PSIKOLOGI LINGKUNGAN
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
DOSEN PENGAMPU
Dr.,Dra. ARUNDATI SHINTA., M.A.
ENDAH LASTRIATI _ NIM 23310410067
FAKULTAS PSIKOLOGI SJ
Permasalahan mengenai sampah merupakan hal yang sangat membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak dan warga sekitar. Karena untuk saat ini sampah masih menjadi persoalan yang mendapati kegagalan dalam hal penanganannya. Padahal jika dilihat dari dampak yang pasti terjadi dalam masyarakat jika penanggulangan sampah tidak ditangani dengan baik akan berimbas pada menurunnya kualitas kehidupan, keindahan lingkungan,potensi terjadi banjir akan lebih besar karena tidak menutup kemungkinan sampah area tersebut akan menghalangi arus air sehingga terjadi bencana alam seprti banjir dan menurunnya kualitas kesehatan warga masyarakat yang tinggal di sekitar area polusi sampah. Jika hal ini terus berlangsung dalam jangka panjang maka dapat mempengaruhi arus investor daerah, daya jual dan daya tarik daerah tersebut akan menurun drastis.Bahkan menurut ahli kesehatan, polusi sampah, mengakibatkan dampak buruk terhadap kesehatan.
1. Beberapa
masalah yang terkait dengan sampah yang berdampak pada Lingkungan, yaitu :
- Sampah plastic
yang tersimpan dalamm tanah dapat mencemari tanah dan mengganggu ekosistem.
Karena sulit terurai oleh organisme pengurai sampah.
- Sampah yang
dibuang di Sungai dapat mencemari sumber air dan mengganggu kehidupan akuatik.
Juga bisa menyebabkan banjir karena sampah bisa menyumbat drainase, dan aliran
air sungai sehingga menyebabkan banjir.
- Pembakaran
sampah dapat menghasilkan polusi udara yang berbahaya bagi kesehatan. Karena
sampah yang
- Sampah dapat berkontribusi pada perubahan iklim melalui emisi gas rumah kaca.
2. Masalah yang
terkait dengan sampah yang berdampak pada Kesehatan, yaitu :
- Sampah yang dibuang tanpa penutup sampah dapat menjadi sumber penyakit seperti diare, kolera, dan tifus. Faktor pembawa penyakit tersebut adalah lalat dan berkembangnya nyamuk-nyamuk yang menginfeksi manusia dikarenakan sampah yang menggunung.
- Sampah dapat
menyebabkan alergi dan reaksi alergi yang berbahaya.
- Paparan sampah
yang berbahaya dapat meningkatkan risiko kanker.
- Polusi udara yang dihasilkan oleh pembakaran sampah dapat menyebabkan gangguan pernapasan.
3. Masalah yang
terkait dengan sampah yang berdampak pada Sosial dan Ekonomi, yaitu :
- Pengelolaan
sampah yang tidak efektif dapat menghasilkan biaya yang besar.
- Sampah dapat
menjadi sumber daya yang terbuang jika tidak dikelola dengan baik.
- Sampah dapat
mengganggu keindahan alam dan mengurangi minat wisatawan.
- Sampah dapat mengganggu kesejahteraan masyarakat dan mengurangi kualitas hidup.
4. Masalah yang
terkait dengan sampah yang berdampak pada Ekosistem, yaitu :
- Sampah dapat mengganggu ekosistem dan
mengurangi biodiversitas.
- Sampah dapat
mengganggu rantai makanan dan mengurangi populasi hewan.
- Sampah dapat
mengganggu kesuburan tanah dan mengurangi produktivitas pertanian.
- Sampah dapat mengganggu kualitas air dan mengurangi sumber air yang bersih.
Masalah sampah
memerlukan perhatian dan tindakan yang serius dari semua pihak untuk mengurangi
dampaknya dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan bersih.
Pada skema persepsi oleh Paul Bell (1978) dijelaskan bahwa persepsi dapat timbul dari individu dan objek fisik, lalu dari persepsi itu ada yang dalam batas optimal dan ada yang diluar batas optimal seseorang. Dalam batas optimal akan berlanjut menjadi homeostatis, jika persepsi yang didapat diluar batas optimal akan berlanjut menjadi stress. Lalu dari stress ini akan timbul 2 aksi yaitu adaptasi atau stress itu masih tetap berlanjut. Perilaku spasial muncul sebagai tanggapan atas rangsang yang datang dari lingkungannya. Kondisi lingkungan fisik yang ada di sekitar manusia ditangkap oleh berbagai indra reseptor manusia sebagai suatu bentuk stimulus. Di dalam pikiran manusia informasi ini dikoordinasikan dan ditafsirkan sehingga manusia dapat memahami lingkungannya tersebut. (Sarwono, 1944). Dalam Buku Arsitektur dan Perilaku dari Joyce Marcella (2004) dijelaskan bahwa Spasial Individu merupakan sesuatu yang dapat diamati secara langsung sehingga hal ini tidak menjadi kontrovesi seperti halnya usaha orang menjelaskan proses persepsi dan kognisi. Pendekatan perilaku-lingkungan mengenai perilaku manusia menunjukan bahwa perilaku seseorang adalah fungsi dari motivasinya, affordances lingkungan dan imagenya tentang dunia di luar persepsi langsung dan makna citra tersebut bagi orang yang bersangkutan. Seringkali manusia harus berada pada situasi Dimana manusia berhadapan dengan lingkungan yang asing baginya. Pada lingkungan jenis ini, ada kemungkinan manusia akan menerima rangsangan yang melebihi batas-batas optimal ataupun yang berada di bawahnya karena rangsangan yang diterima tidak terduga oleh persepsinya selama ini. Agar tetap eksis, manusia membutuhkan penyesuaian diri terhadap stimulus dari lingkungannya. Ada dua cara penyesuaian diri manusia terhadap lingkungannya, yaitu menyesuaikan perilaku dengan lingkungan atau menyesuaikan lingkungan dengan perilaku (Sarwono, 1944)
Daftar Pustaka:
Patimah,
A.S., Shinta, A. & Al-Adib, A. (2024). Persepsi terhadap lingkungan. Jurnal Psikologi. 20(1), Maret, 23-29.
https://ejournal.up45.ac.id/index.php/psikologi/article/view/1807
Sarwono, S.
W. (1995). Psikologi lingkungan.
Jakarta: Grasindo & Program Pascasarjana Prodi Psikologi UI.
Shinta, A. (2023). Pengaburan tanggung jawab dalam
pengelolaan sampah. Buletin KPIN:
Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara. Desember, 9,
23 Desember.
https://buletin.k-pin.org/index.php/daftar-artikel/1425-pengaburan-tanggung-jawab-dalam-pengelolaan-sampah
Wheeler, K. (2013). The largest
environmental movement: Recycling and consumption work in Sweden. Cresi
Working Paper. 2, 1-38.
Dampak Lingkungan Kotor dan Polusi Sampah: Admin disperkimta
| 11 Juli 2019
0 komentar:
Posting Komentar