ALIRAN-ALIRAN PSIKOLOGI
IRWANTO
NIM. 163104101125
JURUSAN PSIKOLOGI UMUM
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Setelah
psikologi berdiri sendiri, lambat laun para ahli psikologi mengembangkan
sistematika dan metode-metodenya sendiri, yang berbeda satu dengan yang
lainnya. Dengan demikian timbul apa yang disebut aliran-aliran dalam psikologi.
Sejak jaman
dahulu aliran-aliran dalam satu bidang ilmu sangat penting artinya untuk
membina semangat para ahli dalam berkompetisi menermukan kebenaran, dan tak
kalah pentingnya dengan adanya aliran-aliran ini, para ahli dapat saling
melengkapi antara yang satu dengan yang lain. Untuk lebih memahami aliran
tersebut berikut akan penulis sajikan beberapa aliran dalam ilmu psikologi;
1.
Aliran
Psikoanalisis
Aliran ini
pertama kali muncul pada sekitar abad 19, yang dipelopori oleh Sigmund Freud
(1856-1939) ketika dia sedang menangani seorang pasien Neorotik atau pasien
yang mempunyai ciri mudah cemas, disebabkan oleh konplik yang terjadi pada saat
seoarng masih amat kecil, kemudian direpresi/ditekan (didorong masuk dari
kesadaran ke alam tak sadar) seorang tokoh yang mungkin lebih tepat dikatakan
sebgai pencetus psikodinamik. Namun demikian konsep pemikirannya tentang
ketidak sadaran telah banyak meng-ilhami para ahli psikologi Analisis yang
hidup setelahnya. Freud adalah seoarang psikiatris yang menaruh perhatian besar
pada pengertian dan pengobatan gangguan mental. ia sedikit sekali menaruh minat
terhadap problem-problem tradisional Psikologi Akademis seperti; Sensasi,
Persepsi, Berfikir dan Kecerdasan karena itu ia mengabaikan problem kecerdasan
dan mengrahkan usahanya untuk memahami dan menerangkan apa yang diistilahkannya
sebagai ketidak sadaran.
Teori yang
dicetuskan oleh Freud tentang kepribadian, mencoba menjelaskan tentang
Normaliats dan Abnormalitas psikolgis dan perawatan terhadap orang-orang yang
tidak normal Menurrut teori ini sumber utama konflik dan gangguan mental
terletak pada ketidak sadaran, karena itu untuk mempelajari gejala-gejala ini,
Freud mengembangkan teori Psikoanalisis yang sebagian besar di dasarkan pada
interpretasi “arus pikiran pasien yang diasosiasikan secara bebas” dan analisis
mimpi
Menurut Freud
“Dorongan-dorongan, komponen-komponen kepribadian, ingatan akan pengalaman masa
kanak-kanak dan konflik psikologis yang mengerikan cenderung tidak disadari”
Dalam
formolasi-formolasi Freud “dorongan seksual” memainkan peranan penting secara
khusus. Kenapa demikian? Karena, menurut Freud “Dorongan seksual melahirkan
sejumlah energi psikis yang disebut libido untuk perilaku dan aktivitas jiwa”
energi psikis tersebut sejajar dengan fisik walupun berbeda diantara keduanya.
bila dorongan seksual dipuaskan, maka energi psikis membentuk kekuatan yang
menekan, seperti air dalam selang yang tersumbat. Konflik-konflik yang terjadi
pada seseorang akan meningkatkan ketegangan, bila seseorang ingin hidup normal,
maka ketegangan tersebut harus dikurangi atu dihilangkan
Menurut Freud
Kepribadian manusia berisi tiga komponen penting: id, ego, super-ego. Ketiga
komponen ini salalu bersaing memperebutkan energi psikis, Id terletak pada inti
kepribadian yang primitif, tempat tinggal dorongan-dorongan yang oleh Freud
disebut “kekacauan, kancah kenikmatan yang meluap” Id tidak mempunyai
organisasi yang logis sehingga dorongan yang saling bertentangan dapat hidup
berdampingan secara terus menerus, pun demikian Id juga tidak memiliki
nilai-nilai moral dan gantinya itu sangat dikuasai oleh prinsip-prinsip
kenikmatan. sedangkan
Ego timbul pada
diri anak- anak yang sedang berkembang, sebenarnya Ego ini adalah bagian dari
Id namun sudah dimodifikasi sedemikian rupa, karena sudah sedemikian dekat
dengan dunia luar individu. Salah satu tugas penting Ego adalah mencari dan
menemukan objek yang dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan Id. Selain itu Ego
juga berfungsi menurut prinsip-prinsip realitas, mendahulukan pemuasan keinginan
Id sampai suatu situasi atau obyek yang tepat telah ditemukan.
