19.7.25

ESSAY 4_PSIKOLOGI INOVASI_PARTISIPASI LOMBA_IBRAR LANEGA_22310410138

ESSAY 4



IBRAR LANEGA PRATAMA

22310410138

PSIKOLOGI INOVASI

DOSEN PENGAMPU : DR. ARUNDATI SHINTA, M.A.


Refleksi dari Dua Event Lari

Sebagai bagian dari proses pengembangan pribadi dan pemahaman terhadap konsep inovasi dalam psikologi, saya mengikuti dua event lari yaitu Heritage Bethesda Fun Run dan Bhayangkara Fun Run yang diselenggarakan oleh Polres Gunungkidul. Meskipun pada awalnya kegiatan ini tampak seperti aktivitas fisik biasa, melalui pendekatan reflektif dan analisis psikologis, saya menemukan bahwa kedua event ini merupakan wadah nyata bagi penerapan nilai-nilai inovatif dalam kehidupan sehari-hari.

            

Dalam konteks Psikologi Inovasi, inovasi tidak selalu berarti menciptakan sesuatu yang sepenuhnya baru, melainkan juga mencakup bagaimana seseorang beradaptasi, memodifikasi kebiasaan, dan menemukan cara baru dalam menyelesaikan masalah atau meningkatkan kualitas hidup. Keikutsertaan saya dalam dua event lari tersebut merupakan bentuk inovasi pribadi yang berkaitan dengan pembentukan growth mindset, pengelolaan motivasi intrinsik, dan pengembangan kapasitas diri melalui pengalaman baru.

 

1. Inovasi Diri dan Growth Mindset

Mengikuti dua event ini memaksa saya untuk keluar dari zona nyaman. Sebelumnya, saya bukanlah seorang pelari aktif, namun dengan menantang diri sendiri untuk mengikuti event-event ini, saya menerapkan prinsip growth mindset, yaitu keyakinan bahwa kemampuan dan keterampilan dapat dikembangkan melalui usaha dan pengalaman. Saya belajar untuk tidak melihat keterbatasan fisik sebagai hambatan, melainkan sebagai peluang untuk bertumbuh.

2. Kolaborasi dan Inovasi Sosial

Event seperti Fun Run tidak hanya tentang lari, tapi juga tentang kolaborasi sosial. Saya berinteraksi dengan peserta dari berbagai latar belakang, menyerap semangat kolektif, serta melihat bagaimana komunitas bisa bersatu dalam kegiatan yang sehat dan positif. Ini menunjukkan contoh nyata dari inovasi sosial, di mana kegiatan sederhana seperti lari bersama dapat membangun kesadaran akan pentingnya kesehatan, solidaritas, dan gaya hidup aktif.

3. Motivasi dan Regulasi Emosi

Melalui pengalaman ini, saya juga belajar tentang pentingnya self-motivation dan regulasi emosi. Saat merasa lelah atau ingin menyerah di tengah lari, saya melatih diri untuk mengelola emosi negatif dan tetap fokus pada tujuan. Ini mencerminkan aplikasi dari teori motivasi dalam psikologi, khususnya self-determination theory yang menekankan pentingnya motivasi intrinsik dalam pencapaian tujuan pribadi.

4. Refleksi Akhir

Dari dua event ini, saya menyadari bahwa inovasi tidak harus selalu bersifat teknologi atau rumit. Inovasi bisa dimulai dari hal-hal kecil yang mengubah cara kita berpikir, merasa, dan bertindak. Dengan mengikuti Heritage Bethesda Fun Run dan Bhayangkara Fun Run, saya telah menemukan cara baru untuk memperkuat mentalitas inovatif, meningkatkan kapasitas personal, dan berkontribusi dalam komunitas melalui aktivitas fisik yang sederhana namun bermakna.

  

0 komentar:

Posting Komentar