22.5.25

UTS PSIKOLOGI INOVASI-MARIA LARAS WATI CANDRA SARI-22310410188

 

PSIKOLOGI INOVASI

UTS – STUDI KASUS

Peran Motivasi dan Perubahan Diri: Studi Kasus Ayu Aryanti dan Intervensi KDM

Dosen pengampu : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA MA

Disusun oleh : Maria Laras Wati Candra Sari

NIM: 22310410188

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta

2025

Dapat dikatakan, melakukan sebuah perubahan merupakan suatu tantangan yang kompleks, memerlukan pemahaman dan motivasi. Motivasi, baik yang berasal dari dalam diri (internal) maupun dari luar (eksternal), menjadi pendorong utama dalam proses ini. Ditinjau berdasarkan kasus Ayu Aryanti, seorang remaja asal Jawa Barat yang menjadi anak asuh KDM, memberikan gambaran yang konkrit mengenai dinamika internal dan eksternal yang berperan dalam proses tersebut.

Deci dan Ryan (2000) dalam teori Self-Determination Theory menjelaskan bahwa motivasi internal, yang berasal dari dalam individu seperti keinginan pribadi, nilai, dan tujuan pribadi, lebih cenderung menghasilkan perubahan yang berkelanjutan dan memuaskan secara psikologis. Sebaliknya, motivasi eksternal, seperti reward eksternal, pengakuan sosial, atau tekanan dari lingkungan, cenderung memotivasi individu dalam jangka pendek tetapi kurang mampu mempertahankan perubahan jika tidak diinternalisasi. Berdasarkan kutipan jurnal  tersebut, hal yang mendasari kurangnya intervensi KDM yaitu pendekatan yang ia gunakan hanya sebatas memberikan motivasi eksternal, seperti reward dan fasilitas, dimana hanya akan memberikan dampak jangka pendek. Akibatnya, motivasi yang muncul cenderung bersifat temporer dan tidak cukup kuat untuk mempertahankan perubahan dalam jangka panjang saat tekanan eksternal menghilang.

Jika saya menjadi salah satu dari asisten KDM, yang akan saya lakukan adalah dengan melakukan pendekatan personal. Memberikan ruang kepada Ayu untuk mengutarakan keinginan serta pendapatnya sendiri, sehingga mampu menggerakkan motivasi internal yang kokoh agar ia mampu merencanakan masa depan. Saya tidak ingin terlalu menekankan keinginan pribadi dalam pengembangan, meski cara tersebut dapat merubah mindset secara instant karena ada kemungkinan ‘takut’ melakukan perlawanan atau terpaksa menuruti keinginan orang lain.   

Jika saya memposisikan diri sebagai Ayu, saya akan memberanikan diri untuk mengutarakan keinginan pribadi, serta perasaan yang timbul akibat tekanan eksternal kepada KDM. Berusaha mendapatkan komunikasi dua arah, agar tercipta keadaan saling memahami. Setelah hal itu terpenuhi, saya akan mencoba memahami bahwa perubahan yang saat itu sedang dijalani merupakan bekal menuju masa depan yang lebih cerah, sehingga dapat meningkatkan motivasi internal dan berjalan searah dengan motivasi eksternalnya.

Jika saat itu posisi saya adalah menjadi orangtua Ayu, saya tidak akan melepaskan Ayu begitu saja. Saya akan memberinya bekal dan dorongan positif agar ia mampu mengekspresikan perasaannya dengan jujur. Mengajak berdiskusi sedari awal tentang apa saja yang ingin dicapai, cita-cita apa yang dia inginkan, sehingga mampu memberikan dorongan motivasi internal untuk pengembangan diri yang berkelanjutan.

Ellerman (2024) menyatakan bahwa motivasi internal, yang didasarkan pada nilai, tujuan pribadi, dan kebutuhan psikologis, memiliki kekuatan yang lebih besar dalam memastikan keberlanjutan dan kedalaman perubahan. Namun, ketika motivasi internal berada pada titik terendah, misalnya saat menghadapi hambatan, kegagalan, atau kelelahan, motivasi eksternal seringkali menjadi pengganti sementara yang mampu menahan individu agar tetap bergerak maju. Dapat dikatakan bahwa motivasi internal dan eksternal tidak saling mengimbangi, tetapi dapat saling berkonflik.  Pertarungan antara keduanya dapat sangat kuat, dengan hasil akhir yang bergantung pada kekuatan masing-masing dan kemampuan individu untuk menginternalisasikan motivasi eksternal.  Perubahan diri yang paling berkelanjutan dan memuaskan secara psikologis biasanya didorong oleh motivasi internal yang kuat, meskipun motivasi eksternal dapat berperan sebagai pendorong awal atau penopang.

 

Daftar Pustaka:

Deci, E. L., & Ryan, R. M. (2000). The "what" and "why" of goal pursuits: Human needs and the self-determination of behavior. Psychological Inquiry, 11(4), 227–268.

Ellerman, A. (2024). Motivasi internal vs eksternal dalam perubahan perilaku. Jurnal Psikologi dan Perilaku, 15(2), 123-135.

0 komentar:

Posting Komentar