Perbedaannya
Ego sangat terkendali, realistic, logis, dan berfikir proses skunder. misalnya
saat kita lapar maka yang bertindak untuk berfikir bagaimana rasa lapar itu
hilang adalah Ego sedang yang menimbulkan rasa lapar itu sendiri adalah Id
Sedangkan
Superego menurut Freud terbentuk dari ego saat anak-anak mengidentifikasi
dirinya dengan orang tua dan menginternalisasi kedalam dirinya segala aturan,
nilai dan adat-istiadat lingkungannya. Meskipun superego adalah bagian dari ego
namun fungsinya sangat berbeda sekali dengan ego, dan berfungsi independen.
Superego sangat mendambakan kesempurnaan, idealisme, pengorbanan diri dan
kepahlawanan
Kemudian Freud
merumuskan tentang teori perkembangan kepribadian, bahwa perkembangan
kepribadian seorang anak dibentuk dari pengalaman-pengalaman ketika anak-anak
menjalani seperangkat urutan perkembangan psikoseksual yang menurut Freud pada
tahap-tahap ini seringkali terjadi konflik yang harus diatasi. Bila anak
terlalu dituruti, terlalu kekurangan, atu terlalu dikecewakan pada salah satu
perkembangan, maka Fiksasi secara permanen akan tertinggal dalam tahap
perkembangan tersebut. Freud menguraikan empat tahap pekembangan psikoseksual:
tahap oral (mulut), tahap anal (dubur/anus), tahap phallik, dan tahap genital
Tahap Oral
(mulut) terjadi pada tahun pertama anak-anak, seperti makan, menggigit dan lain
sebagainya. Penyapihan merupakan konflik uatama pada tahap ini. bila anak
terlalu dalam menikmati ASI ibu atau susu botol sehingga menimbulkan rasa tidak
ingin melepaskannya, maka saat dewasa anak tertsebut akan memperlihatkan pola
perilaku oral (seperti ketergantungan, pasif dan kerakusan) dan sangat dikuasai
oleh bagian oral (seperti, makan, mengunyah permen karet, merokok dan kemampuan
bicara yang sangat berlebihan).
Tahap Anal
terjadi pada tahun kedua dimana seorang anak mendapatkan kenikmatan dari
duburnya, seperti saat buang air besar, kemudian penahanan kotoran. Untuk
memperoleh knikmatan pertentangan dengan masyarakat mulai menghambat-nya.
Akibatnya anak akan di minta untuk mengendalikan dorongna alamiyahnya, kemudian
hal itu akan menimbulkan konflik pada tahap anal beberapa anak akan melakukan
“pembalasan”, misalnya buang air besar tidak tepat waktu dan tempatnya.
Tahap Phallik
biasanya terjadi diusia 3-5 tahun, menurut Freud anak-anak menyadari bahwa ia
dapat mempeperoleh kenikmatan melalui alat kelaminnya. Freud juga yakin bahwa
semua anak kecil pernah melakukan masturbasi (merangsang alat kelaminnya
sendiri agar tegang) dan hal ini juga diakui dan disetujui oleh psikolog
modern. Menurut Frued khayalan yang terjadi ketika anak-anak masturbasi akan
menentukan krisis yang universal
Tahap Genital
dimulai sejak anak masuk di usia remaja samapi akhir hayatnya. Dan pada saat
ini minat seksual tampak seperti bangun kembali, orang akan memperhatikan orang
lain ketika mereka bekerja sama dalam lingkup budayanya. Sampai pada tahap
phallik orang terlalu terpusat pada tubuhnya sendiri dan kebutuhan mendadak.
