PERANAN DAYA TARIK FISIK TERHADAP PERASAAN CINTA
PADA LELAKI YANG MEMILIKI WANITA DENGAN TUNANETRA
Oleh : Subur Triyono
15.310.410.1119
Psikologi abnormal
Penampilan fisik
mempengaruhi berbagai jenis evaluasi interpersonal, termasuk rasa suka,
penilaian terhadap bersalah dan tidak bersalah di pengadilan dan bahkan nilai
yang diberikan kepada suatu esai. Dan orang berespon lebih positif kepada bayi
yang menarik daripada bayi yang tidak menarik. Meskipun laki-laki dan perempuan
responsif terhadap daya tarik seseorang calon pasangan kencan, kekasih, maupun
pasangan hidup, daya tarik perempuan lebih penting bagi laki-laki daripada daya
tarik laki-laki bagi perempuan. Banyak studi, baik di Amerika maupun di tempat
lain di dunia ini, telah meneliti topik ini dan temuannya menunjukkan bahwa
keindahan atau kecantikan memang penting dalam kehidupan sosial (Baron dan
Byrne, 2005).
Jika dilihat dari
faktor-faktor dari daya tarik fisik itu sendiri, terdapat beberapa faktor yang
dapat membuat orang tertarik terhadap pasangannya (dalam Sears D.O at al, 1985),
yaitu: (a) situasional, (b) faktor personal atau pribadi, (c) kehangatan, (d)
kesamaan.
Dilihat
dari sisi teorinya, terdapat beberapa teori yang bisa menjelaskan mengapa
manusia bisa saling tertarik satu dengan yang lain, yaitu: (a) teori kognitif,
(b) teori penguatan, (c) teori interaksionis.
Perasaan cinta
adalah suatu perasaan emosi yang bersifat positif yang
memiliki pengaruh
positif juga bagi individu (Dariyo, 2008). Shaver (dalam Baron & Byrne,
2005) mendefinisikan cinta adalah reaksi emosional yang sama
dikenalnya dan
sama mendasarnya dengan rasa marah, kesedihan, kegembiraan, dan rasa takut.
Sedangkan dalam kamus psikologi, cinta (love) didefinisikan sebagai
suatu perasaan kuat penuh kasih sayang atau kecintaan terhadap seseorang,
biasanya disertai satu komponen seksual (Chaplin, 2005).
Ellen
Bercheid(Santrock, 2003) seorang peneliti yang meneliti tentang cinta
mengatakan bahwa cinta itu terdiri dari dua jenis, yaitu: (a) cinta romantic,
(b) cinta kasih sayang. Selanjutnya Baron & Byrne (dalam Dariyo, 2008) dan
Hendrick & Hendrick (dalam Diana, 1995), mengemukakan jenis-jenis cinta,
yaitu: (a) Eros, (b) storge, (c) ludus, (d) pragma, (e) philia, (f) agape.
Sternberg
memiliki teori tentang cinta yang lebih dikenal dengan Teori Segitiga Cinta (The
Triangular of Love). Dalam teori segitiga cintanya, Sternberg mengatakan
bahwa cinta terdiri dari tiga komponen, yaitu intimacy
Daftar Pustaka
Arikunto,
Suharsini. (2002). ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktek. Jakarta:
RivoliaCipta.
Baron, R.A, &
Byrne, D. (2004). Psikologi social edisi kesepuluh jilid 1. Jakarta :
Erlangga.
Basuki, A.M.H.
(2006). PenelitianKualitatifuntukIlmu-ilmuKemanusiaandanBudaya. Jakarta:
PenerbitGunadarma.
Buss, D.M, &
Kenrick,D.T. (1998). Evolutionary Social Psychology. In D.T. Gilbert, S..Fiske
& G. Lindzey (Eds.), handbook of social psychology. Boston:
McGraw-Hill.
Buss,
D.M., Shackelford, T.K., Kirkpatrick, L.A., & Larsen, R.J. (2001). A half
century of mate preferences: The cultural evolution of values. Journal of
marriage and family, 63, 491-503.
0 komentar:
Posting Komentar