Nama : Ramlah Asiyah Ikramalina
NIM :
22310410178
Mata Kuliah : Psikologi Inovasi
Dosen : Arundati
Shinta
Tugas : Essai 5
– Lakukan Perubahan Diri
2025
Psikologi inovasi bukanlah sekadar teori tentang
berpikir kreatif atau menciptakan ide-ide baru. Dalam praktiknya, psikologi
inovasi juga menyentuh perubahan diri yang konsisten dan terarah. Salah satu
bentuk aplikasinya adalah bagaimana seseorang bisa mengubah kebiasaan,
membentuk rutinitas positif, dan melihat hasilnya secara terukur. Itulah yang
saya coba lakukan melalui tantangan 10 minggu olahraga individu, dimulai dari 6
April 2025 hingga 8 Juni 2025.
Selama 10 minggu, saya berkomitmen untuk melakukan
olahraga minimal 1 jam setiap minggu. Kegiatan yang saya pilih bersifat
individu dan mudah dijalankan: naik turun tangga, jalan santai di Embung
Giwangan, dan bersepeda mengelilingi kampung bersama adik saya.
Saya memulai minggu pertama dengan olahraga naik turun
tangga. Ini mungkin terdengar sederhana, tetapi jangan salah aktivitas ini
cukup menguras tenaga. Pekan pertama 6 April 2025, saya naik turun tangga
sebanyak 300 anak tangga. Minggu berikutnya saya menaikkan target secara bertahap:
- Minggu 2 (13
April 2025): 400 anak tangga
- Minggu 3 (20
April 2025): 500 anak tangga
- Minggu 4 (27
April 2025): 600 anak tangga
- Minggu 5 (4
Mei 2025): 700 anak tangga
- Minggu 6 (11
Mei 2025): 800 anak tangga
- Minggu 7 (18
Mei 2025): 900 anak tangga
Rata-rata kenaikan tiap minggu adalah 100 langkah. Di
minggu-minggu awal, saya merasakan betis yang tegang, napas tersengal, dan kadang
pusing ringan setelah selesai. Namun lambat laun tubuh mulai terbiasa. Setiap
kali berhasil menyelesaikan target mingguan, saya merasakan semacam kemenangan
kecil.
Minggu ke-8 (25 Mei 2025) dan ke-9 (1 Juni 2025) saya
memilih jalan santai di Embung Giwangan, kali ini tidak sendiri, tetapi
ditemani oleh adik dan ibu saya. Jalan-jalan bersama mereka menjadi pengalaman
yang menyenangkan. Selain karena ditemani orang-orang terdekat, suasana Embung
Giwangan yang asri, banyak pepohonan, dan adanya kolam penampung air yang luas
menambah kesegaran selama berjalan kaki. Di minggu ke-8, kami mencatat 15.000
langkah, di minggu ke-9, sebanyak 10.100 langkah. Meski kami berjalan santai,
obrolan ringan dan tawa membuat waktu berlalu dengan cepat. Momen ini tidak
hanya menyegarkan fisik, tapi juga mempererat hubungan keluarga.
Minggu terakhir (8 Juni 2025), saya memilih untuk
bersepeda bersama adik bungsu saya, mengelilingi kampung. Meski tidak tercatat
secara pasti berapa kilometer yang kami tempuh, durasinya mencapai 3 jam. Saya
merasa lebih ringan saat bersepeda karena ada teman, tapi juga menyadari
pentingnya kombinasi antara olahraga dan relasi sosial. Ini menjadi penutup
yang menyenangkan dari perjalanan 10 minggu.
Di luar kegiatan utama tersebut, ada satu aktivitas
fisik lain yang secara rutin saya lakukan hampir setiap hari, bermain badminton
bersama adik dan ibu saya, tepat di samping rumah. Meski terkesan santai,
permainan ini seringkali berlangsung seru, terutama saat salah satu dari kami
mulai “kompetitif” dan ingin menang. Kami bergantian menjadi lawan dan rekan
tim. Momen-momen ini menjadi waktu yang kami nantikan setiap sore, bukan hanya
karena menyenangkan secara fisik, tetapi juga mempererat hubungan keluarga.
Kadang kami tertawa karena pukulan yang meleset jauh, kadang juga serius
seperti sedang ikut turnamen kecil. Ini menjadi ruang kecil di mana olahraga
dan kebahagiaan bertemu.
Dari seluruh rangkaian ini, saya belajar bahwa
perubahan tidak harus drastis. Justru konsistensi dalam hal kecil, seperti naik
turun tangga atau bermain badminton bersama keluarga, bisa berdampak besar bila
dilakukan terus-menerus. Dalam konteks psikologi inovasi, ini menunjukkan bahwa
inovasi pribadi tidak selalu berarti menciptakan hal baru dari nol, tetapi juga
mengelola diri agar bertumbuh secara positif dan berkelanjutan.
Secara total, saya telah melakukan aktivitas fisik
selama minimal 10 jam terukur, di luar waktu tambahan untuk badminton. Nilai
tambah seperti jumlah langkah atau jumlah anak tangga membuat progres terasa
nyata dan memotivasi.
Melalui 10 minggu ini, saya membuktikan bahwa
perubahan bisa dimulai dari satu langkah kecil secara harfiah. Dengan disiplin
dan niat yang jelas, siapa pun bisa mengubah dirinya ke arah yang lebih sehat,
lebih kuat, dan lebih konsisten.
Daftar Pustaka
Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2017). Organizational
Behavior. Pearson.
Duhigg, C. (2012). The Power of Habit: Why We Do What
We Do in Life and Business. Random House.
Goleman, D. (2006). Emotional Intelligence. Bantam
Books.

0 komentar:
Posting Komentar