UJIAN AKHIR PSIKOLOGI SOSIAL I
(Semester Genap 2019/2020)
Oleh:
Hosianna Ronauli Simbolon
19310410032
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
Dosen Pengampu : Dr. Arundati
Shinta MA
Keluarga adalah unit terkecil
dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang
terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan. Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat
dua atau lebih pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan
perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi
satu sama lain dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta
mempertahankan suatu kebudayaan. Peranan keluarga menggambarkan seperangkat
perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam
posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh
harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat. Berbagai peranan yang terdapat di
dalam keluarga adalah ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan
sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, Sebagai
kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya. Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu
mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik
anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya
serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu ibu dapat
berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya. Anak-anak
melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik
fisik, mental, sosial, dan spiritual.
Selain memiliki peranan, keluarga juga memiliki fungsi bagi individu
yakni sebagai wahana bersosialisasi pertama kali yang memiliki arti penting dalam
pembentukan karakter pribadi. Pengenalan nilai, norma dan kebiasaan untuk
pertama kali diterima dari keluarga. Pengaruh sosialisasi dan enkulturasi yang
berasal dari keluarga sangat besar bagi pembentukan dan perkembangan individu. Kebiasaan-kebiasaan
baik yang positif maupun yang berlangsung lama dan terbuka dalam lingkungan
keluarga dapat tertanam secara kuat pada kepribadian seseorang. Begitu pula Seperti
Kebiasaan tidur dan bangun cepat atau terlambat, kebiasaan menggosok gigi,
kebiasaan menyisir rambut dan berpakaian rapi atau tidak, yang terbawa dalam
kepribadian seseorang, berlangsung dalam keluarga. Pada masa lampau pelajaran
agama pun dilakukan dalam lingkuangan ini. Selanjutnya keadaan keharmonisan
keluarga, perlakuan ayah ibu terhadap seorang anak, sangat mempengaruhi
pembentukan dan perkembangan kepribadian seorang anak dalam menanamkan
disilipin, nilai, norma, kebiasaan dasar, keluarga sangat besar perannya.
Selain itu motivasi juga bisa
diberikan dari orangtua kepada anak-anak mereka. Motivasi berasal dari kata
lain motive yang berarti dorongan (to move). Motif diartikan sebagai kekuatan
yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong untuk membuat (driving
force). Motif tidak berdiri sendiri tetapi saling berkaitan dengan faktor-faktor
lain, baik faktor external maupun internal. Hal-hal yang mempengaruhi motif
disebut motivasi. Motivasi merupakan dorongan baik yang berasal dari dalam
maupun luar diri untuk mencapai tujuan
tertentu guna memenuhi atau memuaskan suatu kebutuhan. Motivasi adalah gejala
psikologis dalam bentuk dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi merupakan
dorongan, rangsangan, pengaruh atau stimulus yang diberikan seorang individu
kepada individu lainnya sedemikian rupa, sehingga orang yang diberi motivasi
tersebut menuruti atau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis,
rasional dan penuh rasa tanggung jawab. Oleh karena itu, komunikasi dalam
sebuah keluarga sangatlah penting. Keluarga lebih sering melakukan komunikasi
pada setiap pertemuannya, karena tinggal dalam satu atap, jadi lebih sering
melakukan pertemuan.
Keluarga juga bisa menjadi faktor
pertama yang mempengaruhi kondisi semangat kita. Jika suasana keluarga harmonis
dan penuh aura positif maka kita akan semangat memulai aktivitas kita seharian
penuh, namun jika keluarga kurang kondusif dan penuh aura negatif, hal ini akan
mempengaruhi aktivitas dan kadar semangat kita. Maka kita jangan menganggap
sepele motivasi dalam keluarga. Setiap anggota keluarga berperan penting untuk
anggota keluarga lainnya. Artinya, bukan hanya kita saja yang membutuhkan
motivasi didalam keluarga tetapi pasangan dan anak kita juga memerlukan
motivasi untuk menjaga kadar semangat. Namun kadang kita melihat disekeliling
kita atau bisa jadi tetangga kita sendiri yang keluarganya tidak dihiasi dengan
semangat saling memotivasi, malah sebaliknya ada juga yang saling menjatuhkan,
dan tidak peduli antara anggota keluarga satu dengan yang lainnya.
Semangat motivasi akan muncul ketika kondisi emosi kita dalam keadaan baik(good mood). Kondisi emosi sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Oleh karena itu kita harus bisa menjaga komunikasi yang baik dengan orang-orang disekitar lingkungan kita. Memahami komunikasi yang baik adalah tugas kita agar bisa menumbuhkan motivasi diantara anggota keluarga.
