FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
Dosen : Dr. Arundati Shinta, MA
UTS PSIKOLOGI INOVASI
Penulis : Dania Ulfah Rahmawati
NIM : 23310410063
22 Mei 2025
Perubahan pada perilaku dan sikap seseorang merupakan proses yang rumit serta melibatkan berbagai faktor psikologis seperti faktor sosial, dan faktor lingkungan. Kasus yang terjadi pada Ayu Aryanti, menunjukkan bahwa Intervensi yang telah dilakukan KDM lebih mengedepankan pada perubahan luar (eksternal) seperti fisik, penampilan, dan fasilitas pendidikan, namun mengesampingkan aspek internal seperti aspek psikologis dan emosional Ayu. Pemberian reward berupa uang dan fasilitas yang melimpah belum mampu memberikan dan menumbuhkan motivasi dari dalam diri (internal) Ayu yang bersifat berkelanjutan. Padahal motivasi atau dorongan dari dalam diri merupakan hal yang penting untuk membuat perubahan yang autentik dan tahan lama dalam diri seseorang. Intervensi yang dilakukan KDM juga belum menggali nilai-nilai personal, kebutuhan emosional serta hambatan psikologis Ayu yang memiliki kepribadian introvert serta kesulitan dalam menyampaikan pendapat. Dengan kepribadian Ayu yang demikian membuat ia sulit untuk memnyesuaikan diri dan kehilangan dukugan emosional sebagai sumber kekuatan batin ketika ia Pindah ke lingkungan yang baru
Apabila saya menjadi asisten KDM saya akan mengusulkan untuk melakukan pendekatan yang lebih personal dan menyeluruh. Pendekatan ini berupa adanya konseling psikologis dalam rangka menggali motivasi Ayu secara mendalam dan apa saja hambatan yang dimilikinya, membuat Ayu lebih percaya diri dan terbuka dengan cara adaya pengembangan keterampilan baik sosial maupun emosional, serta menjamin bahwa Ayu mendapatkan dukungan emosional yang dibutuhkan dengan cara melibatkan keluarga dalam prosesnya. Selain itu, dari pada hanya mengikuti arahan orang lain, baiknya Ayu didorong untuk menentukan tujuan hidup yang bermakna untuk dirinya sendiri. Pendekatan-pendekatan ini baiknya dilakukan secara bertahap dan fleksibel menyesuaikan bagaimana kondisi dan situasi Ayu agar ia dapat belajar dan melalui proses ini tanpa tekanan.
Bila saya adalah Ayu saya akan menggunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya, hal pertama yang akan saya lakukan adalah mengenali dan memahami diri sendiri untuk menentukan apa yang sebenarnya saya inginkan dan butuhkan dalam hidup. Setelah itu, saya akan membangun motivasi diri agar keinginan tercapai dan memanfaatkan segala kesempatan dan fasilitas yang diberikan untuk mengembangkan diri dan mencapai tujuan. Saya akan mencoba lebih terbuka dan beradaptasi dengan lingkungan baru serta tetap menjalin hubungan dengan keluarga untuk mendapat dukungan emosional serta memotivasi saya untuk lebih bersemangat lagi. Selain itu untuk saat ini saya juga akan bersikap lebih realistis dan mencoba segala kesempatan dan berusaha memperbaiki diri sedikit demi sedikit walaupun sulit.
Apabila saya orangtua Ayu, saya akan selalu memberikan dukungan emosional serta tidak menekan dan memaksakan kehendak, serta melakukan komunikasi yang terbuka dan jujur. Saya akan menghargai dan mendukung segala keputusan Ayu selama itu baik, dalam kasus ini saya akan membantu Ayu mengembangkan usahanya dengan mendorong Ayu untuk mengikuti pendidikan lanjutan nonformal yang sesuai dengan minatnya, misalnya kursus ataupun pelatihan. Selain itu saya akan mendampingi dan menbantu Ayu dalam mengembangkan keterampilan hidup agar usaha makaroni dapat berkembang dengan baik, misalnya dengan keterampilan manajemen keuangan dan kewirausahaan.
Pertarungan antara motivasi internal dan eksternal dalam perubahan dalam diri sangatlah penting dan krusial. Menurut Ellerman (2024), motivasi internal (keinginan dan nilai pribadi) dapat menghasilkan perubahan bermakna dan bertahan lebih lama dibandingkan motivasi eksternal (hadiah atau tekanan sosial), meski demikian motivasi eksternal dapat menjadi pemicu awal ketika motivasi internal rendah. Namun ketika motivasi eksternal tidak dapat diinternalisasikan, perubahan hanya bersifat sementara dan mudah hilang seiring hilangnya doronga eksternal. Kasus yang dialami Ayu merupakan bukti bahwa motivasi eksternal saja tidak akan cukup untuk memicu perubahan berkelanjutan tanpa adanya motivasi internal dari diri sendiri. Hal ini juga menunjukkan untuk membuat perubahan diri yang autentik dan berkelanjutan dibutuhkan motivasi eksternal, motivasi internal, dukungan emosional dan peran aktif dari individu (Ayu) dalam menetapkan tujuan hidupnya sendiri.
Daftar Pustaka
Agustiani, H. (2009). Psikologi perkembangan: Pendekatan ekologi kaitannya dengan konsep diri dan penyesuaian diri pada remaja. Bandung: Refika Aditama.
Ali, M. (2016). Psikologi remaja perkembangan peserta didik. Jakarta: Bumi Aksara.
Baron, R. A., & Byrne, D. (2003). Social psychology (10th ed.). Boston: Allyn & Bacon.
Deci, E. L., & Ryan, R. M. (2000). The "what" and "why" of goal pursuits: Human needs and the self-determination of behavior. Psychological Inquiry, 11(4), 227-268.
Ellerman, D. (2024). Motivation and behavioral change: Internal vs external drivers. Psychology Today Press.
Hurlock, E. B. (1992). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan (Alih bahasa). Jakarta: Erlangga.
Santrock, J. W. (2007). Perkembangan remaja. Jakarta: Erlangga.
Schunk, D. H., & DiBenedetto, M. K. (2020). Motivation and social-emotional learning: Theory, research, and practice. Contemporary Educational Psychology, 60, 101832.

0 komentar:
Posting Komentar