23.7.25

Essai 4 – Partisipasi Lomba

 Nama  : Ramlah Asiyah Ikramalina

NIM    : 22310410178

Mata Kuliah : Psikologi Inovasi

Dosen  : Arundati Shinta

Tugas  : Essai 4 – Partisipasi Lomba

2025

Kadang keberuntungan tidak datang dengan gemerlap. Ia datang diam-diam terselip dalam ajakan adik untuk bermain di rumah sakit, atau muncul dari keberanian mengirimkan karya desain meski ragu-ragu. Itulah yang saya rasakan selama mengikuti dua kompetisi dalam dua bulan terakhir, lomba desain poster grafis pada 19 Mei 2025 dan pertandingan badminton non-formal bersama adik saya pada Juni 2025. Pengalaman ini sederhana, tetapi penuh makna. Keduanya menjadi contoh nyata bagaimana saya belajar menerapkan konsep “merancang keberuntungan” dalam kehidupan sehari-hari, sebagaimana yang saya pelajari di kuliah Psikologi Inovasi.

Saya mulai mengikuti lomba desain poster bukan karena rencana yang matang, tetapi karena kebetulan sedang scrolling tiktok, lalu mendapat pesan dari teman kantor yang memberi tahu ada lomba desain dengan tema “Lingkungan Hijau” Karena pekerjaan saya memang berkaitan dengan desain grafis, saya merasa cocok dan spontan memutuskan untuk ikut.

Proses pengerjaan desain berlangsung selama dua minggu. Saya mulai dengan menyusun konsep, menggambar sketsa secara manual, memadukan warna, hingga berupaya menyampaikan pesan visual yang kuat. Tantangan terbesarnya adalah keterbatasan waktu karena harus membagi fokus antara pekerjaan, kuliah, dan lomba. Namun, justru dari situ saya belajar banyak melatih fokus, konsistensi, dan ketekunan.

Pada akhirnya, saya memang tidak menjadi juara dan itu sudah saya prediksi karena saya sempat menyerah di tengah proses lomba poster ini. Tapi saya tetap menganggap pengalaman ini sebagai bagian dari keberuntungan yang saya rancang sendiri, lewat keberanian untuk mencoba dan keluar dari zona nyaman.

Lomba kedua datang dari suasana yang jauh lebih hangat dan emosional. Saat itu adik saya sedang dirawat di rumah sakit, dan untuk mengusir bosan, ia menantang saya bermain badminton di pelataran rumah sakit. Taruhannya ringan, yang kalah harus mentraktir. Saya sengaja kalah, dan seperti kesepakatan, saya menraktir mie samyang. Tapi di balik kekalahan itu, saya merasa sangat beruntung, karena bisa menciptakan momen kebersamaan, membuat adik saya tertawa, dan mencairkan suasana yang awalnya tegang menjadi menyenangkan.

Melalui dua lomba ini, saya semakin percaya bahwa keberuntungan bukan hanya soal nasib baik, melainkan hasil dari keberanian mengambil peluang, meski kecil. Dalam Psikologi Inovasi, ini dikenal sebagai upaya aktif membentuk lingkungan dan pengalaman yang membuka jalan bagi pertumbuhan pribadi (Luthans et al., 2021). Saya belajar bahwa keberuntungan bisa dibangun melalui tindakan reflektif, koneksi emosional, dan latihan kreativitas.

Daftar Pustaka

Luthans, F., Youssef-Morgan, C. M., & Avolio, B. J. (2021). Psychological Capital: Developing the Human Competitive Edge (2nd ed.). Oxford University Press.

Kaufman, S. B. (2020). Transcend: The New Science of Self-Actualization. TarcherPerigee.


Lampiran 

1. sertifikat lomba desain


2. poster lomba desain


3. sertifikat lomba badminton non formal





 


0 komentar:

Posting Komentar