22.5.25

UTS Psikologi Inovasi

 Antara Motivasi Internal dan Eksternal: Kasus Ayu Aryanti dalam Perspektif Psikologi Inovasi

 

Nama Mahasiswa: Naufal Afif Rivaldi

NIM: 23310410028

Mata Kuliah: Psikologi Inovasi

Kelas: SJ/SP

Universitas: Universitas Proklamasi 45


Dosen Pengampu: Arundati Shinta




 

Fenomena sosial yang melibatkan Kang Dedi Mulyadi (KDM) sebagai agen perubahan di Jawa Barat telah menjadi sorotan publik. Salah satu kisah yang paling menyita perhatian adalah intervensinya terhadap kehidupan Ayu Aryanti, seorang siswi SMK yang memiliki latar belakang ekonomi lemah namun menunjukkan karakter kuat dan cerdas. Walau telah mendapatkan berbagai fasilitas dan dukungan, Ayu tetap memilih kembali ke lingkungan asalnya dan menolak tawaran melanjutkan pendidikan. Fenomena ini membuka ruang diskusi tentang efektivitas intervensi, peran motivasi internal dan eksternal, serta pendekatan psikologi inovasi dalam perubahan perilaku individu.

1. Kekurangan Intervensi KDM
Intervensi KDM sangat kuat dalam aspek fasilitasi eksternal: makanan bergizi, tempat tinggal layak, pendidikan, hingga kasih sayang. Namun, intervensi tersebut gagal mengakomodasi kebutuhan psikologis terdalam Ayu, seperti kebutuhan akan makna personal, sense of autonomy, dan keterikatan emosional terhadap keluarga dan identitas asalnya. KDM lebih banyak melakukan pendekatan top-down, bukan inside-out yang memperkuat motivasi internal Ayu. Padahal, menurut Deci dan Ryan (2000), perubahan sejati muncul dari dalam diri individu melalui pemenuhan kebutuhan otonomi, kompetensi, dan keterhubungan.

2. Bila Saya Asisten KDM
Sebagai asisten, saya akan menyarankan KDM menggunakan pendekatan berbasis self-determination theory (Deci & Ryan, 2000). Ayu perlu dilibatkan dalam perencanaan masa depannya, diberikan ruang untuk menyuarakan keinginannya, dan difasilitasi untuk tetap terhubung dengan akar keluarganya. Saya juga akan menyarankan mentoring dari figur yang relevan secara emosional, bukan sekadar pendekatan motivasional berbasis hadiah.

3. Bila Saya Ayu
Jika saya adalah Ayu, saya akan memanfaatkan semua fasilitas yang telah diberikan untuk mengembangkan diri dan membuka peluang lebih besar membantu keluarga di masa depan. Saya akan mempertimbangkan bahwa pendidikan bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga bentuk investasi sosial. Menjadi polisi atau melanjutkan ke universitas tidak menghalangi saya untuk tetap menjual makaroni di kemudian hari, tetapi akan meningkatkan kapasitas saya sebagai pelaku usaha (Pink, 2009).

4. Bila Saya Orangtua Ayu
Saya akan mendorong Ayu untuk tidak takut meninggalkan zona nyaman sementara waktu demi masa depan yang lebih baik. Saya akan tetap menjadi dukungan moral dan emosional Ayu, tetapi juga mengingatkan bahwa keberanian mengambil peluang adalah bagian dari tanggung jawab masa depan (Rogers, 1961).

5. Pertarungan Motivasi Internal vs Eksternal
Menurut Ellerman (2024), motivasi internal bersumber dari keinginan dalam diri yang bersifat jangka panjang, sedangkan motivasi eksternal datang dari hadiah, pujian, atau tekanan sosial. Dalam kasus Ayu, motivasi internalnya tampaknya sangat kuat namun tidak selaras dengan arah perubahan yang diharapkan KDM. Motivasi eksternal KDM cukup besar, tetapi gagal menyentuh inti nilai-nilai Ayu. Hal ini menegaskan bahwa motivasi eksternal hanya efektif jika mampu memperkuat, bukan menggantikan, motivasi internal (Ryan & Deci, 2000). Perubahan diri yang berkelanjutan hanya mungkin terjadi bila inovasi menyentuh aspek terdalam dari diri individu, bukan hanya aspek permukaannya (Heifetz, Grashow, & Linsky, 2009).

Penutup
Kasus Ayu Aryanti mengajarkan bahwa perubahan bukan sekadar soal fasilitas dan kemauan orang luar. Psikologi inovasi menuntut pendekatan yang menghargai individualitas, motivasi intrinsik, dan konteks sosial-emosional seseorang. Intervensi inovatif perlu lebih dari sekadar niat baik; ia membutuhkan kepekaan, keterlibatan emosional, dan pendekatan psikologi yang komprehensif.


Daftar Pustaka:

Deci, E. L., & Ryan, R. M. (2000). The "what" and "why" of goal pursuits: Human needs and the self-determination of behavior. Psychological Inquiry, 11(4), 227–268.

Ellerman, D. (2024). Intrinsic versus extrinsic motivation: Applications across the social sciences. International Journal of Education and Social Science Research (IJESSR), 7(5), 107–125.

Heifetz, R. A., Grashow, A., & Linsky, M. (2009). The practice of adaptive leadership: Tools and tactics for changing your organization and the world. Harvard Business Press.

Pink, D. H. (2009). Drive: The surprising truth about what motivates us. Riverhead Books.

Rogers, C. R. (1961). On becoming a person: A therapist’s view of psychotherapy. Houghton Mifflin Harcourt.

Ryan, R. M., & Deci, E. L. (2000). Intrinsic and extrinsic motivations: Classic definitions and new directions. Contemporary Educational Psychology, 25(1), 54–67.

0 komentar:

Posting Komentar