Bila energi terlalu ketat akibat adanya kepuasan yang berlebihan atau sangat
mengecewakan pada tahap perkembangan sebelumnya maka remaja tidak mungkin dapat
memenuhi tuntutan ini.
Selain Sigmund
Freud banyak tokoh-tokoh lain dalam aliran psikoanalisis ini yang seringkali
disebut sebagai Neo Freudian . diantaranya Carl Gustav Jung (1875-1961) yang
memisahkan diri Freud Karena tidak setuju dengan pendapat Freud bahwa libido
itu sepenuhnya diwarnai oleh kenikmatan seksual dan juga penekanan terhadap
perkembangan anak, tokoh ini seringkali dihubungkan dengan dengan pandangan
manusia pada dasarnya mewarisi ketidak sadaran kolektif .
Tokoh kedua
adalah Alfred Adler (1870-1937) salah satu murid Freud yang memisahkan diri
dari Freud. sama seperti Carl Gustav Jung, Adler juga perpendapat bahwa
penekanan terhadap factor seksualitas agak berlebihan. Adler menekankan
pentingnya peranan lingkungan terhadap prilaku seseorang. Dia berpendapat bahwa
kepribadian pada dasarnaya adalah kepribadian social dan bahwa perasaan rendah
diri itu sebetulnya pusat motivsi pada manusia.
Tokoh
selanjutnya adalah Karen Horney (1885- 1952) yang juga memisahkan diri dari
Freud Karena tidak sependapat dengan Freud tentang teori energi. Horney
berpendapat bahwa pengalaman yang bermacam-macam selama masa kanak-kanak
memberikan pola/ciri kepribadian dan konflik-konflik yang berbeda pula. Dia
sangat menekankan efek perasaan yang mengganggu dari keterasingan dan ketidak
berdayaan
Tokoh yang lain
adalah Harry Stack Sullivan (1892-1949) tokoh ini berpendapat bahwa prilaku
yang dapat diterima atau prilaku yang menyimpang sebetulnya dibentuk oleh pola
interaksi yang terjadi antara anak dan orang tua
Tokoh terakhir
adalah Erik Erikson (lahir 1902) tokoh inilah yang mengembangkan teori Freud
dalam hal perkembangan. Rumusan-rumusannya menekankan implikasi social dan
psikologis serta meneropong masa dewasa
2.
Aliran Gestalt
Gestal berasal
dari bahasa Jerman yang berarti “bentuk” atau “Konfigurasi”, “hal”,
“peristiwa”, “pola”, “totalitas” atau “bentuk keseluruahan”
Aliran ini
pertama kali muncul pada tahun 1912 yang didirikan oleh Max Wertheimer
(1880-1943) yang pernah menjadi murid Oswald Kulpe di Wurzburg dan mendapat
gelar doktornya disana pada tahun 1904. dan pada waktu itulah ia mulai tertarik
pada satu aliran filsafat yang terutama mempejari tentang fenomena (gejala)
yang lebih dikenal dengan aliran fenomologi. kemudian aliran Gestalt ini
dikembangkan oleh Kurt Koffka (1886-1941) dan Wolfgang Kohler (1887-1967) .
Aliran ini muncul sebagai bentuk kritik terhadap teori-teori yang berlaku di
Jerman sebelumnya terutama teori strukturalisme dari Wilhelm Wundt, yang
khususnya mempelajari proses penginderaan dianggap terlalu elemenistik (terlalu
mengutamakan elemen atau detail). Padahal persepsi manusia terjadi secara
menyeluruh dan terorganissikan, tidak secara parsial atau sepotong-sepotong.
