NAMA : MARDIANTO TIRO
NIM : 22310410139
MATA KULIAH : PSIKOLOGI INOVASI
DOSEN PENGAMPU : DR. ARUNDATI
SHINTA, M.A.
JULI 2025
Lomba
Pertama: Program Kreativitas Mahasiswa Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) 2025
Pada
bulan Mei 2025, saya bersama empat teman (Abdul Basit Cahyana, Itsnaini
Latifatur, Ainun Awanda danTisya Sukmalatri) dari kelas karyawan lainnya
memutuskan untuk mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) kategori Riset
Sosial Humaniora (PKM-RSH) yang dibimbing oleh salah satu dosen Psikologi UP45.
Meskipun kami semua adalah mahasiswa kelas karyawan, yang mana memiliki
rutinitas bekerja dari pagi hingga sore dan kuliah pada malam hari, semangat
kami untuk berpartisipasi dalam ajang bergengsi ini tetap tinggi. Selain
menjadi kesempatan untuk melatih penalaran kami dalam menyusun proposal riset,
PKM ini juga menuntut kami untuk berpikir secara inovatif dan anti-mainstream.
Setelah
melalui serangkaian diskusi panjang, kami akhirnya sepakat untuk memilih tema
yang terbilang jarang diangkat oleh masyarakat umum, yaitu mengenai transgender
yang mengidap HIV di Yogyakarta. Kami merasa bahwa isu ini layak diangkat
karena jarang mendapat perhatian dan pembahasan yang cukup di kalangan
masyarakat. Kami pun mulai menyusun proposal dari Bab 1 hingga Bab 4, dengan
berusaha memenuhi ketentuan plagiasi maksimal 25%, seperti yang ditetapkan oleh
panitia Belmawa.
Setelah
menunggu sekitar sebulan, akhirnya pengumuman pendanaan PKM pun tiba.
Sayangnya, kami belum beruntung kali ini karena kami tidak lolos dalam seleksi
pendanaan. Tentu saja, perasaan sedih dan kecewa hadir, namun kami tidak
menyerah begitu saja. Kami melakukan evaluasi terhadap proposal kami dan merasa
tertantang untuk mengikuti penelitian-penelitian lainnya di masa depan.
Meskipun gagal, kami merasa bahwa pengalaman ini sangat berharga untuk
pengembangan diri, baik dalam kemampuan riset maupun dalam menghadapi
tantangan. Selain itu, kami semakin yakin bahwa semangat untuk terus mencoba
dan berinovasi adalah kunci untuk merancang keberuntungan dalam hidup kami.
Lomba
Kedua: Digital Illustration Competition
Lomba kedua yang saya ikuti adalah Creative Writing Competition yang saya dapatkan di Instagram, di mana saya mengunggah esai tentang keseharian saya sebagai karyawan yang sambil kuliah. Walaupun saya tidak memenangkan lomba ini, saya tetap merasa bangga bisa berpartisipasi. Lomba ini memberikan saya kesempatan untuk berbagi pengalaman dan belajar lebih banyak tentang menulis serta berkreasi meskipun dengan keterbatasan waktu.
Kesimpulan
Dari kedua
lomba yang saya ikuti, saya belajar banyak tentang bagaimana merancang
keberuntungan dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun tidak memenangkan keduanya,
pengalaman ini mengajarkan saya pentingnya proses, keberanian untuk mencoba,
dan kreativitas dalam setiap langkah yang kita ambil. Keberuntungan tidak
datang begitu saja, tetapi bisa kita ciptakan dengan terus berinovasi dan
berusaha, meskipun harus menghadapi tantangan yang berat. Kedua lomba ini bukan
hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga sebagai pembelajaran untuk
memperbaiki diri dan tetap semangat menjalani kehidupan yang penuh dengan
peluang dan tantangan.
0 komentar:
Posting Komentar