FAKTOR-FAKTOR PENDORONG PERILAKU DIET TIDAK SEHAT PADA
WANITA USIA DEWASA AWAL
STUDI KASUS PADA MAHASISWI
UNIVERSITAS MULAWARMAN
Oleh : Subur Triyono
15.310.410.1119
Psikologi abnormal
Setiap orang ingin memiliki tubuh yang sehat,
bentuk tubuh serta berat badan yang ideal. Hal ini selain karena alasan
kesehatan, bentuk tubuh serta berat badan juga sering mempengaruhi penampilan
seseorang. Penampilan merupakan suatu hal yang sering kali mendapat perhatian
khusus, dan setiap individu berusaha agar penampilanya terlihat sempurna di
lingkungan sosialnya. Hal ini sangat wajar, mengingat salah satu dari lima
kebutuhan dasar manusia menurut maslow adalah kebutuhan akan penghargaan diri.
Jika kebutuhan harga diri dan penghargaan dari orang lain tidak terpenuhi,
individu tersebut akan merasa tidak berdaya dan merasa rendah diri atau minder
(Alwisol, 2009).
Seorang mahasiswi dengan citra tubuh yang kurang
baik, kemampuan untuk dekat dengan lingkungan sosialnya menjadi terhambat
sehingga mereka akan menarik diri dari atau menjadi pribadi yang tertutup dan
sibuk dalam mengontrol berat badanya. Tugas perkembangan yang harusnya
terselesaikan pada fase dewasa awal ini menjadi tertunda dan dapat memberi
dampak buruk pada fase perkembangan selanjutnya. Jika mahasiswi terlalu sibuk
dalam mengontrol berat badanya akan banyak kesempatan besar yang dilewatkanya,
yaitu kesempatan membuat banyak relasi sosial atau teman, serta meningkatkan
kemampuan dan pengetahuan dalam bidang akademis maupun non-akademis yang
berguna bagi masa depanya (Notoadmojo,2005).
Hal yang umum dilakukan oleh wanita,
khususnya mahasiswi dalam menjaga penampilanya adalah dengan pengaturan pola
makan. Mahasiswi adalah salah satu golongan pada usia dewasa awal. Pada fase
usia dewasa awal menurut (Papalia, 2008) berada pada usia 20 sampai 40 tahun.
Tugas perkembangan pada fase ini adalah mulai bekerja, memilih pasangan, mulai
membina keluarga, mengasuh anak, mengelola rumah tangga, mengambil tanggung
jawab sebagai warga negara, dan mencari kelompok sosial yang menyenangkan.
Fase pertumbuhan dan perkembangan pada tubuh
manusia sebenarnya di mulai dari usia remaja awal hingga remaja akhir. Kebanyakan
individu menganggap dirinya telah menyelesaikan perkembangan fisik pada masa
remaja mereka, namun faktanya bahwa tubuh terus mengalami perubahan sampai
mati, sehingga mahasiswi yang mengalami ketidakpuasaan pada penampilan fisiknya
akan menghabiskan banyak waktu dan pikiran untuk memperbaiki penampilan mereka
(Hurlock, 2006).
Banyak dari mahasiswi yang berusaha agar
penampilanya terlihat sempurna di lingkungan sosialnya . Hal ini sangat wajar,
mengingat salah satu dari 5 kebutuhan dasar manusia menurut maslow adalah
kebutuhan akan penghargaan diri. Jika kebutuhan harga diri dan penghargaan dari
orang lain tidak terpenuhi, orang tersebut akan merasa tidak berdaya dan merasa
rendah diri atau minder (Alwisol, 2009).
Salah satu upaya
upaya untuk menurunkan berat badan yang popular dikalangan mahasiswi saat ini
adalah perilaku diet. Diperkirakan sekitar (73%) mahasiwi melakukan diet untuk
menurunkan berat badan mereka (Chase, 2001). Diet adalah usaha sadar orang
dalam membatasi dan mengontrol makanan yang akan dimakan dengan tujuan untuk
mengurangi atau mempertahankan berat tubuh (Anita Kamal, 2012). Perilaku diet
yang sering dilakukan ada yang sehat dan ada juga yang tidak sehat. Perilaku
diet yang sehat sehat yaitu meningkatkan olahraga, mengkonsumsi buah dan sayur,
mengurangi makanan yang berlemak, tidak mengkonsumsi makanan yang banyak
mengandung pengawet buatan, tinggi kadar gula, dan makan siap saji.
Sedangkan perilaku
diet yang tidak sehat antara lain memuntahkan makanan yang sudah dimakan,
menggunakan pil diet, menekan nafsu makan, menggunakan obat pencuci perut,
menggunakan diuretic atau obat yang bisa memperbanyak air kencing
(French dkk,2000).
Diet
yang ditempuh mahasiswi sering kali tidak diperhitungkan dampak negatifnya. Hal
ini disebabkan karena keinginan mahasiswi dalam melakukan diet tidak melalui
bimbingan seorang ahli seperti dokter dan ahli gizi. Diet yang ditempuh
mahasiswi sering tidak sesuai dengan aturan kesehatan, mereka hanya memikirkan
bagaimana menjadi kurus dengan cepat dan mudah tanpa melihat akibat yang akan
ditimbulkan oleh diet yang dilakukan (Wirakusumah,2001).
faktor pendorong die tidak sehat pada mahasiswi usia
dewasa awal di Universitas Mulawarman ditemukan bahwa pada subyek pertama
dietmukan faktor internal yang dominan mendorong perilaku diet tidak sehat
karena persepsi ketidakpuasan pada penampilan, sedangkan faktor eksternal yang
dominan mendorong perilaku diet tidak sehat karena pengaruh dari lingkungan sosial.
Pada subyek kedua faktor internal yang dominan mendorong perilaku diet tidak
sehat motivasinya yang takut memiliki tubuh yang gemuk, sedangkan faktor
eksternal yang dominan mendorong perilaku diet tidak sehat karena pengaruh dari
lingkungan sosial
Daftar Pustaka
Arikunto,
Suharsini. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
RivoliaCipta.
Alwisol. 2009. Psikologi
Kepribadian Edisi Revisi. Malang: UMM Press.
Anita, Kamal.
2012. Cara Benar Diet. Yogyakarta: Laras Media Prima.
Azwar, S. 2005. Penyusunan
Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Basuki, A.M.H.
2006. Penelitian Kualitatif untuk Ilmu - ilmu Kemanusiaan dan Budaya.
Jakarta: Gunadarma.
Beck, M.E. 2006. Ilmu
Gizi dan Diet. (Terjemahan Hartono dan Kristiyani) Yogyakarta : Liberty
0 komentar:
Posting Komentar