Oleh Juilchris E Mirino
Nim 180.431.201.198
Psikologi Pendidikan
Kita perlu mengetahui
pula bahwa pendidikan dilakukan untuk terjadinya perubahan. Pertanyaannya: (a)
mengubah sesuai keinginan siapa; (b) menguntungkan siapa; (c) apakah kita menjadi
robot atau manusia kalau “sikap dan tata laku” sama; (d) untuk perkembangan
negara; (e) kita sangat perlu pendidikan yang menghargai kreatifitas dan “”individual
thinking” supaya negara dapat membuat sesuatu yang baru dan lebih maju dari
negara lain.
Pengertin ilmu
pendidikan menurut kajian literatur cetak dan internet, dikatakan bahwa perkembangan
pemikiran manusia dalam memberikan batasan makna dan pengertian pendidikan,
setiap saat selalu menunjukan adanya perubahan. Perubahan itu didasarkan atas
berbagai temuan di lapangan yang berkaitan dengan semakin bertambahnya komponen
sistem pendidikan yang ada. Berkembangnya pola pikir para pakar atau ahli
pendidikan, pengelola pendidikan, dan pengamat pendidikan.
Ilmu pendidikan adalah
komponen dua kata yang dipadukan, yakni ilmu dan pendidikan yang masing-masing
memiliki arti dan makna tersendiri. Didalam kamus Bahasa Indonesia terbitan
Bagai Pustaka, tertulis bahwa ilmu adalah pengetahuan tentang sesuatu bidang
yang disusun secara bersistem menurut
metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di
bidang pengetahuan itu.
Adapun dalam pengertian
filsafat ilmu, ilmu adalah pengetahuan yang didapatkan berdasarkan metode
ilmiah. Dan pendidikan adalah proses upaya peningkatan nilai peradaban individu
atau masyarakat dari suatu keadaan tertentu menjadi suatu keadaan yang lebih
baik, dan prosesnya melalui penelitian, pembahasan atau merenungkan tentang
masalah atau gejala-gejala perbuatan mendidik.
Psikologi diartikan sebagai
studi ilmu yang mempelajari tentang kejiwaan dan tingkah laku manusia
(Slater, 2005). Psikologi pendidikan dimaksudkan untuk memberikan pengaruh
dalam kegiatan pendidikan pembelajaran dan proses belajar mengajar yang lebih
efektif dengan memperhatikan respon kejiwaan dan tingkah laku anak didik.
Keadaan sistem pembelajaran, cara mengajar, dan anak didik di setiap daerah
tidaklah sama.
Kebiasaan anak didik
ketika berada di lingkungan keluarga dan lingkungan pendidikan terkadang juga
berbeda. Psikologi pendidikan muncul untuk memberikan perbaikan pada dunia
pendidikan dalam menerapkan kurikulum, proses belajar mengajar, layanan
konseling dan evaluasi untuk mendapatkan kualitas anak didik yang lebih baik.
Pengertian Psikologi
Pendidikan Menurut Para Ahli
- Psikologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku dan gejala gejala jiwa manusia (Abu, 2003).
- Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan perilaku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia dalam suatu pembelajaran atau pelatihan (KBBI).
- Menurut Muhibin Syah (2003), psikologi pendidikan adalah sebuah disiplin psikologi yang membahas masalah psikologis yang terjadi dalam dunia pendidikan.
- Psikologi pendidikan adalah studi yang sistematis terhadap proses dan faktor – faktor yang berhubungan dengan dunia pendidikan (Whiterington, 1982).
- Sementara itu, Djiwandono (2002), mengatakan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku dan pengalaman manusia.
Psikologi
pendidikan bermaksud untuk menerapkan psikologi ke dalam proses yang membawa
pengubahan tingkah laku, dengan kata lain untuk mengajar. Sedangkan arti
psikologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari tentang belajar, pertumbuhan,
dan kematangan individu serta penerapan prinsip – prinsip ilmiah terhadap
reaksi manusia. Pendidikan tersebut bertujuan untuk mempengaruhi proses
mengajar dan belajar.
Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan
Psikologi
pendidikan memiiliki ruang lingkupnya yang menjadi dasar dan batas atau yang
membedakan dengan keilmuan psikologi lainnya. Menurut Sumadi Suryobroto, ruang
lingkup psikologi pendidikan antara lain
- Pengetahuan
Pendidik
atau guru perlu memilik pengetahuan yang lebih untuk memberikan pengajaran pada
anak didiknya. Proses belajar mengajar memberikan dampak secara pengetahuan
(kognitif) pada peserta didik yang awalnya tidak tahu tentang materi yang
diberikan menjadi tahu.
Pengetahuan
tentang aktivitas jiwa peserta didik, intelegensi, kepribadian, karakter
individu, bakat peserta didik, tumbuh kembangnya, pembinaan disiplin di dalam
kelas, motivasi belajar, perilaku guru, strategi belajar mengajar, dan masalah
masalah khusus dalam pengajaran dan pendidikan.
- Pembawaan
Proses pembelajaran
yang interaktif dari guru akan memberikan motivasi dan respon positif dari anak
didik saat proses belajar mengajar. Pembawaan dimiliki seorang pengajar
sebagai gaya penyampaian materi, konsep pengajaran selama berada di kelas. Dan
juga diperlukan untuk mengubah suasana yang menstimulus siswa selalu
aktif akan meningkatkan kualitas hasil pembelajaran.
- Proses – proses tingkah laku
Menurut Soerjabrata,
psikologi pendidikan ditinjau secara dinamis yakni mencakup perubahan perilaku
seperti :
1. Perubahan perilaku karena pertumbuhan dan perkembangan.
2. Perubahan perilaku karena belajar merupakan faktor yang penting dalam
pembelajaran.
Proses pembelajaran
interaktif yang diberikan oleh guru kepada peserta didik akan memunculkan
perubahan perilaku seperti ketrampilan selama proses pembelajaran seperti
berbicara di depan kelas, berdiskusi, ataupun kegiatan yang melibatkan respon
sensorik dan motorik. Kegiatan tersebut memberikan perubahan pada peserta didik
menjadi lebih aktif dan perubahan sikap (afektif) dari sikap yang kurang baik
menjadi sikap yang positif. Sikap positif yang dibawa saat kembali ke dalam
keluarga, ke masyarakat merupakan hasil proses pendidikan yang berkualitas.
- Hakikat dan ruang lingkup belajar
Hakikat merupakan hal
yang mendasari dalam proses belajar. Hakekat dan ruang lingkup belajar mengacu
proses pembelajaran seperti interaksi, materi yang diberikan kepada siswa.
- Perkembangan siswa
Guru mempengaruhi
perkembangan siswa dari tingkah laku yang ditunjukkan ketika di kelas,
ketertarikan atau keaktifan saat mengikuti pelajaran, hasil yang didapatkan
ketika tes. Dan juga perkembangan siswa yang tampak dari sikap, cara berbicara,
interaksi dengan guru dan temannya. Semua itu merupakan hasil dari proses
pembelajaran. Perkembangan yang positif jika dilihat kemajuan siswa dalam
interaksinya maupun intelegensinya meningkat ke arah yang baik.
- Faktor yang mempengaruhi belajar
Situasi belajar sangat
berpengaruh terhadap proses pembelajaran. Situasi seperti tempat dan suasana
sangat mempengaruhi keberhasilan mengajar seorang guru. Kondisi ruang kelas,
ruang laboratorium, ruang perpustakaan merupakan fasilitas yang membantu
mempengaruhi kualitas belajar mengajar.
Kondisi ruangan dari
kebersihan, sirkulasi udara, kapasitas ruangan yang memadai, kondisi bangku dan
tempat duduk, penerangan, dan kondisi tenang dibutuhkan akan membangkitkan
minta belajar peserta didik dan juga semangat mengajar guru. Sikap guru,
semangat kelas, sikap keluarga dan masyarakat juga merupakan faktor yang
mempengaruhi situasi belajar dan pada akhirnya mempengaruhi kualitas proses dan
hasil pembelajaran.
Faktor lain yang
mempengaruhi belajar berasal dari dalam atau diri siswa yaitu motivasi, bakat,
intelegensi, kemampuan diri menyesuaikan dengan lingkungan belajar.
