Sekar Pramesthi
Armindarini /19310410072
Dr. Arundanti
Shinta. M. A
Fakultas Psikologi Uiversitas Proklamasi 45
Perkembangan dunia usaha yang semakin meningkat sejalan dengan
peningkatan kondisi perekonomian di Indonesia, hal tersebut menimbulkan
persaingan yang semakin ketat hal ini menuntut perusahaan untuk mempertahankan
dan meningkatkan kualitas kerja dan kuantitas kerja pelayanannya, dengan maksud
agar perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis, baik
ditingkat nasional maupun internasional. Sumber daya manusia memiliki peranan
penting dalam setiap kegiatan dari sebuah perusahaan, dikarenakan sumber daya
manusia dalam suatu perusahaan memiliki fungsi sebagai pelaksana dan juga
memiliki potensi yang besar untuk menjalankan aktivitas perusahaan, potensi
dari sumber daya manusia yang ada harus dimanfaatkan dengan sebaik- baiknya agar
memperoleh hasil yang maksimal, serta bagaimanapun juga kemajuan dan
keberhasilan dari suatu perusahaan tidak lepas dari peran sumber daya manusia
yang baik.
Menurut Mahsun (dalam Suryadi & Rosyidi, 2013) kinerja adalah
gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program
atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang
tertuang dalam rencana strategi suatu organisasi. Pentingnya kinerja perusahaan
ialah sebagai salah satu faktor dalam kemajuan perusahaan. Kinerja karyawan
menjadi sangat penting dikarenakan penurunan kinerja baik individu maupun
kelompok dalam suatu perusahaan dapat memberikan dampak yang berarti dalam
suatu perusahaan, yaitu akan berdampak pada pencapain tujuan organisasi.
(Sumber Gambar : Liputan6,com)
Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang penting bagi perusahaan.
Seorang karyawan yang memiliki kinerja tinggi dapat mendorong tercapainya
tujuan perusahaan. Namun hal ini tentu saja tidak terlepas dari faktor- faktor
yang mempengaruhinya. Simamora (dalam Sholihah & Haksama, 2014) menyatakan
bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi kinerja antara lain: faktor individual
yang terdiri dari: kemampuan dan keahlian, latar belakang pendidikan, dan
demografi. Faktor psikologis yang terdiri: persepsi, attitude,personality, pembelajaran,dan
motivasi. Faktor organisasi yang terdiri dari: sumber daya,kepemimpinan,
penghargaan, struktur,dan jobdesign. Salah satu faktor yang mempengaruhi
kinerja ialah motivasi. Hasibuan (dalam Damayanthi, 2015) menyatakan bahwa
motivasi itu sendiri ialah pemberian daya penggerak agar mendorong seseorang
untuk bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya dan
upayanya untuk mencapai kepuasan.
Rendahnya motivasi kerja akan menyebabkan timbulnya kinerja yang
rendah. Kinerja karyawan yang rendah tidaklah mungkin mencapai hasil yang baik
apabila tidak ada motivasi, karena motivasi itu sendiri merupakan suatu
kebutuhan dalam usaha untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangkan bagi karyawan
yang memiliki motivisi kerja yang tinggi membuat dirinya merasa senang dan
memperoleh kepuasan tersendiri dalam pekerjaannya, seorang karyawan akan lebih
berusaha untuk mendapatkan hasil yang maksimal dengan semangatnya yang tinggi,
serta selalu berusaha mengembangkan tugas dan dirinya (Anoraga, 2009).
Latief (2012) mengemukakan bahwa dengan terbentuknya motivasi yang
kuat, maka dapat membuahkan hasil atau kinerja yang baik sekaligus berkualitas
dari pekerjaan yang telah dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa setiap
peningkatan motivasi yang dimiliki oleh karyawan dalam melaksanakan pekerjaan
akan memberikan peningkatan terhadap kinerjanya. Oleh karena itu motivasi kerja
yang tinggi diperlukan organisasi untuk meningkatkan kinerja karyawannya.
Motivasi terdiri dari dua unsur, unsur pertama adalah dorongan yang
merupakan kekuatan berasal dari organisasi yang membentuk perbuatan. Kedua
adalah penghargaan (reward) yang diartikan sebagai tujuan yang akan dicapai
oleh perbuatan tersebut. Faktor dari dalam diri seseorang dapat berupa
kepribadian, sikap, pengalaman dan pendidikan, harapan atau cita-cita yang
menyangkut masa depan. Sedangkan faktor dari luar diri seseorang dapat
ditimbulkan karena pengaruh pemimpin, kolega atau faktor-faktor lain yang
sangat kompleks. Tetapi baik faktor dari dalam maupun dari luar diri seseorang
timbul karena adanya rangsangan. Motivasi dalam kehidupan ini sangat diperlukan
sebab seseorang yang melakukan aktivitas tanpa motivasi tidak akan serius dan
bersemangat. Orang yang bekerja tanpa motivasi cenderung untuk santai dan
semaunya sendiri.
Keberhasilan pegawai dalam mencapai kinerja yang tinggi harus
didukung oleh motivasi yang kuat baik yang berasal dari dalam dirinya maupun
dari luar dirinya. Dengan memotivasi diri, dan disiplin dalam bekerja dengan
harapan kinerja akan tetap terjaga dan dapat ditingkatkan agar pegawai dapat
melayani pelanggan dengan baik dan meraih kesuksesaan baik pegawai itu sendiri maupun perusaahaan atau organisasi tersebut.
Referesnsi
Anoraga, P. (2009). Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka
Cipta
Damayanthi,
E. L. (2015). Hubungan antara Stress Kerja dan Motivasi Kerja dengan Kinerja
Karyawan. Persona, Jurnal Psikologi Indonesia , 4(01), 44- 50.
Suryadi,
A., & Rosyidi, H.(2013). Kinerja Karyawan Ditinjau dari Analisis Faktor Budaya
Perusahaan. Jurnal Penelitian Psikologi, 04(02), 166-180.
Sholihah,
E. M., & Haksama, S. (2014). Pengaruh Leadership terhadap Kinerja Rumah
Sakit Umum Daerah Dr. Soegiri Lamongan. Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia
, 2(4), 272 280.
Latief,
B. (2012). Faktor- faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan PT. Mega Mulia
Servindo di Makasar. Jurnal Manajemen dan Akuntansi , 1 (1), 61- 70.
Referesni
gmabar
Ayuningtyas. Novita (2019) “Kata-kata
motivasi kerja untuk karyawan bikin kamu lebih semangat.”
HRD (2018) “14 Cara terbaik memotivasi karyawan agara semangat
bekerja.”
Artikel yang sangat menarik,semangat dan sukses terus mbak sekar 😊
BalasHapus