6.11.25

Psikologi Inovasi Esai 8 - Ujian Tengah Semester

 Mata Kuliah : Psikologi Inovasi

Tugas Esai 8

Ujian Tengah Semester

Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta, M.A.


                                              Oleh : Baitusta Howin Scolastico (24310420043)


Fenomena kenakalan remaja adalah suatu fenomena sosial dan tantangan yang sedang dihadapi oleh warga jawa barat, fenomena ini sendiri menurut saya cukup kompleks karena banyaknya faktor yang dapat menyebabkan timbulnya fenomena ini, dijawa barat sendiri menurut saya hal yang terbesar yang dapat menyebabkan fenomena ini adalah banyaknya kemiskinan dan beragamnya kelas sosial yang ada di jawa barat, mungkin terkesan seperti dua masalah yang berbeda tapi menurut saya kedua permasalahan ini saling terhubung dan mempengaruhi satu sama lain, tentunya fenomena ini menjadi permasalahan sosial yang cukup mengganggu masyarakat dan tentunya pemimpin daerah tersebut, dari sinilah muncul satu solusi unik dari sosok gubernur jawa barat Kang Dedi Mulyadi atau lebih sering disebut KDM. Berikut adalah analisis saya tentang solusi dari KDM mengenai permasalahan dan fenomena tersebut.

Jika dilihat dari skema persepsi Paul A. Bell, pola pikir dari KDM cukup masuk akal, dia melihat anak anak yang melakukan kenakalan remaja sebagai individu yang dipersepsikan diluar batas normal. KDM melihat fenomena kenakalan remaja sebagai sesuatu yang tidak wajar dan tidak biasa, hal ini mungkin dikarenakan pribadi KDM sendiri mungkin merupakan sosok yang tidak pernah melakukan kenakalan remaja, oleh karena itu sesuai dengan skema Paul A. Bell KDM merespon hal yang dia lihat dan dipersepsikan sebagai sesuatu yang diluar batas normal. Persepsi tersebut yang kemudian menjadi stress, dan dari sinilah dia berusaha untuk mengatasi stress tersebut, respon ini juga lebih dikenal dengan nama coping behavior, dimana sebagai seorang individu KDM berusaha untuk menghadapi, mengatasi, atau menyesuaikan diri dengan masalah/stress yang dia hadapi. Dan dalam kasus ini masalah atau sumber stressnya adalah fenomena kenakalan remaja, dari sini kita dapat melihat jika KDM akhirnya melakukan adjustment atau adaptasi untuk mengatasi ini. jika kita mencari tau tentang background dari KDM kita dapat menemukan bahwa ayah dari KDM merupakan pensiunan tentara, itu berarti KDM tumbuh dilingkungan yang menjunjung tinggi kedisiplinan, oleh karena itu tuntutan untuk disiplin bukanlah situasi yang asing bagi KDM, hal inilah yang jika dilihat dari teori Paul A. Bell dapat mempengaruhi cara adjustment atau adaptasi yang dilakukan oleh KDM, sebagai seseorang yang tumbuh di lingkungan disiplin militer, KDM melihat bahwa mengirim anak yang bermasalahke barak militer sebagai solusi dan adaptasi yang bisa dia lakukan sebagai coping behavior dari stressnya, dan dari sinilah ide untuk mengirim anak anak yang bermasalah ke barak muncul dan karena KDM merupakan kepala daerah yang dapat membuat kebijakan untuk daerahnya, maka coping behavior yang dilakukan KDM dibuat menjadi kebijakan, uniknya ide ini mendapat dukungan positif dari masyarakat jawa barat, yang menurut saya dukungan ini dapat muncul karena ada kesadaran dari para orang tua bahwa fenomena kenakalan remaja ini sangat kompleks dan butuh perhatian extra, dan dalam hal ini para orang tua dari anak anak yang bermasalah merasa mereka sendiri tidak mampu dan tidak memiliki waktu untuk menangani ini. Hal inilah yang membuat solusi dari KDM mendapat banyak dungkungan dari masyrakat, walaupun tentu saja tetap ada pro dan kontra dari kebijakan ini menurut saya prbidadi kebijakan ini sudah tepat, kerena salah satu akar masalah dari kenakalan remaja adalah kurangnya didikan disiplin dan perhatian dari orang tua, dan dengan dikirimnya anak anak ke barak dua permasalahan tadi dapat diatasi.


Daftar Pustaka :

Patimah, A.S., Shinta, A. & Al-Adib, A. (2024). Persepsi terhadap lingkungan. Jurnal Psikologi. 20(1), Maret, 23-29. 

0 komentar:

Posting Komentar