INOVASI
DIRI MELALUI MENGIKUTI LOMBA
Dosen
Pengampu : Dr., Dra. ARUNDHATI SHINTA, MA
Rafiqoh
Novembria (22310410181)
Kelas
: SP
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Pada
esai kali ini saya akan membahas megenai keikutan serta saya dalam sebuah lomba
secara online khususnya menulis. Keikutan serta saya dalam lomba ini tidak
hanya menantang keberanian saya saja, melainkan juga menantang kemampuan saya
dalam berinovasi. Nah, seperti yang kita semua ketahui bahwa berinovasi terhadap
diri tidak hanya dalam bentuk teknologi canggih, penampilan maupun sesuatu yang
besar. Terkadang, inovasi itu bisa datang
dalam berbagai hal baik dalam hal yang sederhana maupun hal yang berhubungan
dengan pribadi diri kita sendiri. Sebagai contohnya keberanian dalam menulis, mencoba hal baru,
memulai suatu hal dan mengungkapkan isi hati dalam kata. Hal tersebutlah yang
saya rasa dan membuat saya yakin pada saat mengikuti dua lomba menulis, yang
mana perlombaan tersebut memberikan pengalaman reflektif dan bermakna bagi
pertumbuhan diri saya.
Lomba
pertama yang saya ikuti adalah lomba menulis opini yang diadakan oleh Bank
Indonesia Jember. Dengan tema: 'Peran QRIS dalam Mengakselerasi Ekonomi dan
Keuangan Digital’. Pada awal mengikut perlombaan ini saya sempat merasa ragu,
apakah saya cukup mampu dan mahir untuk menulis opini dengan tema ini? namun saya menanamkan dalam pikiran saya jika
saya tidak mencoba sekarang mau mencoba kapan lagi ?. dan benar, dari tindakan
yang saya lakukan, keraguan dan rasa takut menjadi lebih berkurang dari
sebelumnya. Saya justru mulai belajar membaca banyak jurnal, berita, berpikir
kritis, dan juga mulai untuk merangkai
ide menjadi sebuah tulisan, ya..yang menurut saya, sudah lumayan, Walaupun pada
akhirnya saya tidak mendapatkan gelar juara, namun proses ini membantu dan
mengajarkan saya untuk tumbuh dan menjadi lebih berani dalam mencoba suatu hal
baru. Tidak hanya itu saja, saya juga belajar mengasah kemampuan berpikir saya
menjadi lebih santai dan fleksibel dari sebelumnya. Dimana saya tidak hanya melihat masalah dari
1 sudut pandang saja dan saya mampu melihat masalah dari berbagai sudut pandang
serta menciptakan solusi baru. Hal tersebut sesuai dengan teori yang
dikemukakan oleh Guilford (1967) yaitu mengenai konsep divergent thinking bahwa
kreativitas berkembang dari kemampuan kita melihat banyak kemungkinan yang ada.
Kemudaia,
tidak berselang lama, saya juga mengikuti lomba cipta puisi Aksaraya tingkat
nasional. Tema puisi memberi tempat bagi saya untuk lebih memahami dari segi emosional dan reflektif. Berbeda dengan lomba
sebelumnya yang mana saya dituntut untuk beropini secara logis dan fakta yang
ada. Sedangkan dalam menulis puisi ini
saya diajak untuk melakukan sebuah percakapan/ dialog dengan perasaan sendiri,
lalu menggali makna dari pengalaman
keseharian yang saya alami dan ada disekitar saya, serta bagaimana kita mampu menemukan
keindahan dalam hal-hal kecil, yang mana sering sekali kita abaikan atau
remehkan. Saya merasa ini adalah bentuk lain dari inovasi dalam bidang teknologi,
tapi dengan cara saya sendiri dalam memahami dan mengungkapkan diri.
Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Sternberg (2003) bahwa
kreativitas adalah kemampuannya memunculkan ide-ide baru dan beradaptasi secara
kreatif terhadap tantangan. Bagi saya, puisi adalah salah satu cara untuk
mengasah kreativitas saya dan menemukan ide baru.
Yang
paling menarik dari pengalaman baru ini adalah munculnya motivasi dari dalam
diri. Dimana dalam mengikuti perlombaan ini, dalam benak saya tidak ada
dorongan dan pikiran untuk menang maupun mendapatkan hadiah, tetapi oleh rasa keinginan
tahu, semangat belajar, mencoba hal baru dan dorongan untuk berkembang. Hal inilah yang
disebut dengan motivasi intrinsik dalam teori Self-Determination (Deci &
Ryan, 1985). Dimana dalam teori itu dijelaskan bahwasannya saat kita merasa
punya kebebasan (autonomy), merasa mampu (competence), dan merasa terhubung
dengan pengalaman atau nilai pribadi (relatedness), maka motivasi itu tumbuh
alami. Dan saya merasakan hal tersebut terjadi pada diri saya pada saat
mengikuti lomba itu.
Mungkin
pada perlombaan kali ini saya belum mendapatkan kesempatan untuk menang, namun
saya merasa bahwa diri saya sudah memenangkan semuanta. Dimana saya sudah
menang dalam melawan rasa takut saya, menjadi berani, lebih percaya diri,
berpikir lebih fleksibel dan Santai dan lebih terbuka pada setiap proses yang
ada. Bagi saya, inilah yang dinamkan
berinovasi dengan diri seseungguhnya dan makna dari psikologi inovasi
sebenarnya. Kita dalam hal ini bukan hanya membicarakan mengenai hasil yang
besar, kemenangan ataupun hadiah melainkan kita membicarakan bagaimana kita mau
untuk mencoba, mengambil peluang /kesempatan yang ada didepan kita, mencoba
menciptakan keberuntungan kita dan juga bagaimana kita memaknai dari setiap
tahapan kecil yang sudah kita lalui.
DAFTAR
PUSTAKA
Deci, E. L., & Ryan, R. M. (2013). Intrinsic
motivation and self-determination in human behavior. Springer Science &
Business Media.
Guilford, J. P. (1967). The nature of human
intelligence.
Sternberg, R. J. (2003). Wisdom, intelligence,
and creativity synthesized. Cambridge University Press.



0 komentar:
Posting Komentar