JAWABAN
UTS -PSIKOLOGI INOVASI
JUDUL
: Hakikat Perubahan Diri dan Refleksi Kasus Ayu Aryanti dan Intervensi Sosial
KDM
Istianah
(23310410085)
Mata
kuliah Psikologi Inovasi
Fakultas
Psikologi
Universitas
Proklamasi 45
Tahun
2025
Dosen
Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A
Fenomena perubahan sosial yang dilakukan oleh Kang Dedi
Mulyadi (KDM), Gubernur Jawa Barat, menuai decak kagum sekaligus perenungan.
Salah satu kisah yang viral dan menyita perhatian publik adalah kisah Ayu
Aryanti, remaja perempuan berusia 15-16 tahun yang menunjukkan karakter kuat
dalam kesederhanaan. Kisah ini seolah mengangkat sebuah narasi besar tentang
benturan antara motivasi internal dan eksternal, dan bagaimana perubahan sejati
tak dapat dipaksakan, bahkan oleh figur sekuat KDM sekalipun.
1. Kekurangan Intervensi KDM dalam Mengubah Ayu
Intervensi KDM terhadap Ayu cenderung menitikberatkan pada aspek perubahan
eksternal: fisik, sosial, dan gaya hidup. Ayu difasilitasi hidup layak, diberi
nutrisi, perawatan diri, tempat tinggal nyaman, bahkan pendidikan bermutu.
Namun, pendekatan ini bersifat satu arah dimana Ayu diminta mengikuti standar
“ideal” KDM tanpa adanya ruang yang cukup untuk negosiasi nilai dan aspirasi
personal Ayu. Intervensi ini tampaknya tidak cukup dalam menggali makna dan
harapan hidup Ayu secara mendalam. Perubahan pun menjadi superfisial, bukan
transformasional. Ayu tidak serta merta kehilangan akar identitasnya sebagai
gadis dari keluarga sederhana yang memiliki loyalitas tinggi pada orang tua dan
kesadaran hidup hemat.
2. Bila Saya Asisten KDM
Saya akan menyarankan KDM untuk melakukan pendekatan berbasis dialog dan
psikologi perkembangan. Ayu harus diajak memahami bahwa perubahan tidak berarti
pengkhianatan terhadap latar belakangnya, tetapi sebuah upaya memperluas
kapasitas dirinya. Saya akan mengusulkan adanya mentor perempuan sebaya yang
bisa menjadi jembatan emosi dan sosial Ayu, serta melibatkan Ayu secara aktif
dalam proses perencanaan masa depannya bukan hanya menjadi objek yang
diarahkan.
3. Bila Saya Ayu
Sebagai Ayu, saya akan mengambil waktu untuk merefleksikan apa yang saya
inginkan dari hidup. Meski cinta keluarga sangat penting, saya akan menyadari
bahwa pendidikan adalah jembatan untuk memberdayakan diri dan membantu keluarga
secara lebih berkelanjutan. Saya akan memanfaatkan kesempatan yang diberikan
KDM, meski sulit, dan menunda sedikit keinginan untuk “kembali” demi menata
masa depan yang lebih kuat.
4. Bila Saya Orangtua Ayu
Sebagai orangtua, saya akan menahan ego dan rasa “memiliki” terhadap Ayu, dan
memberi restu sepenuhnya agar Ayu mengambil peluang besar tersebut. Saya akan
menanamkan bahwa restu orangtua bukan berarti menahan, tapi mendorong anak
untuk tumbuh melampaui batas-batas yang telah kita alami.
5. Pertarungan Motivasi Internal vs Eksternal dalam Perubahan Diri
Mengacu pada Ellerman (2024), motivasi internal adalah motor perubahan jangka
panjang yang mendalam, sedangkan motivasi eksternal seringkali hanya mendorong
permukaan perilaku. Dalam kasus Ayu, motivasi eksternal berupa uang, fasilitas,
dan dorongan dari KDM tidak mampu menembus keyakinan internal Ayu tentang makna
hidup yang ia pahami. Ketika motivasi internal seseorang tidak selaras dengan
tekanan eksternal, perubahan menjadi tidak autentik. Ellerman menekankan bahwa
motivasi eksternal bisa berfungsi sebagai “penjembatan sementara” saat motivasi
internal lemah, namun bukan sebagai pengganti. Kasus Ayu membuktikan bahwa
pemberian reward sebesar apa pun tidak akan mengubah arah hidup seseorang jika
individu tersebut belum siap atau tidak percaya bahwa perubahan itu penting
bagi dirinya sendiri.
Pada akhirnya, kisah Ayu bukan
tentang kegagalan KDM semata, melainkan cermin kompleksitas manusia dan
dinamika perubahan yang tak bisa disederhanakan. Ayu bukan “bodoh”, ia hanya
memiliki logika hidup yang berbeda yang tidak selalu bisa dimaknai dari
kacamata ekonomi atau popularitas. Perubahan sejati adalah ketika seseorang
menginginkannya, bukan saat orang lain memaksakannya.
Daftar Pustaka :
1.
Deci, E. L., & Ryan, R.
M. (1985). Intrinsic Motivation and Self-Determination in Human Behavior.
New York: Plenum Press.
2.
Mezirow, J. (2000). Learning
as Transformation: Critical Perspectives on a Theory in Progress. San
Francisco: Jossey-Bass.
3.
Ryan, R. M., & Deci, E.
L. (2000). The role of self-determination theory in personality and social
development. American Psychologist, 55(1), 68–78.
4.
Bronfenbrenner, U. (1979). The
Ecology of Human Development: Experiments by Nature and Design. Cambridge,
MA: Harvard University Press.
5.
Bandura, A. (1997). Self-Efficacy:
The Exercise of Control. New York: W. H. Freeman and Company.
.jpeg)
0 komentar:
Posting Komentar