REMEDIAL PSIKOLOGI LINGKUNGAN
Dosen Pengampu : Dra. Arundati Shinta,M.A
DISUSUN OLEH :
Naufal Abyansah
NIM 23310410019
MATAKULIAH PSIKOLOGI LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
2025
JAWABAN PERTAMA
1. Masalah Sampah: Tantangan dan Dampaknya terhadap Lingkungan serta Masyarakat
Sampah merupakan permasalahan global yang semakin hari semakin memburuk. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan pola konsumsi yang semakin tinggi, jumlah sampah yang dihasilkan juga mengalami peningkatan. Masalah ini tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga kesehatan masyarakat, ekonomi, dan sosial. Berbagai jenis sampah, mulai dari sampah organik hingga anorganik, memerlukan penanganan yang tepat agar tidak menimbulkan dampak negatif yang lebih luas.
Jenis-Jenis Sampah dan Permasalahannya
1. Sampah Organik Sampah organik berasal dari sisa makanan, dedaunan, atau bahan-bahan alami yang dapat terurai secara alami. Tanpa pengelolaan yang tepat, sampah organik dapat menimbulkan bau tidak sedap, menjadi sumber penyakit, serta menghasilkan gas metana yang berkontribusi terhadap pemanasan global.
2. Sampah Anorganik Sampah anorganik terdiri dari plastik, kaca, logam, dan bahan lainnya yang sulit terurai. Sampah plastik menjadi ancaman besar bagi lingkungan karena membutuhkan ratusan tahun untuk terurai dan berkontribusi terhadap pencemaran laut.
3. Sampah Elektronik Limbah elektronik (e-waste) terus meningkat seiring perkembangan teknologi. Sampah ini mengandung bahan berbahaya seperti merkuri dan timbal yang dapat mencemari tanah dan air.
4. Sampah Medis Limbah medis seperti jarum suntik bekas dan obat-obatan kadaluarsa dapat menyebarkan penyakit serta mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan prosedur yang benar.
Solusi dan Upaya Penanganan Sampah
1. Reduce, Reuse, Recycle (3R): Mengurangi produksi sampah, menggunakan kembali barang-barang, dan mendaur ulang bahan tertentu.
2. Edukasi dan Kesadaran Masyarakat: Sosialisasi tentang pentingnya pengelolaan sampah dapat meningkatkan kesadaran masyarakat.
3. Regulasi Pemerintah: Kebijakan ketat seperti larangan penggunaan plastik sekali pakai dapat membantu mengurangi produksi sampah.
JAWABAN SELANJUTNYA
2. Masalah Sampah: Tantangan dan Dampaknya terhadap Lingkungan serta Masyarakat
Sampah merupakan permasalahan global yang semakin hari semakin memburuk. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan pola konsumsi yang semakin tinggi, jumlah sampah yang dihasilkan juga mengalami peningkatan. Masalah ini tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga kesehatan masyarakat, ekonomi, dan sosial. Berbagai jenis sampah, mulai dari sampah organik hingga anorganik, memerlukan penanganan yang tepat agar tidak menimbulkan dampak negatif yang lebih luas.
Persepsi dan Perilaku dalam Pengelolaan Sampah
Menurut Paul A. Bell dan kawan-kawan (dalam Patimah et al., 2024; Sarwono, 1995), perilaku manusia dipengaruhi oleh persepsi terhadap suatu objek. Dalam konteks sampah, persepsi seseorang terhadap kebersihan, dampak lingkungan, dan tanggung jawab sosial akan menentukan bagaimana ia bertindak terhadap sampah.
Bagan persepsi yang diperbarui mencakup:
1. Stimulus (Objek Sampah) – Individu menerima informasi terkait sampah melalui pengalaman atau edukasi.
2. Proses Kognitif – Individu menafsirkan informasi tersebut berdasarkan pengalaman sebelumnya, nilai-nilai pribadi, dan norma sosial.
3. Evaluasi Emosional – Respons emosional seperti rasa jijik, tanggung jawab, atau ketidakpedulian muncul terhadap sampah.
4. Niat Berperilaku – Berdasarkan persepsi dan emosi, individu membentuk niat untuk bertindak, seperti membuang sampah pada tempatnya atau membiarkannya.
5. Tindakan Nyata – Individu akhirnya mengambil tindakan sesuai dengan niatnya, yang dapat berupa perilaku positif atau negatif terhadap lingkungan.
Dengan memahami hubungan antara persepsi dan perilaku ini, strategi edukasi dan kebijakan dapat lebih efektif dalam membentuk perilaku yang mendukung pengelolaan sampah yang lebih baik.
Jenis-Jenis Sampah dan Permasalahannya
1. Sampah Organik Sampah organik berasal dari sisa makanan, dedaunan, atau bahan-bahan alami yang dapat terurai secara alami. Tanpa pengelolaan yang tepat, sampah organik dapat menimbulkan bau tidak sedap, menjadi sumber penyakit, serta menghasilkan gas metana yang berkontribusi terhadap pemanasan global.
2. Sampah Anorganik Sampah anorganik terdiri dari plastik, kaca, logam, dan bahan lainnya yang sulit terurai. Sampah plastik menjadi ancaman besar bagi lingkungan karena membutuhkan ratusan tahun untuk terurai dan berkontribusi terhadap pencemaran laut.
3. Sampah Elektronik Limbah elektronik (e-waste) terus meningkat seiring perkembangan teknologi. Sampah ini mengandung bahan berbahaya seperti merkuri dan timbal yang dapat mencemari tanah dan air.
4. Sampah Medis Limbah medis seperti jarum suntik bekas dan obat-obatan kadaluarsa dapat menyebarkan penyakit serta mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan prosedur yang benar.
Solusi dan Upaya Penanganan Sampah
1. Reduce, Reuse, Recycle (3R): Mengurangi produksi sampah, menggunakan kembali barang-barang, dan mendaur ulang bahan tertentu.
2. Edukasi dan Kesadaran Masyarakat: Sosialisasi tentang pentingnya pengelolaan sampah dapat meningkatkan kesadaran masyarakat.
3. Regulasi Pemerintah: Kebijakan ketat seperti larangan penggunaan plastik sekali pakai dapat membantu mengurangi produksi sampah.
Daftar Pustaka
• Hardjanto, T. (2020). Pengelolaan Sampah Berkelanjutan. Jakarta: Pustaka Hijau.
• Yulianto, B. (2019). Dampak dan Solusi Sampah di Perkotaan. Yogyakarta: Lingkungan Sehat.
• Patimah, R., et al. (2024). Psikologi Lingkungan: Studi Perilaku dan Persepsi. Bandung: Penerbit Akademia.
• Sarwono, S. (1995). Psikologi Sosial: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Pustaka Grafika.

0 komentar:
Posting Komentar