- Transfer belajar
Pembelajaran dengan
sistem dan interaksi yang baik dan positif dengan komunikasi yang menyenangkan
antara guru dan anak didik menyebabkan anak didik menerima ilmu yang diberikan
dan menyukai gurunya. Namun, jika interaksi dan komunikasi guru pada siswa
kurang baik, maka siswa akan menjadi tidak suka dan menunjukkan sikap yang
negatif. Sikap positif yang diajarkan dan diterapkan selama di sekolah akan
dimiliki oleh siswa seperti yang awalnya tidak disiplin menjadi disiplin, yang
sebelumnya tidak bisa berpakaian rapi menjadi berseragam dengan rapi.
- Kesehatan mental
Kesehatan mental anak
didik ditandai dengan keikutsertaannya dan keaktifannya dalam mengikuti setiap
kegiatan pembelajaran baik secara individu maupun berkelompok.
- Pendidikan karakter
Karakter psikologi
dibentuk dari budaya yang diterapkan selama masa pembelajaran di bangku sekolah
oleh pendidik. Budaya berupa aturan aturan kedisplinan ataupun asas dari kebudayaan
yang ada pada suatu daerah.
- Kurikulum pendek
Kurikulum merupakan
kerangkan pembelajaran untuk tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien.
Manfaat Mempelajari Psikologi Pendidikan
Terdapat beberapa manfaat mempelajari psikologi
pendidikan menurut Muhammad dan Wiyani (2013), yaitu :
1.
Memahami
perbedaan siswa
Masing masing siswa memiliki kemampuan dan
potensi yang berbeda beda. Sebagai guru, perlu untuk memahami perbedaan
perbedaan karakteristik setiap siswa, tahap tumbuh kembangnya, serta tipe
perilakunya. Pemahaman tersebut dapat menghasilkan interaksi pembelajaran yang
sesuai dan pembelajaran yang efektif serta efisien.
Tidak hanya itu, pemahaman guru terhadap
perbedaan-perbedaan tersebut memungkinkan untuk memberikan interaksi belajar
yang berbeda pula pada setiap siswa agar pendekatan dan proses belajar lebih
bisa diterima tanpa membeda bedakan siswa secara personal atau pilih kasih.
2.
Menciptakan
iklim belajar yang kondusif di kelas
Kemampuan guru menciptakan iklim belajar yang
kondusif meningkatkan efektifitas kegiatan belajar mengajar dalam kelas.
Pengetahuan tentang prinsip-prinsip dasar pendekatan dan interaksi yang
menyenangkan kepada siswa sesuai dengan masing masing karakteristik siswa, akan
memberikan iklim belajar yang kondusif dan proses pembelajaran yang efektif.
3.
Memilih
strategi pembelajaran yang tepat
Mempelajari psikologi untuk mengenal
karakteristik masing masing siswa dan mengenal metode pembelajaran yang
disukai, akan memberikan kemampuan untuk memilih strategi pembelajaran yang
tepat di dalam kelas. Strategi pembelajaran yang sudah tepat, akan memberikan
situasi efektif belajar mengajar.
4.
Memberikan
bimbingan pada siswa
Psikologi memberikan kemampuan kepada guru
untuk menjadi seorang pembimbing bagi siswanya dengan pendekatan emosional dari
hati ke hati untuk mendapatkan kepercayaan siswa. Ketika siswa sudah memberikan
rasa percayanya kepada guru, maka proses membantu penyelesaian masalah untuk
proses pembelajaran yang efektif akan dapat dilakukan dengan mudah.
5.
Berinteraksi
dengan tepat dengan siswa
Prinsip-prinsip psikologi mendasari cara
berkomunikasi yang tepat dalam pembelajaran. Komunikasi dengan siswa dinyatakan
dengan menempatkan diri sesuai tahapan tumbuh kembang siswa. Sehingga dapat
memberikan suatu interaksi yang menyenangkan. Penyesuaian dengan tahapan rumbuh
kembang siswa menciptakan pemahaman pengajar dari sudut siswa dan mengetahui
keinginan atau proses pembelajaran yang disukai dan juga karakter masing masing
siswa.
6.