Semangat motivasi akan muncul ketika kondisi emosi kita dalam keadaan baik(good mood). Kondisi emosi sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Oleh karena itu kita harus bisa menjaga komunikasi yang baik dengan orang-orang disekitar lingkungan kita. Memahami komunikasi yang baik adalah tugas kita agar bisa menumbuhkan motivasi diantara anggota keluarga.
1. komunikasi
yang baik adalah komunikasi yang mengarahkan kepada kegembiraan. Bisa dilakukan
sambil senyum, tertawa, bercanda dan lain sebagainya. Kita juga harus bisa
melihat timing yang pas ketika akan membicarakan hal yang serius.
2. Pandai
dalam memilih kata-kata. Usahakan ketika berkomunikasi hal yang keluar dari
ucapan kita adalah kata-kata yang baik. Misalnya saat anak melakukan kesalahan,
orangtua tidak serta merta mengeluarkan kata-kata negatif kepada anaknya. Justru disaat seperti itulah
saat yang tepat untuk memotivasi anak agar tidak mengulangi kesalahan yang
sama.
3. Memberikan
arahan dan dukungan bagi setiap anggota keluarga. Hindari kesan melarang pada
anak karena dapat mengurangi kadar motivasi seseorang. Dalam hal ini peran komunikasi
sangat diperlukan, kita harus pandai meramu kata-kata dalam berkomunikasi agar
tidak terkesan melarang sesuatu yang tidak kita setujui, yakni dengan
mengarahkan. Lalu, berikanlah dukungan jika kebutulan setuju dengan apa yang
dilakukan oleh salah satu keluarga kita. Karena dukungan akan meningkatkan
kadar motivasi seseorang.
Seringkali orang tua yang
bermaksud menasihati anaknya, justru malah mendemotivasi. Sebagai contoh, seorang
anak mengemukakan cita-citanya yang ingin menjadi seorang penyanyi (pada
kenyataannya ia tidak memiliki suara yang bagus bahkan pemalu) lalu orangtuanya
berkata bahwa anaknya tidak memiliki bakat sama sekali dan tidak akan cocok
sebagai penyanyi. Tanpa kita diketahui perkataan seperti itu membuatnya patah
semangat bahkan bisa kehilangan motivasi, bukan saja untuk menjadi penyanyi,
tetapi untuk menjadi yang lainnya karena motivasinya untuk berprestasi sudah
hilang. Cobalah dialog lebih dalam sebelum memberi vonis, tanyakan alasannya
ingin menjadi penyanyi dan berbagai pertanyaan lainnya yang menggali sehingga
kita dapat mempertimbangkannya. cobalah bicara dengan jalan yang mengarahkan
sehingga seolah-olah keputusan yang diambil adalah pendapat dia sendiri.
Daftar Pustaka:
http://alviannelaurentz.blogspot.com/2018/01/fungsi-keluarga-bagi-individu-keluarga.html?m=
(diakses pada 14 juni 2020)
http://senda-ronyrama.blogspot.com/2011/12/fungsi-keluarga-dalam-masyarakat.html?m=1
(diakses pada 14 juni 2020)
http://edubuku.com/2016/01/30/pentingnya-motivasi-dalam-keluarga/
(diakses pada 14 juni 2020)
https://www.academia.edu/19792313/Teori-Teori_Motivasi
(diakses pada 14 juni 2020)
https://www.haibunda.com/parenting/20191114150300-61-66975/kata-kata-bijak-orang-tua-untuk-memotivasi-anak-semangat-belajar
(diakses pada 14 juni 2020)
sedikit saran min, menurut saya untuk struktur tulisannya uda bagus tapi untuk sistematika penulisannya mungkin lebih baik perparagraf itu lebih baik terdiri 4-5 baris biar yang bacanya ga jenuh liat tulisan nya panjang".. terimakasih 😊😊
BalasHapusbaik kk, terima kasih untuk sarannya. akan saya jadikan perbaikan untuk kedepannya
HapusMenurut saya, materi yang ditampilkan menarik dan bahasa nya juga sederhana memudahkan pembaca lebih cepat memahami, terimakasih sukses terus ya
BalasHapusbaik kk terimakasih
HapusTulisannya sangat membantu kak.
BalasHapusSaya jadi semakin tau ternyata perlakuan dari org tua menjadi pengaruh besar terhadap motivasi yg ada pada diri kita.
baik kk semoga bermanfaat
HapusTopik yang dibahas sudah bagus. Saran dari saya untuk sumber bacaan nya mungkin bisa ditambahkan dari jurnal-jurnal psikologi yang terkait drngan topik tersebut.
BalasHapusGood job buat penulis!
Hapusbaik kk terima kasih sarannya. akan mnjadi acuan bagi saya untuk penulisan berikutnya
HapusSetelah membaca artikel ini saya paham ternyata motivasi dari keluarga punya peran penting dalam kehidupan.
BalasHapusOwh jadi tiap individu yang saling berhubungan itu menimbulkan stimulus yang berbeda ya.
BalasHapus