23.7.25

Esai 5 : Lakukan Perubahan Diri

 

PERUBAHAN DIRI  : LANGKAH KECIL UNTUK MENJADI VERSI TERBAIK DIRI

Dosen Pengampu : Dr., Dra. ARUNDHATI SHINTA, MA

 



Rafiqoh Novembria (22310410181)

Kelas : SP

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Perubahan adalah langkah sadar yang kita ambil untuk menjadi pribadi yang berbeda dan lebih baik dari sebelumnya atau bisa dikata versi terbaik kita. Perubahan ini juga bisa terjadi dalam berbagai aspek kehidupan yaitu bisa dari gaya hidup, pola pikir, hingga sistem lingkungan dimana kita tinggal. Nah, dalam esai ini, saya ingin berbagi pengalaman tentang perubahan diri yang saya alami, bukan dalam bentuk yang besar dan dramatis, melainkan melalui kebiasaan kecil yang saya bangun secara konsisten.

Tentunya seperti kita ketahui banyak orang masih mengira bahwa perubahan diri adalah sesuatu yang tampak secara fisik, seperti mengganti pakaian atau merias wajah. namun sejatinya perubahan diri yang sebenarnya berasal dari dalam diri kita melalui rutinitas sederhana yang membentuk cara kita berpikir, merasakan, dan bertindak. Saya menyadari bahwa perubahan bisa dimulai dari hal sesederhana berjalan kaki secara rutin.

Pada awalnya, saya ragu apakah saya mampu mempertahankan kebiasaan ini. Tidak ada teman untuk berjalan bersama, rasa malas kerap datang, dan pikiran negatif seperti, “Apakah ini akan sia-sia?” sempat membayangi. Namun saya menyadari, bahwa saya harus memulainya dari sekarang atau tidak sama sekali. Maka dari itu, saya mengajak adik saya dan memulai langkah pertama.

Pada minggu pertama, saya berjalan kaki bersama adik saya mengelilingi Stadion Manahan selama empat putaran dari pukul 16.00 hingga 18.00. Rasanya sangat melelahkan dan kaki saya pun terasa pegal yang luar biasa. Namun, saya memilih untuk tidak menyerah.

Di minggu kedua, saya kembali berjalan di tempat yang sama, menambah jumlah putaran  dari yang sebelumnya 4 kali putaran menjadi lima kali. Meski tubuh masih terasa berat, saya mulai melihat bahwa tubuh perlahan menyesuaikan diri. Nafas mulai lebih stabil, dan saya mulai menikmati prosesnya.

Seiring waktu, berjalan kaki berubah dari aktivitas yang membosankan menjadi waktu yang saya nantikan. kebiasan ini membuat saya menyadari bahwa saya memang butuh melakukan perubahan kecil ini, selain itu hal ini juga, membantu saya dalam membantu pikiran saya lebih fresh dan tenang. Dari perubahan  kecil ini, saya belajar mengelola pikiran dan tubuh secara lebih sadar.perubahan kecil yang saya lakukan ini sangat sesuai dalam teori Self-Regulation dari Albert Bandura. Menurut teori ini, perubahan perilaku terjadi melalui proses pengamatan terhadap diri sendiri (self-observation), penetapan tujuan (goal setting), pemantauan kemajuan (self-monitoring), dan pemberian penghargaan terhadap diri sendiri (self-reinforcement). Saya melakukan perubahan kecil ini dimulai dengan  menetapkan target mingguan yang sudah saya buat di dalam note yang ada di hp saya setelah itu dalam melakukan perubahan ini saya juga tidak lupa memantau  jarak tempuh / lamgkah kaki saya melalui aplikasi pemantuan langkah yang ada di jam dan terkadnag saya menggunakan aplikasi di HP, dan tudak lupa juga saya  memberi apresiasi pada diri saat berhasil mencapai dengan membeli makanan yang saya sukai.

Selain itu,kebiasan  yang saya lakukan ini sesuai dalam teori mengenai tahapan dalam Transtheoretical Model of Change (Prochaska & DiClemente, 1983), yang menjelaskan bahwa perubahan berlangsung melalui beberapa fase: Prekontemplasi (belum sadar pentingnya perubahan), Kontemplasi, Persiapan , Aksi dan Pemeliharaan. Saya menyadari telah melalui tahapan tersebut: mulai dari ragu dan mempertimbangkan, lalu mulai mencoba, hingga kini menjaga konsistensinya.

Pada minggu ketiga, saya melakukan jalan pagi hari mulai pukul 07.00–09.00. Saya merasakan tubuh lebih segar, napas lebih panjang, dan pikiran lebih jernih. Hal ini semakin menguatkan keyakinan saya bahwa perubahan kecil yang konsisten jauh lebih berdampak daripada perubahan besar yang hanya sesaat.

Pada minggu keempat dan seterusnya, saya mulai berjalan di luar stadion. Ternyata suasana di luar lebih menyenangkan: lalu lintas lebih lengang, udara lebih bersih, dan saya bisa melihat berbagai aktivitas pagi yang menenangkan seperti tukang sayur yang menjajakan sayuranya, warung pagi yang sudah muali buka dan suara burung yang berkicau. Sesekali, saya juga ikut Car Free Day dan berjalan kaki dari pukul 06.30 hingga 08.30. Semua ini pengalaman dan rutinitas baru bagi saya .

Dari kebiasaan  ini, saya belajar bahwa pikiran negatif yang sempat saya miliki di awal hanyalah ilusi yang membatasi diri dan membuat saya takut untuk memulainya. Ternyata, perubahan tidak selalu membutuhkan langkah besar. melainkan dengan melakukan satu langkah kecil yang dilakukan secara konsisten dan juga niat, maka kita sudah mulai untuk jalan menuju diri kita yang lebih baik.

Akhirnya, saya menyadari bahwa perubahan diri juga merupakan wujud rasa syukur kita kepada tubuh yang sehat dan kepada Tuhan yang telah memberi kesempatan untuk tumbuh. Melalui kebiasaan ini, saya belajar mencintai diri sendiri, menjaga kesehatan, dan berkomitmen untuk terus berkembang.

M

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

W

62

65

66

67

69

70

75

60

72

75

75

J

2,8

3,5

3,9

3,9

4,0

4,3

4,5

4,0

4,5

4,8

5,0

 

Sebuah gambar berisi diagram, teks, garis, Plot

Konten yang dihasilkan AI mungkin salah.



 

DAFTAR PUSTAKA

Bandura, A. (1991). Social cognitive theory of self-regulation. Organizational Behavior and Human Decision Processes, 50(2), 248–287. https://doi.org/10.1016/0749-5978(91)90022-L

Prochaska, J. O., & DiClemente, C. C. (1983). Stages and processes of self-change of smoking: Toward an integrative model of change. Journal of Consulting and Clinical Psychology, 51(3), 390–395. https://doi.org/10.1037/0022-006X.51.3.390

 

 

0 komentar:

Posting Komentar