23.7.25

Essai 5 – Lakukan Perubahan Diri

 Nama  : Ramlah Asiyah Ikramalina

NIM    : 22310410178

Mata Kuliah : Psikologi Inovasi

Dosen  : Arundati Shinta

Tugas  : Essai 5 – Lakukan Perubahan Diri

2025

Psikologi inovasi bukanlah sekadar teori tentang berpikir kreatif atau menciptakan ide-ide baru. Dalam praktiknya, psikologi inovasi juga menyentuh perubahan diri yang konsisten dan terarah. Salah satu bentuk aplikasinya adalah bagaimana seseorang bisa mengubah kebiasaan, membentuk rutinitas positif, dan melihat hasilnya secara terukur. Itulah yang saya coba lakukan melalui tantangan 10 minggu olahraga individu, dimulai dari 6 April 2025 hingga 8 Juni 2025.

Selama 10 minggu, saya berkomitmen untuk melakukan olahraga minimal 1 jam setiap minggu. Kegiatan yang saya pilih bersifat individu dan mudah dijalankan: naik turun tangga, jalan santai di Embung Giwangan, dan bersepeda mengelilingi kampung bersama adik saya.

Saya memulai minggu pertama dengan olahraga naik turun tangga. Ini mungkin terdengar sederhana, tetapi jangan salah aktivitas ini cukup menguras tenaga. Pekan pertama 6 April 2025, saya naik turun tangga sebanyak 300 anak tangga. Minggu berikutnya saya menaikkan target secara bertahap:

  1. Minggu 2 (13 April 2025): 400 anak tangga
  2. Minggu 3 (20 April 2025): 500 anak tangga
  3. Minggu 4 (27 April 2025): 600 anak tangga
  4. Minggu 5 (4 Mei 2025): 700 anak tangga
  5. Minggu 6 (11 Mei 2025): 800 anak tangga
  6. Minggu 7 (18 Mei 2025): 900 anak tangga

Rata-rata kenaikan tiap minggu adalah 100 langkah. Di minggu-minggu awal, saya merasakan betis yang tegang, napas tersengal, dan kadang pusing ringan setelah selesai. Namun lambat laun tubuh mulai terbiasa. Setiap kali berhasil menyelesaikan target mingguan, saya merasakan semacam kemenangan kecil.

Minggu ke-8 (25 Mei 2025) dan ke-9 (1 Juni 2025) saya memilih jalan santai di Embung Giwangan, kali ini tidak sendiri, tetapi ditemani oleh adik dan ibu saya. Jalan-jalan bersama mereka menjadi pengalaman yang menyenangkan. Selain karena ditemani orang-orang terdekat, suasana Embung Giwangan yang asri, banyak pepohonan, dan adanya kolam penampung air yang luas menambah kesegaran selama berjalan kaki. Di minggu ke-8, kami mencatat 15.000 langkah, di minggu ke-9, sebanyak 10.100 langkah. Meski kami berjalan santai, obrolan ringan dan tawa membuat waktu berlalu dengan cepat. Momen ini tidak hanya menyegarkan fisik, tapi juga mempererat hubungan keluarga.

Minggu terakhir (8 Juni 2025), saya memilih untuk bersepeda bersama adik bungsu saya, mengelilingi kampung. Meski tidak tercatat secara pasti berapa kilometer yang kami tempuh, durasinya mencapai 3 jam. Saya merasa lebih ringan saat bersepeda karena ada teman, tapi juga menyadari pentingnya kombinasi antara olahraga dan relasi sosial. Ini menjadi penutup yang menyenangkan dari perjalanan 10 minggu.

Di luar kegiatan utama tersebut, ada satu aktivitas fisik lain yang secara rutin saya lakukan hampir setiap hari, bermain badminton bersama adik dan ibu saya, tepat di samping rumah. Meski terkesan santai, permainan ini seringkali berlangsung seru, terutama saat salah satu dari kami mulai “kompetitif” dan ingin menang. Kami bergantian menjadi lawan dan rekan tim. Momen-momen ini menjadi waktu yang kami nantikan setiap sore, bukan hanya karena menyenangkan secara fisik, tetapi juga mempererat hubungan keluarga. Kadang kami tertawa karena pukulan yang meleset jauh, kadang juga serius seperti sedang ikut turnamen kecil. Ini menjadi ruang kecil di mana olahraga dan kebahagiaan bertemu.

Dari seluruh rangkaian ini, saya belajar bahwa perubahan tidak harus drastis. Justru konsistensi dalam hal kecil, seperti naik turun tangga atau bermain badminton bersama keluarga, bisa berdampak besar bila dilakukan terus-menerus. Dalam konteks psikologi inovasi, ini menunjukkan bahwa inovasi pribadi tidak selalu berarti menciptakan hal baru dari nol, tetapi juga mengelola diri agar bertumbuh secara positif dan berkelanjutan.

Secara total, saya telah melakukan aktivitas fisik selama minimal 10 jam terukur, di luar waktu tambahan untuk badminton. Nilai tambah seperti jumlah langkah atau jumlah anak tangga membuat progres terasa nyata dan memotivasi.

Melalui 10 minggu ini, saya membuktikan bahwa perubahan bisa dimulai dari satu langkah kecil secara harfiah. Dengan disiplin dan niat yang jelas, siapa pun bisa mengubah dirinya ke arah yang lebih sehat, lebih kuat, dan lebih konsisten.

Daftar Pustaka

Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2017). Organizational Behavior. Pearson.

Duhigg, C. (2012). The Power of Habit: Why We Do What We Do in Life and Business. Random House.

Goleman, D. (2006). Emotional Intelligence. Bantam Books.



0 komentar:

Posting Komentar