NAMA
& NIM :
SITI HANIFAH (16.310.410.1151)
JUDUL
ARTIKEL
: “Drone” Bisa semprotkan pupuk cair
NAMA
PENULIS :
(DKA)
TANGGAL
TERBIT : 23 Mai 2017
SINOPSIS ARTIKEL
Dengan
melihat situasi saat ini para petani sudah sepuh-sepuh (tua) dan yang muda
tidak mau kesawah, yayasan panglima besar soediman bekerjasama dengan Lockheed
UAV Research Institute mengembangkan drone (pesawat tanpa awak) untuk
menyemprotkan pupuk cair di lahan pertanian. Pemanfaatan teknologi ini dapat
menghemat waktu dan tenaga kerja. Dengan drone, setiap hektar sawah bisa
disemprotkan pupuk cair hanya dalam
waktu 16 menit.
“Drone”
membuktikan penggunaan pupuk bisa meng-over 0,5 hektar dalam waktu 8 menit.
Jadi untuk 1 hektar butuh 16 menit atau 20 menit, termasuk persiapan. Drone
dirancang untuk menyemprotkan pupuk cair Jandralium Biomineral Organik. Yang
dapat menyuburkan kembali tanah yang rusak akibat pemakaian pupuk kimia secara
terus-menerus. Pupuk ini tidak meninggalkan racun malah akan memperbanyak
cacing dan belut.
Drone
terbuat dari bahan karbon fiber, memiliki 6 unit baling-baling dan 2 unit alat
penyemprot, dioprasikan secara manual dan otomatis serta dapat membawa 10 liter
air
Ini
merupakan teknologi pertama di Indonesia. Teknologi ini kombinasi dinamis dari
teknik mekanisasi agrikultur, teknik aplikasi pemupukan, dan sumber daya
agrikultur Indonesia. Untuk membuat merawat dan mengoprasikan, dan merawat
drone membutuhkan biaya yang mahal dan keahlian khusus. Biaya pembuatan drone
Rp.300 juta per unit.
Ketua
kelompok tani mendukung trobosan ini pasalnya jika sawah yang luasnya 5.000
meter persegi, dibutuhkan tiga pekerja dan biaya mencapai Rp. 500.000. Mereka
merasa sangat senang jika sawahnya disemprot menggunakan alat tersebut.
HAL YANG PENTING DALAM ARTIKEL
Dengan melihat situasi saat ini para petani sudah sepuh-sepuh (tua) dan yang muda tidak mau kesawah, yayasan panglima besar soediman bekerjasama dengan Lockheed UAV Research Institute mengembangkan drone (pesawat tanpa awak) untuk menyemprotkan pupuk cair di lahan pertanian. Pemanfaatan teknologi ini dapat menghemat waktu dan tenaga kerja. Dengan drone, setiap hektar sawah bisa disemprotkan pupuk cair hanya dalam waktu 16 menit.
Ini merupakan teknologi pertama di Indonesia. Teknologi ini kombinasi dinamis dari teknik mekanisasi agrikultur, teknik aplikasi pemupukan, dan sumber daya agrikultur Indonesia.
KESIMPULAN :
Dari artikel tersebut disimpulkan bahwa kita
sebagai warga Indonesia harusnya bisa ikut andil dalam pengembangan menginovasi
sumber daya melalui kecanggihan teknologi digital yang ada sehingga pengelolaan
sumber daya lahan, pantai dan laut di Indonesia dapat optimal
KELEBIHAN ARTIKEL
: Gaya bahasa sangat mudah dipahami baik itu dari kalangan intelektual hingga
masyarakat biasa (awam).
KEKURANGAN : uji coba alat belum dijelaskan secara terperinci serta tempat-tempat utama pertanian yang menjadi sasaran utama untuk uji coba masih belum dijelaskan.
0 komentar:
Posting Komentar