoga jawaban memuaskan ya kak, semoga bermanfaat����
Sangat bermanfaat sekali informasinya kak,saya minta ijin mau menanyakan, apakah behavioral learning dapat kita gunakan dalam mengamati sikap dan kepribadian seseorang seperti orang yang berada di lingkungan kasar artinya semua individu disitu berperilaku sama ? Apakah lingkungan sekitar selalu memengaruhi sikap seseorang ? Mengingat attitude dan sopan santun adalah hal yang tertanam dalam diri kita masing - masing. Terimakasih.
BalasHapusKepribadian setiap individu itu berbeda, meskipun berada dilingkungan yang sama, sifat dan kepribadiannya akan berbeda tergantung bagaimana ia dapat mengelola dan menyikapi lingkungannya itu sendiri.
HapusBerbicara tentang lingkungan sekitar itu pasti berpengaruh bagi pembentukan pribadi individu, karena basic yang membentuk kepribadian adalah faktor bawaan dan faktor lingkungan itu sendiri
Semoga jawabannya memuaskan dan bermanfaat ya kak
HapusSangat bermanfaat sekaliππ
BalasHapusSangat bermanfaat dan menarik kak ��
BalasHapusTerima kasih kak
Hapus