22310410138
PSIKOLOGI INOVASI
DOSEN PENGAMPU : DR. ARUNDATI SHINTA, M.A.
Refleksi
dari Dua Event Lari
Sebagai bagian dari proses pengembangan pribadi dan pemahaman terhadap konsep inovasi dalam psikologi, saya mengikuti dua event lari yaitu Heritage Bethesda Fun Run dan Bhayangkara Fun Run yang diselenggarakan oleh Polres Gunungkidul. Meskipun pada awalnya kegiatan ini tampak seperti aktivitas fisik biasa, melalui pendekatan reflektif dan analisis psikologis, saya menemukan bahwa kedua event ini merupakan wadah nyata bagi penerapan nilai-nilai inovatif dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam
konteks Psikologi Inovasi, inovasi tidak selalu berarti menciptakan sesuatu
yang sepenuhnya baru, melainkan juga mencakup bagaimana seseorang beradaptasi,
memodifikasi kebiasaan, dan menemukan cara baru dalam menyelesaikan masalah
atau meningkatkan kualitas hidup. Keikutsertaan saya dalam dua event lari
tersebut merupakan bentuk inovasi pribadi yang berkaitan dengan pembentukan growth
mindset, pengelolaan motivasi intrinsik, dan pengembangan kapasitas diri
melalui pengalaman baru.
1.
Inovasi Diri dan Growth Mindset
Mengikuti
dua event ini memaksa saya untuk keluar dari zona nyaman. Sebelumnya, saya
bukanlah seorang pelari aktif, namun dengan menantang diri sendiri untuk
mengikuti event-event ini, saya menerapkan prinsip growth mindset, yaitu
keyakinan bahwa kemampuan dan keterampilan dapat dikembangkan melalui usaha dan
pengalaman. Saya belajar untuk tidak melihat keterbatasan fisik sebagai
hambatan, melainkan sebagai peluang untuk bertumbuh.
2.
Kolaborasi dan Inovasi Sosial
Event
seperti Fun Run tidak hanya tentang lari, tapi juga tentang kolaborasi
sosial. Saya berinteraksi dengan peserta dari berbagai latar belakang, menyerap
semangat kolektif, serta melihat bagaimana komunitas bisa bersatu dalam
kegiatan yang sehat dan positif. Ini menunjukkan contoh nyata dari inovasi
sosial, di mana kegiatan sederhana seperti lari bersama dapat membangun
kesadaran akan pentingnya kesehatan, solidaritas, dan gaya hidup aktif.
3.
Motivasi dan Regulasi Emosi
Melalui
pengalaman ini, saya juga belajar tentang pentingnya self-motivation dan
regulasi emosi. Saat merasa lelah atau ingin menyerah di tengah lari, saya
melatih diri untuk mengelola emosi negatif dan tetap fokus pada tujuan. Ini
mencerminkan aplikasi dari teori motivasi dalam psikologi, khususnya self-determination
theory yang menekankan pentingnya motivasi intrinsik dalam pencapaian
tujuan pribadi.
4.
Refleksi Akhir
Dari dua
event ini, saya menyadari bahwa inovasi tidak harus selalu bersifat teknologi
atau rumit. Inovasi bisa dimulai dari hal-hal kecil yang mengubah cara kita
berpikir, merasa, dan bertindak. Dengan mengikuti Heritage Bethesda Fun Run
dan Bhayangkara Fun Run, saya telah menemukan cara baru untuk memperkuat
mentalitas inovatif, meningkatkan kapasitas personal, dan berkontribusi dalam
komunitas melalui aktivitas fisik yang sederhana namun bermakna.


0 komentar:
Posting Komentar