22.2.25

ujian remidi psikologi lingkungan

 



Nama                                  : Bayu Prasetya Restu Aji

NIM                                       : 23310410087

Dosen Pengampu       : Dra. Arundati Shinta,M.A

Mata Kuliah                     : Psikologi Lingkungan

 

Jawaban Soal nomor 1:

Masalah sampah memang sering dianggap sebagai masalah lingkungan yang besar, tetapi pemahaman tentang sampah dan cara mengelolanya bisa sangat bervariasi tergantung pada perspektif dan teknologi yang digunakan. Berikut adalah beberapa masalah sampah yang dapat dijelaskan:

1. Pencemaran Lingkungan,Sampah yang dibuang sembarangan, contoh plastik dan sampah rumah tangga lainnya, dapat mencemari tanah, dan udara. Sampah yang tidak dikelola dengan baik bisa menyebabkan kerusakan ekosistem, merusak kualitas udara, dan juga berdampak pada kesehatan manusia.

 2. Daya tampung Tempat Pembuangan Akhir (TPA), Keterbatasan tampungan TPA menjadi masalah besar di banyak negara, termasuk Indonesia. Sampah yang terus menumpuk dapat menjadi masalah lingkungan dan memerlukan biaya tinggi dan mahal untuk pengelolaan.

3. Penyakit dan juga Bahaya Kesehatan, Sampah yang tidak dikelola dengan benar bisa menjadi tempat berkembang biaknya kuman dan  penyakit, seperti nyamuk yang membawa penyakit demam berdarah atau tikus yang menyebarkan penyakit seperti leptospirosis dan juga lalat yang membawa kotoran pada makanan.

 4. Kerusakan pada Satwa Liar, Sampah plastik dan barang-barang lainnya yang dibuang sembarangan dapat membahayakan kehidupan satwa liar. Seperti contoh banyak ikan paus ditemukan dengan perut penuh sampah plastik. Banyak hewan yang terkecoh memakan sampah plastik atau terjerat di dalamnya, yang berakibat pada kematian mereka.

 5. Menyebabkan bau yang tidak sedap, Sampah organik yang terurai dan membusuk menghasilkan bau tidak sedap. Di tempat-tempat pembuangan sampah yang tidak terkelola dengan baik, bau ini bisa mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar.

 6. Keterbatasan Ruang, Di daerah padat penduduk, seperti kota besar, ruang untuk tempat pembuangan sampah terbatas. Hal ini menambah tantangan dalam mengelola volume sampah yang terus terus bertambah.

 7. Dampak Sosial Masyarakat dan Ekonomi, Pengelolaan sampah yang buruk dapat menyebabkan dampak sosial yang sangat merugikan, misalnya konflik antarwarga terkait lokasi TPA atau pembakaran sampah yang tidak dikontrol. Selain itu, pengelolaan sampah yang tidak efisien juga mempengaruhi ekonomi, karena biaya pengelolaan sampah yang tinggi.

 8. Kesulitan untuk Daur Ulang, Tidak semua jenis sampah mudah didaur ulang. Beberapa jenis plastik dan bahan lainnya sulit untuk diolah kembali, sehingga berakhir di TPA dan menambah beban lingkungan.

 9.Penyumbatan Sistem Pembuangan dan Drainase, Sampah plastik yang dibuang sembarangan sering kali menyumbat saluran drainase, menyebabkan banjir saat musim hujan.

 10. Keterbatasan Kesadaran Masyarakat, Salah satu masalah besar terkait sampah adalah rendahnya kesadaran masyarakat untuk memilah dan mengelola sampah,banyak orang yang masih kurang peduli untuk mengurangi sampah mereka.

 

 

Jawaban Soal Nomor 2:

Persepsi dari Paul A. Chime . Perlu fokus pada penyederhanaan alur hubungan antara persepsi dan perilaku, Di bawah ini adalah langkah untuk mengembangkan bagan yang lebih jelas:

1. Menambahkan Langkah yang Lebih Jelas dan Terstruktur

 Bagian pertama dari bagan adalah Persepsiterhadap objek (dalam hal ini, sampah). Menurut Paul A. Chime, persepsi dimulai dengan penerimaan rangsangan (jolt) dari lingkungan yang kemudian diproses oleh individu. Agar lebih mudah dipahami, Anda bisa memecah tahapan ini ke dalam langkah-langkah:

- Penerimaan Rangsangan

 (boost) → objek sampah yang terlihat atau tercium.

 - Proses Kognitif (penafsiran dan evaluasi terhadap objek) → Bagaimana sampah tersebut diterima dalam pikiran individu (misalnya, kotor, bau, membahayakan, atau tidak).

 - Atensi dan Pengolahan Informasi → Bagaimana perhatian diberikan pada objek tersebut, apakah lebih fokus pada dampaknya atau hanya sekedar keberadaan fisiknya.

 2. Memperjelas Aspek Emosional dan Motivasi

 Setelah persepsi terhadap objek terbentuk, proses kognitif akan diikuti oleh penilaian emosional dan motivasi individu untuk bertindak. Tanggapan emosional terhadap sampah, misalnya, dapat berupa rasa jijik, marah, atau tidak peduli. Tahapan ini bisa digambarkan dalam bagan:

 - Persepsi → Penilaian Emosional(misalnya jijik, marah, atau tidak peduli terhadap sampah).

 - Motivasi untuk Bertindak → Berdasarkan penilaian emosional, individu akan merasa terdorong untuk bertindak atau tidak bertindak (misalnya, membuang sampah sembarangan atau ikut serta dalam program kebersihan).

 3. Menambahkan Faktor Lingkungan dan Sosial

 Faktor eksternal juga memainkan peran penting dalam mempengaruhi persepsi dan perilaku. Hal ini bisa mencakup norma sosial, kebijakan pemerintah, atau bahkan kebiasaan yang ada dalam lingkungan sekitar. Dalam bagan, ini bisa dimasukkan sebagai:

- Norma Sosial dan Lingkungan → Misalnya, apakah lingkungan mendukung kebersihan atau tidak, atau apakah ada kebijakan yang mendorong perilaku positif terkait sampah.

 - Pengaruh Sosial → Apakah individu melihat orang lain yang berperilaku dengan cara tertentu, seperti membuang sampah pada tempatnya, yang kemudian mempengaruhi perilaku mereka sendiri.

 4.Menyederhanakan Hubungan ke Perilaku

 Akhirnya, proses persepsi, penilaian emosional, motivasi, dan faktor lingkungan akan mengarah pada perilaku. Misalnya, perilaku individu dalam membuang sampah dengan benar atau sebaliknya, membuangnya sembarangan dan tidak pada tempatnya.

Perilaku (Misalnya, Membuang Sampah) tindakan konkret yang dilakukan setelah seluruh proses persepsi dan penilaian tersebut.

 

 

 

 

Refrensi Jurnal:

Bell, P. A., Greene, T. C., Fisher, J. D., & Baum, A. (2005). Environmental Psychology: An Introduction. Thomson Wadsworth.

Sarwono, S. (1995). Psikologi Lingkungan: Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Patimah, T., Lestari, S. A., & Suryanto, S. (2024). Psikologi Lingkungan: Konsep, Teori, dan Praktik. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar