23.7.25

ESAI 4 : Partisipasi Lomba

 

INOVASI DIRI MELALUI MENGIKUTI LOMBA

Dosen Pengampu : Dr., Dra. ARUNDHATI SHINTA, MA

 


Rafiqoh Novembria (22310410181)

Kelas : SP

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Pada esai kali ini saya akan membahas megenai keikutan serta saya dalam sebuah lomba secara online khususnya menulis. Keikutan serta saya dalam lomba ini tidak hanya menantang keberanian saya saja, melainkan juga menantang kemampuan saya dalam berinovasi. Nah, seperti yang kita semua ketahui bahwa berinovasi terhadap diri tidak hanya dalam bentuk teknologi canggih, penampilan maupun sesuatu yang besar. Terkadang, inovasi  itu bisa datang dalam berbagai hal baik dalam hal yang sederhana maupun hal yang berhubungan dengan pribadi diri kita sendiri. Sebagai contohnya  keberanian dalam menulis, mencoba hal baru, memulai suatu hal dan mengungkapkan isi hati dalam kata. Hal tersebutlah yang saya rasa dan membuat saya yakin pada saat mengikuti dua lomba menulis, yang mana perlombaan tersebut memberikan pengalaman reflektif dan bermakna bagi pertumbuhan diri saya.

Lomba pertama yang saya ikuti adalah lomba menulis opini yang diadakan oleh Bank Indonesia Jember. Dengan tema: 'Peran QRIS dalam Mengakselerasi Ekonomi dan Keuangan Digital’. Pada awal mengikut perlombaan ini saya sempat merasa ragu, apakah saya cukup mampu dan mahir untuk menulis opini dengan tema ini?  namun saya menanamkan dalam pikiran saya jika saya tidak mencoba sekarang mau mencoba kapan lagi ?. dan benar, dari tindakan yang saya lakukan, keraguan dan rasa takut menjadi lebih berkurang dari sebelumnya. Saya justru mulai belajar membaca banyak jurnal, berita, berpikir kritis, dan juga mulai untuk  merangkai ide menjadi sebuah tulisan, ya..yang menurut saya, sudah lumayan, Walaupun pada akhirnya saya tidak mendapatkan gelar juara, namun proses ini membantu dan mengajarkan saya untuk tumbuh dan menjadi lebih berani dalam mencoba suatu hal baru. Tidak hanya itu saja, saya juga belajar mengasah kemampuan berpikir saya menjadi lebih santai dan fleksibel dari sebelumnya.  Dimana saya tidak hanya melihat masalah dari 1 sudut pandang saja dan saya mampu melihat masalah dari berbagai sudut pandang serta menciptakan solusi baru. Hal tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Guilford (1967) yaitu mengenai konsep divergent thinking bahwa kreativitas berkembang dari kemampuan kita melihat banyak kemungkinan yang ada.

Kemudaia, tidak berselang lama, saya juga mengikuti lomba cipta puisi Aksaraya tingkat nasional. Tema puisi memberi tempat bagi saya untuk lebih memahami dari segi  emosional dan reflektif. Berbeda dengan lomba sebelumnya yang mana saya dituntut untuk beropini secara logis dan fakta yang ada. Sedangkan  dalam menulis puisi ini saya diajak untuk melakukan sebuah percakapan/ dialog dengan perasaan sendiri, lalu  menggali makna dari pengalaman keseharian yang saya alami dan ada disekitar saya, serta bagaimana kita mampu menemukan keindahan dalam hal-hal kecil, yang mana sering sekali kita abaikan atau remehkan. Saya merasa ini adalah bentuk lain dari inovasi dalam bidang teknologi, tapi dengan  cara saya  sendiri dalam memahami dan mengungkapkan diri. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Sternberg (2003) bahwa kreativitas adalah kemampuannya memunculkan ide-ide baru dan beradaptasi secara kreatif terhadap tantangan. Bagi saya, puisi adalah salah satu cara untuk mengasah kreativitas saya dan menemukan ide baru.

Yang paling menarik dari pengalaman baru ini adalah munculnya motivasi dari dalam diri. Dimana dalam mengikuti perlombaan ini, dalam benak saya tidak ada dorongan dan pikiran untuk menang maupun mendapatkan hadiah, tetapi oleh rasa keinginan tahu, semangat belajar, mencoba hal baru  dan dorongan untuk berkembang. Hal inilah yang disebut dengan motivasi intrinsik dalam teori Self-Determination (Deci & Ryan, 1985). Dimana dalam teori itu dijelaskan bahwasannya saat kita merasa punya kebebasan (autonomy), merasa mampu (competence), dan merasa terhubung dengan pengalaman atau nilai pribadi (relatedness), maka motivasi itu tumbuh alami. Dan saya merasakan hal tersebut terjadi pada diri saya pada saat mengikuti lomba itu.

Mungkin pada perlombaan kali ini saya belum mendapatkan kesempatan untuk menang, namun saya merasa bahwa diri saya sudah memenangkan semuanta. Dimana saya sudah menang dalam melawan rasa takut saya, menjadi berani, lebih percaya diri, berpikir lebih fleksibel dan Santai dan lebih terbuka pada setiap proses yang ada. Bagi saya, inilah  yang dinamkan berinovasi dengan diri seseungguhnya dan makna dari psikologi inovasi sebenarnya. Kita dalam hal ini bukan hanya membicarakan mengenai hasil yang besar, kemenangan ataupun hadiah melainkan kita membicarakan bagaimana kita mau untuk mencoba, mengambil peluang /kesempatan yang ada didepan kita, mencoba menciptakan keberuntungan kita dan juga bagaimana kita memaknai dari setiap tahapan kecil yang sudah kita lalui.


 





DAFTAR PUSTAKA

Deci, E. L., & Ryan, R. M. (2013). Intrinsic motivation and self-determination in human behavior. Springer Science & Business Media.

Guilford, J. P. (1967). The nature of human intelligence.

Sternberg, R. J. (2003). Wisdom, intelligence, and creativity synthesized. Cambridge University Press.

0 komentar:

Posting Komentar