Menurut Wertheimer ketika sebuah melodi terdengar (dipersepsi), sebuah kesatuan
dinamis atau keutuhan muncul dalam persepsi, akan tetapi nada tersebut dalam
dirinya sendiri menyebar dan saling bergantian dalam urutan waktu tertentu jadi
menurut aliran ini yang utama bukanlah elemen akan tetapi keseluruhan.
Kesadaran dan jiwa manusia tidak mungkin dianalisi kedalam elemen-elemen.
Gejala kejiwaan harus dipelajari sebagai suatu keseluruhan atau totalitas.
Keseluruhan adalah lebih dari sekadar penjumlahan unsur-unsurnya, lebih dahulu
diatanggapi dari bagian-bagiannya, dan bagian-bagian itu harus memperoleh makna
dari keseluruhan. arti dari gestalt tergantung pada unsur-unsurnya, sebaliknya
arti unsur-unsur tergantung pada gestalt
Eksperimen
gestalt peratama, menurut Atkinson dan kawan-kawan adalah mempelajari gerakan,
terutam Fenomena Phi. Jika dua cahaya dinyalakan secara berurutan, subjek
melihat cahaya tunggal bergerak dari posisi cahaya pertama kecahaya kedua.
Fenomena gerakan ini telah banyak diketahui tetapi ahli psikologi gestalt
menangkap kepentingan teoritis pola stimuli dalam menghasilkan efek. Pengalamn
kita tergantung pada pola yang dibentuk oleh stimuli dan pada organisasi
pengalaman, menurut mereka, apa yang kita lihat adalah relatif terhadap latar
belakang, dengan aspek lain dari keseluruhan. Keseluruahn berbeda dengan
penjumlahan bagian-bagiannya; keseluruahn terbagi atas bagian dari suatu
hubungan. untuk lebih jelasnya lihatlah gambar berikut:
keseluruahan
Unsur-unsur
Arti
unsur-unsur bergantung pada keseluruhan. Unsur-unsur dari gambar muka sama
dengan unsur-unsur gambar buah tetapi karena keseluruhannya berbeda maka makna
unsur tersebut berbeda pula.
Tokoh-tokoh
aliran ini terbagi dalam duia kelompok besar yaitu ahli-ahli psikologi Jerman
dan Austria terbuka seperti; Rudolf Allers, Magda Arnold, Charlotte, Solomon
Asch, Kurt Levin, serta Karl Buhler, Albin Gilbert, Hans Hahn, Fritz Heider,
Martin Scheerer Wilhelm Stern, dan Heinz Werner.
3.
Aliran
Behaviorisme
Behaviorisme
adalah sebuah aliran yang didirikan John B Watson (1878-1958) pada tahun 1913
yang berpendapat bahwa psikologi harus menjadi ilmu yang objektif dalam arti
harus dipelajari sebagaimana ilmu pasti atau ilmu alam. oleh karena itu ia
tidak mengakui adanya kesadaran yang hanya dapat diteliti melalui metode
instrospeksi yang dianggap tidak objektif dan tidak ilmiyah. kemudian aliran
ini digerakkan oleh Burrhus Frederic Skinner (1904-1968) yang terkenal dengan
eksperimen operant conditioning dengan tikus .
Menururut
pandangan Skinner, kepribadian pada dasarnya adalah sebuah fiksi. Orang melihat
hanya apa yang orang lain lakukan dan mengerti menyimpulkan sifat-sifat yang
mendasari (motif, emosi, dan kemampuan) yang ada sebenarnya dalam fikiran
pengamat tersebut. Dia amat yakin bahwa psikologi hanya memusatkan perhatian
pada apa yang dilakukan oleh orang lain. Sedangkan disposisi dalam diri
seseorang tidak dapat dipakai sebagai penjelasan yang adekuat untuk menjelaskan
perilaku orang lain
Namun demikian,
sebenarnya sebelum J.B Watson mengemukakan aliran psikologi ini, sejumlah
filusuf dan ilmuan sudah mengajukan gagasan-gagasan mengenai pendekatan
objektif dalam mempelajari manusia, berdasarkan pendekatan yang mekanistik,
suatu pendekatan yang menjadi ciri utama dalam Behaviorisme. Diantaranya adalah
Ivan Pavlov (1849-1936) yang dikenal dengan eksperimen mengenai refleks
bersyartat atau refleks terkondisi yang dilakukan terhadap anjing dengan mengeluarkan
air liurnya, dan W. Mc. Dougall (1871-1939) yang terkenal dengan teori
instink-nya
Aliran ini
mengemukakan bahwa objek psikologi hanyalah perilaku yang kelihatan nyata dan
menolak pendapat sarjana psikologi lain yang mempelajari tingkah laku yang
tidak tampak dari luar atau tentang alam bawah sadar (Psikoanalisi) dan
menentang aliran lain yang menganalisis jiwa manusia berdasarkan
laporan-laporan subjektif (Introspeksionisme).
