Menghilangkan Rasa Malas Dan Menumbuhkan Semangat Belajar
di Kaitkan dengan Teori Sigmund Freud
Tugas Psikologi Kepribadian 2
Suci Indah Permata Sari
163104101137
Setiap individu adalah unik, mereka
mempunyai kekhasannya sendiri yang membedakannya dengan individu—individu
lainnya. Termasuk si X, dimulai dari mengidentifikasi diri si X sendiri. Merujuk
kepada teori instink freud, X mempunyai sejumlah energi
psikis yang digunakan oleh kepribadian dia sendiri. Kepribadian X yang sangat
menyukai makan terlebih makanan berat dan minum untuk merupakan instink hidup dan disatu sisi X merupakan anak
yang cenderung tidak sabaran, sehingga seringkali menggunakaan instink mati X untuk melakukan agresi seperti
marah-marah apabila keinginana X tidak terpenuhi. Selain tidak sabaran,
karakter X yang lain seperti pemalas, mudah tersinggung, penakut, dan pada hal-hal
tertentu terkesan acuh tak acuh/cuek. Pembentukan karakter kepribadian
tersebut, apabila dilihat dari struktur kepribadian Freud adalah mendapati tiga
tingkatan yaitu ego, id, dan superego.
Contohnya, ketika rasa malas X mulai
muncul terlebih di waktu tengah kuliah, id X mendorong agar melakukan bolos
kuliah namun, super ego X mengatakan bahwa X tidak boleh patah semangat, karena
apabila X bolos maka X akan kehilangan jatah bolos yang seharusnya digunakan
untuk keperluan yang penting . serta jika X bolos maka akan tidak mendapat
ilmu. Ego X disini berupaya menertralkan dengan memberikan proses keputusan
sadar agar X bisa melawan rasa malas yang diimbangi dengan sifat ambisius X.
Contoh lainnya adalah ketika id
menyatakan X agar perfeksionis dalam tugas sehingga bekerja sendiri adalah cara
paling efektif, super ego X mengatakan bahwa X tidak boleh egois dalam
mengerjakan tugas yang seharusnya dikerjakan bersama-sama. Oleh karena itu, ego
X secara sadar sering bertindak untuk menetralkan agar tugas dikerjakan
bersama-sama terlebih dahulu kemudian dilakukan pengkoreksian kembali oleh X.
X
berasal dari Pekanbaru dan
sebagai anak yang tidak bisa jauh dari orang tua karena terbiasa dengan mereka,
tinggal di kota perantauan ini X masih merasa kurang nyaman. Dalam hal ini
membuat X terlalu khawatir, resah, dan takut untuk sendiri tanpa seorang teman. Anxiety atau
teori kecemasan Freud pun juga menjelaskan bahwa terdapat reaksi individu
terhadap ancaman ketidaksenangan yang belum dihadapinya. Macam kecemasan yang
sedang X alami waktu itu adalah kecemasan realistis, yaitu ketakutan akan
bahaya luar apabila X tidak mempunyai teman dan mendapati bahaya di kota yang
baru.
Saran dari kepribadian X dengan teori
psikoanalisa ini adalah dapat menjadikan tahapan-tahapan perkembangan dan
proses kerja id, ego, super
ego dengan selektif dan
sewajarnya. Kecemasan atau anxiety dapat menjadi kita lebih peka dan
memilah mekanisme pertahanan diri dengan bijak dan terus belajar berpacu
menjadi pribadi yang lebih baik serta tidak hanya mengukur kesuksesan
kepribadian kita dengan melihat satu teori ini saja.
Alwisol.
2008. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Pers.
0 komentar:
Posting Komentar