GAMBARAN
KARAKTERISTIK PENYESUAIAN DIRI PADA REMAJA
PEREMPUAN
YANG MEMILIKI SAUDARA KANDUNG SKIZOFRENIA
Oleh : Subur Triyono
( 16.310.410.1119 )
Psikologi Abnormal
Memiliki saudara kandung
yang mengalami skizofrenia bukanlah hal yangmudah. Peristiwa tersebut dapat memengaruhi seluruh
anggota keluarga danmenimbulkan
beban mental maupun finansial
Skizofrenia adalah gangguan mental yang sangat berat.
Gangguan ini ditandai dengan gejala-gejala positif seperti pembicaraan yang
kacau, delusi, halusinasi, gangguan kognitif dan
persepsi; gejala-gejala negatif seperti avolition (menurunnya
minat dan dorongan),
berkurangnya keinginan bicara dan miskinnya isi
pembicaraan, afek yang datar, serta
terganggunya relasi personal (Gabbard dalam Arif, 2006).Skizofrenia
menyebar secara merata kurang dari 1% dan sama-samamempengaruhi pria dan wanita
(Neale, Davison, & Kring, 2004). Keluargamerupakan orang-orang yang terkena
langsung dampak kehadiran skizofrenia dalamsistem mereka (Arif, 2004).
Penderitanya pun sering dikucilkan, ditakuti, bahkandimusuhi (Wiramihardja,
2004). Selain itu, skizofrenia merupakan gangguan yang
dapat berlangsung seumur hidup penderitanya, sehingga
dapat menimbulkan bebanfinansialdan emosional yang berat dan berkepanjangan
bagi keluarga (Arif, 2004).Penyesuaian diri adalah modifikasi dari sikap dan
perilaku untuk memenuhituntutan hidup secara efektif, seperti membina relasi
sosial, menerima keadaan stresatau situasi problematis (Corsini, 2002). Tiap
orang mempunyai cara-carapenyesuaian diri yang khusus, yang tergantung dari
kemampuan-kemampuan yangdimiliki, pengaruh-pengaruh lingkungan, pendidikan, dan
bagaimana iamengembangkan dirinya (Slamet & Markam, 2003). Ada sebagian
orang menyesuaikan diri terhadap lingkungan sosial tempat ia dapat hidup dengan
sukses,sebagian lain tidak sanggup melakukannya, sehingga akan menghambat
penyesuaian
dirinya (Sobur, 2003). Padahal orang yang dapat
menyesuaikan diri dengan baik ialah
orang yang dapat mengatasi permasalahan dan
kekecewaan-kekecewaan dalamhidupnya tanpa stress berlebihan dan lebih bersifat
progresif, yaitu menunjukkankemajuan positif dalam permasalahannya. Sebaliknya,
salah satu kriteria yangmendukung bahwa individu dapat dikatakan mengalami
masalah dalam penyesuaiandiri, yakni mengalami ketidaknyamanan secara personal,
individu tersebut secarajelas terlihat tidak bahagia, tidak dapat bekerja, dan
tidak dapat menyelesaikan hallainnya (Fernald, 1997). Selain itu, menurut Ali
dan Asrori (2004) remaja yangmempunyai penyesuaian diri yang baik adalah remaja
yang telah belajar bereaksiterhadap dirinya dan lingkungannya dengan cara-cara
yang matang, efisien,
memuaskan, dan sehat, serta dapat mengatasi konflik mental,
frustrasi, kesulitanpribadi dan sosial tanpa mengembangkan perilaku simptomatik
dan gangguanpsikosomatik yang mengganggu tujuan-tujuan moral, sosial, agama,
dan pekerjaan.Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penyesuaian diri seseorang
diantaranya keadaan fisik dan faktor keturunan, perkembangan dan kematangan,
faktor
psikologis, pengalaman belajar, dan keadaan lingkungan
(Gunarsa & Gunarsa, 2003).