Belakangan kaum
behavioris lebih dikenal dengan teori belajar, karena menurut mereka, seluruh
perilaku manusia -kecuali instink- adalah hasil belajar. Belajar artinya
perubahan perilaku organisme sebagai pengaruh lingkungan.
Tokoh lain
dalam aliran ini adalah:
a. Clark Hull
(1943) yang mengemukakan konsep teorinya yang sangat dipengaruhi oleh teori
evolusi Charles Darwin. Bagi Hull, tingkah laku seseorang berfungsi untuk
menjaga kelangsungan hidup. Oleh karena itu, dalam teori Hull, kebutuhan
biologis dan pemuasan kebutuhan biologis menempati posisi sentral. menurut Hull
kebutuhan dikonsepkan sebagai dorongan (drive), seperti lapar, haus, tidur,
hilangnya rasa nyeri dan sebagainya,
b. Edwin Guthrie
yang mengemukakn teori kontinguiti, memandang bahwa belajar merupakan kaitan
asosiatif antara stimulus tertentu dan respons tertentu. Selanjutnya ia
berpendapat bahwa hubungan antar stimulus dan respon merupakan factor kritis
dalam belajar
4.
Aliran
Humanistic
Pada akhir
tahun 1940-an munculah suatu prsepektif psikologi baru. Orang-orang yang
terlibat dalam penerapan psikologilah yang berjasa dalam perkembangan ini
misalnya ahli-ahli psikologi klinik, pekerja-pekerja social, dan konselor bukan
merupakan hasil penelitian dalam proses belajar. Gerakan ini berkembang, dan
kemudian dikenal sebagai humanistis, eksestransial, perceptual, atau
fenomologikal. Psikologi ini berusaha untuk memahami perilaku seseorang dari
sudut pandang si pelaku (behaver), bukan dari pengamat (obsrver). Lebih penting
lagi aliran ini mempunyai pandangan bahwa tiap-tiap individu di pengaruhi dan
dibimbing oleh maksud-maksud pribadi yang mereka hubungkan kepada
pengalaman-pengalaman mereka sendiri.
Tokoh-tokoh
yang menonjol dalam aliran ini antara lain;
1.
Combs dan
kawan-kawan, yang menyatakan bahwa apabila kita ingin memahami perilaku
seseorang, kita harus mencoba memahami dunia persepsi orang itu. Apabila kita
ingin mengubah keyakinan atau pandangan orang itu, perilaku dalamlah yang
membedakan seseorang dari orang lain. Combs dan kawan-kawan selanjutnya
mengatakan bahwa perilaku buruk itu sesungguhnya tak lain hanyalah dari ketidak
mauan seseorang untuk melakukan sesuatu ynag tidak akan memberikan kepuasan
baginya. Apabila seorang guru mengeluh bahwa siswanya tidak mempunyai motivasi
untuk melakukan sesuatu, ini berarti siswa tersebut tidak mempunyai motivasi
untuk melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh guru tersebut. Mungkin dengan
memberiakn aktivitas yang lain maka siswa tersebut akan memberikan respon
positif. Para ahli humanistic melihat adanya dua bagian dalam pada tahap
belajar :
a.
pemerolehan
informasi baru;
b.
personalisasi
informasi ini pada individu
2.
