22.5.25

ESAI 6 dan 7: Dua Kegiatan yang Mengugah Keinginan Berliterasi (Membaca dan Menulis)

Nama: Kanina Hanifadila R.

NIM: 23310410078

Kelas: Psikologi B

Mata Kuliah: Psikologi Inovasi 



      Rutinitas merupakan aktivitas yang berulang-ulang dan teratur. Terkadang di saat menjalani rutinitas, kita akan merasa jenuh dan berdampak pada perasaan kosong. Melakukan sesuatu yang berbeda atau melakukan kegemaran lama untuk menambah produktivitas serta memberi warna yang berbeda dapat mengurangi rasa lelah yang timbul akibat kegiatan rutin.

    Namun, waktu satu hari setiap manusia hanya 24 jam. Dengan menambah daftar kegiatan yang dikerjakan, maka waktu luang akan berkurang atau benar-benar hanya tersisa waktu tidur. Saat ini, saya menjalani kuliah di dua jurusan dan terkadang mengalami rasa jenuh. Waktu serasa dikuras habis untuk pergi kuliah, praktikum, kuliah online, mengerjakan tugas. Kemudian, terbersit pikiran liar yang terbisik, “Lapangan pekerjaan di Indonesia itu masih kurang.” Peristiwa ini beberapa kali ada dijumpai. Belum lagi dengan batas usia kerja yang menjadi rahasia umum pada sebagian pekerjaan di Indonesia. Saya yang memulai kuliah di usia dua puluh ke atas merasa khawatir akan masa depan yang masih berkabut.

    Akhirnya, terbesit keinginan untuk merencanaan perubahan. Di sela waktu luang, saya beberapa kali membaca ulang komik lama dan tergugah untuk mulai kembali membaca novel. Beberapa kali pinjam di rental buku, kerap sekali kesusahan menamatkan novel karena bersaing dengan hiburan lain yang lebih instan. Ada beberapa ide yang terbersit di pikiran, tetapi diri ini di masa lalu kurang konsisten, bahkan hingga saat ini. Akhirnya melihat sebuah komunitas menulis di platform menulis online gratis yang merekrut anggota, membuat saya tergugah untuk mengikuti meski deadline pengumpulan tinggal sehari. Ini adalah komunitas menulis yang pernah saya ikuti dan memiliki peraturan yang cukup tegas. Saya berpikir bahwa dengan mengikuti komunitas, maka tanggung jawab akan bertambah dan membuat saya lebih mengerti prioritas daripada kena depak komunitas. Selain itu, program-program yang ditawarkan dapat merangkul penulis pemula maupun yang sudah mahir. Motivasi dari keinginan yang terlihat dari peraturan komunitas membuat saya lebih tercambuk dan termotivasi untuk meluangkan waktu bahkan di sela-sela kesibukan untuk review novel barangkali satu bab setiap minggu. Kerap sekali, seseorang lebih berkomitmen ketika dihadapkan dengan hukuman daripada motivasi internal seperti keinginan. Di lain sisi, dengan melihat anggota yang rajin menulis, memiliki ragam diksi yang indah dan sesuai konteks, kreatif dan inovatif dalam memilih konflik dari setiap prompt cerpen bulanan; membuat saya ikut tergugah untuk berusaha membaca setiap minggu secara konsisten. Hal ini terinspirasi oleh konsep Kaizen bahwa perubahan besar dimulai dari hal kecil yang konsisten dan ditingkatkan. Tulisan yang sudah selesai akan dipublish dan dipromosikan dari orang ke orang atau melalui grup. Diharapkan amanat yang tersirat maupun tersurat dari cerpen-cerpen---karena yang tamat masih cerpen---sampai pada pembaca cerpen saya.

    Adapun upaya untuk konsisten atau mulai menyukai membaca adalah memulai dari bacaan yang disukai, menetapkan satu waktu barangkali dalam seminggu untuk membaca, serta agar lebih aktif lagi dengan membuat resensi atau ulasan. Sementara itu upaya untuk menulis yakni memperbanyak bacaan untuk menambah perbendaharaan kata; memulai dari tema yang disukai atau dekat dengan diri sendiri untuk memudahkan kita dalam menuangkan ide; menulis dengan mengurangi keraguan agar cerita segera tamat; revisi di akhir, sebab kita bertumbuh di setiap tulisan; agar lebih konsisten, mengikuti komunitas akan sangat membantu dalam menertibkan diri dan menggejolakkan semangat. Saat ini saya sedang mencoba mempelajarinya agar tidak sekaku sekarang dalam menulis.


Link Youtube:

1. https://youtu.be/KKJ3WWr_mqo?si=w6DQnolBRxPxu2km

2. https://youtu.be/_euHIxwO3ng?si=zBX7IRWPHIY76p5C

0 komentar:

Posting Komentar