Essay 5_ Lakukan perubahan diri selama 10 Minggu.
MENGAYUH PELAN
PULIH PERLAHAN
Rizka Latifa
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Dosen
Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA.
Saya pernah berada di fase hidup di mana
bangun tidur terasa berat, bukan karena lelah fisik, tapi karena pikiran saya
tak henti-hentinya bekerja. Kecemasan muncul bahkan saat tidak ada yang perlu
dikhawatirkan. Saya merasa seperti sedang hidup di dalam tubuh yang tidak saya
kenali, di kepala yang tidak bisa saya kendalikan. Saya tahu saya harus
melakukan sesuatu. Tapi saya juga tahu, saya tidak bisa langsung berubah
besar-besaran. Saya butuh langkah kecil. Dan entah bagaimana, saya memilih sepeda.
Mengapa bersepeda? Karena bagi saya, ini bukan
sekadar olahraga. Bersepeda memberi saya ruang untuk berpikir, menghirup udara
segar, dan menikmati perjalanan tanpa terburu-buru. Dibandingkan dengan lari
atau berjalan kaki, bersepeda terasa lebih efisien. Saya bisa menjangkau tempat
yang lebih jauh dalam waktu yang lebih singkat, tapi tetap mendapatkan manfaat
fisik dan mental yang sama atau bahkan lebih.
Yang menarik bukan hanya itu saja. Justru bersepeda
bagi saya yang paling terasa adalah efeknya pada kesehatan mental saya. Di
tengah gangguan kecemasan yang sering datang tiba-tiba, bersepeda menjadi
semacam jangkar. Saat saya mengayuh pedal, pikiran saya terfokus pada gerakan,
pada napas, pada jalan di depan. Dan itu cukup untuk membuat saya merasa hadir.
Tidak tenggelam ke masa lalu, tidak melompat terlalu jauh ke masa depan..
Saya tidak sedang mencoba memberi kesan bahwa
bersepeda adalah solusi bagi semua orang. Tapi bagi saya, ini adalah bentuk
kecil dari inovasi dalam merawat diri. Sebuah keputusan sederhana untuk
mencintai tubuh dan pikiran dengan cara yang bisa saya nikmati. Ini bukan
tentang menjadi atlet, bukan tentang mencapai target, tapi tentang berdamai.
Tentang memberi ruang pada diri sendiri untuk bernapas, pulih, dan pelan-pelan
berubah. Setidaknya sekarang, saya punya "tempat kabur" yang sehat, yang
justru membawa saya kembali ke diri saya sendiri, bukan menjauh.
Saya biasa mengayuh sepeda di sekitar area
Maguwoharjo. Rutenya menyenangkan ada jalanan luas, udara pagi yang segar, dan
pemandangan yang cukup menenangkan, cocok untuk merenung sambil bergerak. Di
sepanjang jalan, saya bisa menikmati suasana sekitar seperti menyapa orang-orang
yang saya lewati,
Bagi saya, bersepeda bukan hanya soal menjaga kesehatan, tapi juga bentuk penghargaan terhadap diri sendiri. Ini adalah cara kecil saya untuk berubah menjadi versi yang lebih segar, lebih sadar, dan lebih seimbang.
0 komentar:
Posting Komentar