Bloom dan
Kratwohl
Dalam hal ini
Bloom dan Kratwohl menunjukkan apa yang mungkin dikuasai oleh sesorang yang
mencakup tiga kawasan berikut;
v Kognitif
Kognitif terdiri
dari enam tingkatan, yaitu;
a. Pengetahuan
(mengingat, menghafal);
b. Pemahaman
(menginterpretasikan);
c. Aplikasi
(menggunakan konsep untuk memecahkan sesuatu);
d. Analisis
(menjabarkan suatu konsep);
e. Sintesis
(menggabungkan bagian-bagian konsep menjadi suatu konsep yang utuh);
f. Evaluasi
(membandingkan nilai, ide, metode, dan sebagainya).
v Psikomotor
Psikomotor
terdiri dari lima tingkatan
a. Peniruan
(menirukan gerak);
b. Penggunaan
(mengguanakan konsep untuk melakukan gerak);
c. Ketepatan
(melakukan gerak dengan benar);
d. Perangkaian
(melakukan beberapa gerakan sekaligus dengan benar);
e. Naturalisasi
(melakukan gerak secara wajar).
v Afektif
Terdiri dari
lima tingkatan
a. Pengenalan
(ingin menerima, sadar kn adnya sesuatu);
b. Merespons
(aktif berpartisipasi);
c. Penghargaan
(menerima nilai-nilai. Setia kepada nilai-nilai tertentu);
d. Pengorganissian
(menghubungkan nilai-nilai yang dipercaya);
e. Pengalaman (
menjadikan nilai-nilai sebagian dari bagian dari hidup);
3. Kolb
Tokoh ini
berpendapat bahwa pengetahuan sesorang bertahap dari pengalaman konkret,
pengalaman aktif dan reflektif, konseptualissi, dan terakhir eksperimentasi
aktif
Kesimpulan
Dari pemaparan
diatas dapat penulis simpulkan bahwa, psikologi sebagai suatu disiplin ilmu
dari tahun ketahun semakin menampakkan kapasitasnya, terutama konstribusinya
dalam menyikapi kejiwaan seseorang.
Aliran-aliran
psikologi dalam menyikapi kejiwaan seseorang cenderung berbeda. aliran
psikoanlisis menyatakan dalam jiwa seseorang terdapat Id, Ego, dan Superego,
dan lebih memfokuskan pada ketidak sadaran seseorang Lain lagi dengan aliran
Gestalt yang menyatakan bahwa, persepsi manusia terjadi secara menyeluruh bukan
spotong-sepotong atau parsial. Sedangkan behaviorisme menyatakan bahwa
psikologi hanya memusatkan perhatian pada apa yang dilakuakn oleh orang lain.
Dan untuk aliran terakhir (humanistik) menyatakan bahwa untuk memahami perilaku
seseorang terletak pada si pelaku bukan si pengamat
v Saran-saran
1. kita harus
lebih bijak dalam menyikapi perilaku seseorang, ketika nampak lahir orang
tersebut burtuk belum tentu batinnya juga demikian
2. kita harus
memformolasiakan pendapat-pendapat para pakar psikolgi dalam menyikapi orang
lain
DAFTAR PUSTAKA
Linda L.
Dafidoff, Mari Juniati Psikologi suatu Pengantar PT. Rajagrafindo
Persada. Jakarta. 1997
Ahmad Fauzi,
Drs., H. Psikologi Umum. Pustaka Setia. Bandung. Cetakan ke III 2004
Hamzah B. Uno,
M.pd., Dr. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. PT. Bumi Aksara.
Jakarata. Cetakan I 2006
M. Dalyono,
Drs. Psikologi Pendidikan. Renika Cipta. 2001
Alex Sobur, M.Si., Drs. Psikologi Umum. Pustaka Setia. Bandung. 2003
Alex Sobur, M.Si., Drs. Psikologi Umum. Pustaka Setia. Bandung. 2003
0 komentar:
Posting Komentar