RESENSI ARTIKEL ”MENYALAKAN THE FIRE WITHIN”
Arundati Shinta
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogykarta
Motivasi pantang
menyerah adalah nasehat yang sering dikemukakan oleh para pemimpin untuk anak
buahnya, oleh para dosen untuk mahasiswanya, oleh orangtua untuk anak-anaknya.
Itu adalah nasehat yang keren, dan memang terbukti secara nyata bahwa orang
yang sukses adalah orang yang tidak mudah menyerah. Pertanyaannya adalah
manjurkah nasehat itu? Pertanyaan ini penting, karena orang-orang yang sedang
meraih tangga kesuksesan pada kenyataannya sering ditinggal sendirian ketika ia
sedang berkutat menghadapi permasalahan yang tidak habis-habisnya. Orang-orang
yang biasa menjadi mentornya mendadak lenyap di telan bumi. Kemana mereka
pergi? Siapa yang harus disalahkan bila calon pemimpin itu kemudian lenyap?
Dalam dunia
pendidikan, ada beberapa cara dari dosen untuk menularkan motivasi pantang
menyerah ini pada para mahasiswanya. Cara itu antara lain:
1)
Dosen harus mampu memberi suri tauladan
untuk hal-hal yang baik. Ia juga harus bisa memperlihatkan kinerja yang seolah
tiada habisnya dalam bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi.
2)
Dosen harus terlibat secara nyata dalam
semua kegiatan mahasiswa. Ia tidak hanya main perintah-perintah memberikan
tugas saja, namun juga secara nyata memperlihatkan contoh tentang bagaimana
tugas itu dilaksanakan. Tujuannya adalah dosen menjadi mengerti apa saja
permasalahan yang dihadapi mahasiswa. Apalagi bila mahasiswanya itu ternyata
juga berprofesi sebagai karyawan suatu organisasi. Jadi dalam hal ini dosen
belajar tentang pengelolaan waktu.
Keterlibatan dosen
secara nyata dalam berbagai proyek dengan mahasiswa akan memperkuat interaksi
sosialnya. Diskusi hangat untuk mendapatkan solusi tepat akan menjadi kebiasaan
alih-alih bergosip / membicarakan hal-hal negatif.
Memotivasi
mahasiswa / anak buah / anak adalah kegiatan yang harus terus-menerus dilakukan
oleh dosen, pemimpin, dan orangtua tanpa jeda. Bila ada jeda sedikit saja
berdasarkan anggapan bahwa prestasi mahasiswa / kinerja anak buah adalah sudah
diatur dalam SOP / sistem, maka mereka akan berperilaku seenaknya sendiri. Dampaknya
adalah mahasiswa dan anak buah terlena dalam dunia nyaman. Pada titik inilah
kehancuran organisasi dimulai, sehingga organisasi pesaing akan merebut
kesempatan. Jadi janganlah lengah, teruslah menyalakan api semangat pantang
menyerah.
Hal-hal positif
dari tulisan ini adalah bahwa isi tulisan ini mampu menggugah semangat saya
untuk membina mahasiswa dengan lebih baik. Mahasiswa adalah bukan benda mati
yang tidak akan mempertanyakan kinerja dosen. Mahasiswa pasti akan
bertanya-tanya bilsa dosen ternyata berkarya buruk, paling tidak mereka akan
bergosip.
Kekurangan artikel
ini adalah banyaknya kata-kata dan kalimat asing. Seolah-olah penulis kurang
yakin bahwa bahasa Indonesianya adalah sudah bagus.
Sumber tulisan:
Rachman, E. & Jakob, E. (2017). Menyalakan ”the fire
within”. Dalam Kompas. 5 Agustus,
halaman 19.
0 komentar:
Posting Komentar