UTS PSIKOLOGI INOVASI_Intervensi Perubahan Diri: Antara Motivasi Internal dan Eksternal dalam Kasus Ayu Aryanti_B0by Sanjaya (22310410172) - Dr. Dra. Arundati Shinta-UP45-MEI2025
UTS PSIKOLOGI INOVASI
"Intervensi Perubahan Diri: Antara Motivasi Internal dan Eksternal dalam Kasus Ayu Aryanti"
"
Oleh:
Nama : Boby Sanjaya
NIM : 22310410172
Dosen Pengampu:
Dr. Dra. Arundati Shinta
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Yogyakarta
2025
Pendahuluan
Fenomena Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM), dalam “memaksa” perubahan sosial melalui reward material menarik perhatian banyak pihak. Namun kasus Ayu Aryanti remaja yang menolak peluang besar demi kembali ke kehidupan lamanya menyentil esensi perubahan diri yang tidak bisa dipaksakan dari luar semata. Tulisan ini akan membedah kekurangan intervensi KDM, serta menganalisisnya dari perspektif motivasi dan psikologi inovasi.
1. Kekurangan Intervensi KDM
KDM sangat berhasil dalam menciptakan perubahan eksternal pada Ayu dari penampilan fisik, fasilitas, hingga akses pendidikan. Namun, intervensi tersebut lebih menitikberatkan pada motivasi ekstrinsik (Hadiah, kenyamanan, fasilitas) ketimbang menyentuh aspek psikologis terdalam Ayu: nilai hidup, keyakinan personal, dan ikatan emosional dengan keluarga serta makna kerja.
KDM gagal membangun sense of ownership terhadap perubahan. Ayu tidak merasa bahwa masa depan “baru” yang ditawarkan adalah miliknya. Intervensi KDM juga tampak top-down dan terkesan memaksakan arah, bukan berbasis pada aspirasi asli Ayu. Akibatnya, perubahan menjadi semu dan begitu stimulus eksternal hilang, Ayu kembali pada zona nyamannya.
2. Bila Saya Asisten KDM
Sebagai asisten, saya akan mengusulkan pendekatan psikologi humanistik dan motivasi berbasis nilai. Saya akan:
-
Menggunakan pendekatan coaching untuk menggali value system Ayu (apa yang benar-benar ia anggap penting dalam hidup).
-
Membimbing Ayu membuat life plan sendiri, bukan berdasarkan harapan KDM, tapi apa yang ia impikan dengan disertai pemahaman dampaknya secara logis.
-
Memberi role model wanita mandiri lain yang berhasil menyeimbangkan kehidupan keluarga dan karier, agar Ayu merasa bahwa pendidikan tinggi tidak harus menjauhkan dari identitas dan keluarga.
-
Memfasilitasi dialog keluarga, agar Ayu dan orangtuanya bisa melihat bahwa investasi pendidikan bukan ancaman, tetapi bentuk kasih sayang jangka panjang.
3. Bila Saya Ayu
Jika saya Ayu, saya akan mencoba merefleksikan semua peluang yang diberikan KDM sebagai bentuk kasih sayang dan investasi kepercayaan. Saya akan menyadari bahwa keinginan untuk dekat dengan keluarga bisa tetap dicapai tanpa harus mengorbankan masa depan. Saya akan tetap berjualan makaroni tapi dengan visi yang lebih besar: saya bisa belajar manajemen bisnis, ekonomi, bahkan digital marketing agar usaha keluarga bisa berkembang. Saya akan lanjut kuliah sambil tetap menjaga koneksi emosional dengan keluarga.
4. Bila Saya Orangtua Ayu
Sebagai orangtua Ayu, saya akan menyadari bahwa kasih sayang bukan berarti memeluk anak agar tetap dekat secara fisik, tapi juga mendorongnya berkembang. Saya akan memberi restu pada pilihan pendidikan tinggi Ayu, sambil terus menjalin komunikasi dan keterlibatan emosional. Saya akan membuka wawasan bahwa dengan pendidikan, Ayu bisa membawa keluarga ke kehidupan yang lebih baik.
5. Motivasi Internal vs Eksternal
Motivasi internal adalah daya dorong yang lahir dari dalam diri, seperti keyakinan, nilai, dan cita-cita personal. Sedangkan motivasi eksternal hadir dari luar, seperti hadiah, hukuman, atau tekanan sosial. Dalam perubahan diri, keduanya saling melengkapi. Namun seperti kata Ellerman (2024), motivasi internal lebih berkelanjutan dan melekat dalam identitas. Ketika motivasi internal lemah, motivasi eksternal bisa menjadi pemantik. Namun tanpa disertai internalisasi, perubahan itu hanya bersifat sementara. Kasus Ayu menunjukkan pentingnya mengubah sistem keyakinan, bukan sekadar lingkungan fisik. Perubahan sejati datang dari dalam dan di situlah seni sejati dari psikologi inovasi.
Daftar Pustaka
-
Deci, E. L., & Ryan, R. M. (2000). The "what" and "why" of goal pursuits: Human needs and the self-determination of behavior. Psychological Inquiry.
-
Ellerman, D. (2024). Intrinsic vs Extrinsic Motivation: Reframing Human Development. Human Innovation Press.
-
Rogers, C. (1959). A Theory of Therapy, Personality and Interpersonal Relationships.
-
Maslow, A. H. (1943). A Theory of Human Motivation. Psychological Review.

0 komentar:
Posting Komentar