22.5.25

 

ESSAY UJIAN TENGAH SEMESTER

PSIKOLOGI INOVASI

Oleh:

Nama : Alimin Mubarok

NIM : 22310410144


Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Yogyakarta

2025

 

 

NIAT BAIK KANG DEDY MULYADI TIDAK BISA MERUBAH MOTIVASI INTERL AYU ARYANTI

1. Secara aksi nyata KDM sangat mulia, membantu kehidupan Ayu yang memiliki latar belakang hidup sederhana, niat baiknya tidak sesuai harapan KDM agar Ayu tetap melanjutkan pendidikannya yang lebih tinggi, kenapa bisa begitu, karena KDM rupanya ada kelemahan dalam pendekatan intervensinya. Seperti kurangnya pendekatan personal psikologis, KDM sudah memberikan fasilitas yang berlebih seperti uang, rumah, pendidikan, kosmetik, bahkan sampai urusan makannya agar Ayu tumbuh dengan baik dan sehat, tidak kurus lagi, namun sayangnya KDM tidak sampai mendalami trauma dan adanya rasa takut atau nilai-nilai personal yang sudah tertanam sejak kecil pada pribadi Ayu. Ayu adalah gadis yang memiliki sikap introvert, menyukai kesendirian, pemalu،  sampai dia memiliki rasa takut dalam bergaul, kurang percaya diri, hal ini semua menunjukkan potensi trauma atau merasakan tidak nyaman secara psikologis yang tidak cukup direspon, KDM hanya memiliki model top down atau instruksif, sehingga intervensinya lebih bersifat arahan, Ayu tidak diberi ruang untuk menemukan jati dirinya dan memahami sendiri makna perubahan hidup yang ditawarkan KDM, dan kelemahan KDM terlalu fokus pada transformasi eksternal pada diri Ayu, padahal perubahan yang bisa bertahan lama harus berasal dari kesadaran internalnya.

 

2. Bila menjadi asisten KDM, tentu saya akan menyarankan konseling rutin untuk Ayu, agar Ayu  mengenali potensi dirinya, mengenali nilai dirinya, trauma masa lalunya, dan tentunya harapan masa depannya yang dia harapkan,. Bila Ayu tidak mau kuliah ya sudah tidak jadi masalah namun  saya menyarankan agar Ayu mengikuti  pendidikan vokasi seperti UMKM, kuliner, atau akuntansi praktis apalagi secara kognitif Ayu mampu, agar Ayu lebih aplikatif dan relevan, tentunya  saya tidak akan memaksa Ayu menjadi polisi, tapi hanya membantu Ayu agar merancang hidupnya sendiri, kalo Ayu menjalankan hidupnya sebagai penjual makaroni maka saya akan support  jadikan makaroni Ayu sebagai brand lokal yang sukses. Bila perlu karena Ayu sering merasa dirinya terasing mungkin dengan membangun komunitas sebaya Ayu merasa diterima dan setara,

 

3. Saya akan melakuka Refleksi diri, bertanya pada dirinya sendiri apakah mimpiku sebenarnya, tentu saya mengatakan dengan jujur pada diriku sendiri apakah berjualan makaroni itu cita cita ku itu masa depanku atau sekedar pelarian belaka, dan saya akan tetap menerima bantuan KDM namun dari itu saya akan  tetap mandiri, menyesuaikan bantuan KDM sesuai dengan kebutuhan dan jati diri saya , dan saya tidak akan menolak mentah-mentah bantuan dari KDM, Saya tetap akan kuliah sambil berjualan macaroni

 

4. Menjadi Pendukungnya, saya berusaha mendampingi Ayu membuat keputusan yang terbaik dan tidak memaksakan, namun tidak begitu saja menyerahkan pada Ayu sebagai anak tanpa arahan yang jelas. Kemudian akan berbicara dari hati ke hati, berterima kasih dengan KDM dan berkolaborasi bukan sepenuhnya menyerahkan kepada KDM, peran saya sebagai orang tua harus terjaga. tidak boleh terpisah dan terputus dalam proses tumbuh kembangnya perubahan Ayu.

 

5. Menurut David ellerman (2024) perubahan sejati datang dari internal adapun motivasi eksternal dapat menjadi pengungkit awal, maka hal ini menjadi penopang. Motivasi eksternal bisa berupa uang, makanan yg bergizi, kosmetik, atau hadiah lainnya itu bersifat sementara, dan hal itu akan bisa menggerakkan langkah pertama, adapun motivasi internal seperti mimpi, cita cita, nilai hidup, jati diri semua itu merupakan bahan bakar jangka panjang Ellerman,2024 mengatakan ' External intervension can light the fire، but internal conviction keeps it burning" dan  secara real bahwa faktor sumber perubahan dari sisi motivasi internal dari dalam diri sedangkan motivasi eksternal dari luar seperti hadiah dan paksaan, maka jelas motivasi internal Ayu lebih dominan pada hidup sederhana bersama orangtuanya tidak fokus pada kesuksesan dunianya,  adapun KDM dia hanya memberikan motivasi eksternal berupa fasilitas, uang, karir, pendidikan yang tinggi ternyata gagal menggantikan motivasi internal Ayu karena tidak menyentuh Nilai diri yg terdalam pada Ayu.

Kesimpulan seberkas kisah Ayu Aryanti

Bahwa perubahan ternyata tidak bisa dipaksakan meskipun diberikan reward berupa hadiah, uang atau niat dari sang pemberinya yang memiliki niat mulia, harusnya KDM melakukan pendekatan secara humanistik, inklusif, dan psikologis yang jauh agar ada dampaknya, daripada sekedar fasilitas yang diberikan, dan motivasi internal rupanya menjadi kunci perubahan sejati, namun tetap perlu tumbuh dengan penuh empati

 

Daftar pustaka

1.Ellerman, D (2024) Motivation and Human Development: Why External Reward Fail. Cambridge University Press

2.Ryan, R. M., & Deci, E. L. (2000). "Self-Determination Theory and the Facilitation of Intrinsic Motivation, Social Development, and Well-Being." American Psychologist, 55(1), 68–78

3. Maslow, A. H. (1943). "A Theory of Human Motivation." Psychological Review, 50(4), 370–396

 

 

 

 

0 komentar:

Posting Komentar