FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
Dosen : Dr. Arundati Shinta, MA
PSIKOLOGI INOVASI
Penulis : Dania Ulfah Rahmawati
NIM : 23310410063
23 Juli 2025
Tujuan utama dari inovasi ini adalah untuk mengubah barang bekas yang tidak terpakai dalam hal ini kain flanel bekas menjadi bunga hias bernilai guna dan estetika. Selain menjadi solusi terhadap limbah kain, produk ini juga bisa dijadikan peluang usaha kecil berbasis ekonomi sirkular.
Latar Belakang Variasi
Di rumah, saya menemukan tumpukan kain flanel bekas sisa kerajinan dari masa sekolah. Warnanya masih cerah dan beragam, namun bentuknya tidak lagi utuh. Daripada dibuang, saya berinisiatif untuk menciptakan rangkaian bunga hias yang bisa dijadikan pajangan rumah, hiasan kado, atau bahkan souvenir pernikahan.
Langkah-Langka Pembuatan
1. Persiapan Bahan
Saya memilih potongan kain flanel berukuran kecil, lem tembak, kawat bekas gantungan baju, kertas bekas sebagai pelapis tangkai.
2. Pembuatan Kelopak
Potongan flanel saya gunting melingkar dan membentuk lima kelopak untuk setiap bunga. Kemudian saya rekatkan satu per satu dengan lem tembak pada bagian ujung kawat yang sudah dililit kertas bekas.
3. Pembuatan Daun dan Tangkai
Daun dibuat dari flanel hijau yang dipotong menyerupai bentuk daun. Tangkai dililit rapi dengan flanel tipis untuk menutupi kawat.
Proses Kreativitas dan Permasalahan
Pada awalnya, saya kesulitan membuat kelopak bunga terlihat simetris karena flanel bekas mudah kusut. Saya mengatasinya dengan menyetrika kain terlebih dahulu menggunakan suhu rendah. Tantangan lainnya adalah membuat lem tidak meninggalkan bekas di kain, jadi saya menggunakan bantuan tusuk gigi untuk meratakan lem secara halus.
Dalam prosesnya, saya merasa bahwa kreativitas tidak selalu harus datang dari bahan mahal. Justru keterbatasan bahan memicu saya berpikir lebih kreatif. Tidak hanya itu, akan tetapi saya juga mencoba untuk merangkainya menjadi buket bunga,sehingga memiliki daya jual yang tinggi, setelahnya saya mencoba memposting di media sosial di WA , dan ternyata ada yang berminat untuk membelinya.
Dari inovasi ini, saya belajar bahwa kreativitas bisa dimulai dari kesadaran kecil terhadap limbah di sekitar kita. Selain mengasah keterampilan tangan dan ketelitian, saya juga belajar tentang penciptaan nilai—bagaimana sesuatu yang tampak tidak berharga bisa diubah menjadi bernilai ekonomis dan estetika. Proyek ini juga menumbuhkan rasa bangga dan kepuasan pribadi, sekaligus semangat berwirausaha.




0 komentar:
Posting Komentar