Sesuai dengan konsep dan prinsip-prinsip penyesuaian diri
yang ditujukan kepada dirisendiri, orang lain, maupun lingkungannya maka
karakteristik penyesuaian dirimenurut Sunarto dalam Ali dan Asrori (2004)
yaitu: (1) Mula-mula individu, di satusisi, memiliki keinginan untuk memperoleh
makna dan eksistensi dalamkehidupannya dan di sisi lain mendapat peluang atau
tuntutan dari luar dirinyasendiri. (2) Memiliki kemampuan menerima danmenilai
kenyataan lingkungan di88
luar dirinya secara objektif sesuai dengan pertimbangan-pertimbangan
rasional danperasaan. (3) Dapat bertindak sesuai dengan potensi kemampuan yang
ada padadirinya dan kenyataan objektif di luar dirinya. (4) Mampu bertindak
secara dinamis,luwes, dan tidak kaku sehingga menimbulkan rasa aman tidak
dihantui olehkecemasan atau ketakutan. (5) Dapat bertindak sesuai dengan
potensi-potensi positifyang layak dikembangkan sehingga dapat menerima dan
diterima lingkungan, tidakdisingkirkan oleh lingkungan maupun menentang dinamika
lingkungan. (6) Memilikikesanggupan merespons frustrasi, konflik, dan stres
secara wajar, sehat, danprofesional, dapat mengontrol dan mengendalikannya
sehingga dapat memperolehmanfaat tanpa harus menerima kesedihan yang mendalam.Berkenaan
dengan penyesuaian diri dan tugas perkembangan, Papalia, Olds,dan Feldman
(2004) kemudian mengatakan bahwa tugas perkembangan remaja diantaranya,
mengalami perubahan fisik secara besar-besaran yaitu munculnya masapubertas,
menghasilkan kedewasaan, dan bergaul dengan teman sebaya. Di sampingitu, adanya
perubahan yang terjadi dalam waktu yang singkat pada remaja berpotensimenimbulkan
masalah dalam penyesuaian diri (Gunarsa, 2004). Berdasarkan uraiandi atas,
seorang remaja dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dalam menjalankantugas-tugas
perkembangan yang dihadapinya. Kondisi tersebut dapat menjadikompleks ketika
pada satu sisi juga mereka dihadapkan pada kenyataan bahwa
mereka memiliki dan berinteraksi dengan saudara kandung
yang mengalamiskizofrenia.
Lebih lanjut, Ibrahim (2002) mengungkapkan bahwa remaja
perempuanakan berusaha keras untuk mampu menyesuaikan diri dan memenuhi
tuntutanlingkungan mereka, salah satunya dengan membina hubungan akrab sesama
temansebaya sebagai penyaluran ketika mereka mengalami konflik.Memiliki saudara
kandung seorang skizofrenia bukanlah hal yang mudah.Menurut Jones dan Hayward
(2004) memiliki anggota keluarga yang menderitaskizofrenia dapat menyebabkan
timbulnya stres pada seluruh anggota keluarga.
Selain itu, studi yang ada selama ini kebanyakan membahas
mengenai peranan orangtua penderita skizofrenia, padahal dukungan dari saudara
kandung juga sangatberperan penting bagi penderita skizofrenia (Stalberg,
Ekerwald, & Hultman, 2004).Terkait dengan relasi antar saudara kandung,
Priatna dan Yulia (2006) mengatakanbahwa setiap individu belajar untuk bergaul,
bersosialisasi, dan menyesuaikan diritermasuk dengan saudara-saudara
sekandungnya.penyesuaian diri yang dialami oleh remaja perempuan yang memiliki
saudarakandung skizofrenia.
karakteristikpenyesuaian diri dengan cukup baik,
berkenaan dengan memiliki saudara kandung yang memiliki gangguan skizofrenia. kehidupan
mereka cukup terpengaruh dengan memiliki saudara kandung skizofrenia.Dalam
kehidupan sehari-hari, mereka mengatakan tidak bisa secara leluasamelakukan
aktivitasnya seperti belajar dan berinteraksi bersama kakaknya di rumah.
Dan meraka memikirkan masa depankakaknya yang mengalami
skizofrenia.sertta adanya kekhawatiran
akan nasib saudara kandungnya apabila orang tuamereka sudah tidak ada.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. & Asrori, M. (2004). Psikologi remaja:
Perkembangan peserta didik. Jakarta:
Bumi Aksara.
Arif, I.S. (2004). Object relations family therapy. Dari
anak sampai usia lanjut:
bunga rampai psikologi perkembangan. Disunting oleh Singgih D. Gunarsa.
Jakarta: Gunung Mulia.
Arif, I. S. (2006). Skizofrenia memahami dinamika
keluarga pasien. Bandung:
Refika Aditama.
Corsini, R. J. (2002). The dictionary of psychology.
New York: Brunner-Routledge.
Fernald, D. (1997). Psychology. New Jersey:
Prentice-Hall, Inc.
Gunarsa, S. D. & Gunarsa, Y. D. (2003). Psikologi
perawatan. (Cetakan ke-4).
Jakarta: Gunung Mulia.
Gunarsa, S. D. & Gunarsa, Y. D. (2004). Psikologi
perkembangan anak dan remaja.
(Cetakan ke-11). Jakarta: BPK Gunung Mulia.
0 komentar:
Posting Komentar