Memberikan
evaluasi hasil pembelajaran
Sebagai seorang pendidik, dengan mempelajari
psikologi pendidikan akan mampu memberikan penilaian hasil pembelajaran secara
adil. Selain itu juga dapat menyesuaikan dengan kemampuan masing-masing siswa
tanpa membedakan satu dengan yang lainnya. Evaluasi hasil pembelajaran bisa
berupa nilai ujian secara intelegensi, nilai sikap, dan nilai keaktifan
mengikuti kegiatan sekolah. Ketiga hal tersebut menentukan kualitas perbaikan
itngkah laku siswa menjadi lebih baik.
7.
Memotivasi
belajar
Bekal psikologi pendidikan untuk pengajar agar
pengajar mampu memberikan dukungan, dorongan atau motivasi untuk siswanya dalam
semangat belajar yang lebih tinggi. Psikologi pendidikan mengajarkan tentang
memahami masing masing karakteristik siswa dan memberikan motivasi sesuai
dengan karakter tersebut agar lebih efektif mempengaruhi semangat belajar
siswa. Pemberian dukungan positif kepada siswa menghasilkan semangat belajar
yang meningkat.
8.
Menetapkan
tujuan pembelajaran
Psikologi pendidikan membantu pegajar untuk menentukan
tujuan pembelajaran terhadap perubahan perilaku seperti apa yang diinginkan
sebagai hasil pembelajaran. Tujuan pembelajaran ditetapkan pada setiap materi
yang akan diberikan. Oleh karena itu, tujuan pembelajaran dijadikan patokan
kesesuaian hasil pembelajaran apakah nantinya dianggap berhasil atau tidak.
9.
Penggunaan
media pembelajaran yang tepat
Pengetahuan psikologi pendidikan juga
bermanfaat untuk menentukan media pembelajaran yang tepat untuk siswa, misalnya
media audio, visual, motorik, dan lain sebagainya sebagai aktivitas
pembelajaran yang menyenangkan. media pembelajaran juga disesuaikan dengan
materi belajar yang akan disampaikan. Siswa terkadang lebih tertarik dengan
proses pembelajaran yang menggunakan komponen audiovisual dalam proses pemahaman
materi dan lebih efisien dalam pengembangan imajinasi siswa.
10.Penyusunan
jadwal pelajaran yang sesuai
Penyusunan jadwal pelajaran juga disesuaikan
dengan kondisi siswa, seperti pelajaran yang butuh pemikiran lebih rumit
seperti matematika akan lebih baik jika diletakkan pada jam belajar pertama,
saat pikiran siswa masih segar dan konsentrasinya masih maksimal. Jika mata
pelajaran seperti matematika diletakkan pada akhir kelas, maka hal itu tidak
akan efektif. Siswa sudah lelah, daya tangkapnya menurun, konsentrasi menurun,
dan pembelajaran menjadi tidak efektif.
Psikologi pendidikan memberikan dampak dan
manfaat dari berbagai aspek dalam pembelajaran. Psikologi pendidikan membantu
pengajar untuk memahami siswa lebih dalam berdasarkan karakteristiknya, tahap
tumbuh kembangnya, perilaku dan tingkah lakunya, secara emosional untuk
memberikan proses belajar mengajar yang tepat dan sesuai sehingga menghasilkan
proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Proses pembelajaran yang baik
tersebut akan berdampak pada hasil yang memuaskan. Siswa yang mendapatkan
proses pembelajaran baik, akan menerapkan pola pola kebiasaan yang baik setelah
dirinya masuk ke dalam keluarga dan masyarakat dan memberikan dampak perilaku
positif dalam setiap kehidupannya.
Artikel tentang psikologi pendidiikan ini
semoga dapat membantu para pengajar untuk lebih memahami karakter siswanya dan
menyesuaikan proses pembelajaran yang tepat sehingga mampu menghasilkan
generasi generasi yang unggul baik secara intelegensi maupun sikap dan perilaku
yang nantinya dibawa dalam kehidupan bermasyarakat sehingga mampu memberikan
peranan positif dan bermanfaat.
Sumber : Prof.
Dr. Ir. Neolaka, A. M.Pd., Amalia Grace A N, S.Pd., M.Pd. “Landasan
PENDIDIKAN ( Dasar Pengenalan Diri Sendiri Menuju Perubahan Hidup) Edisi
Pertama, KENCANA Kebayunan No. 1, Tapos – Cimanggis, Depok 16, 2017.
Sangat bagus kalau karya ilmiah mu sangat bagus.
BalasHapus