REMIDIAL PSIKOLOGI LINGKUNGAN
![]() |
| Arina Millataka, Psikologi SP 23310410026 |
1. Masalah
pengelolaan sampah di Indonesia merupakan isu yang kompleks dan mendesak,
dengan berbagai tantangan yang memerlukan perhatian serius. Berikut adalah
beberapa masalah utama terkait sampah di Indonesia, disertai dengan bagan alur
pengelolaan sampah dan referensi dari jurnal ilmiah Indonesia.
|
a. Volume Sampah yang Tinggi Indonesia menghasilkan jumlah sampah yang sangat besar setiap tahunnya. Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), timbulan sampah di Indonesia pada tahun 2023 mencapai 69,9 juta ton. Dari jumlah tersebut, 34,29% atau sekitar 7,2 juta ton sampah belum terkelola dengan baik. |
b. Komposisi Sampah
Sampah di Indonesia didominasi oleh sisa makanan sebesar 41,60% dan sampah plastik sebesar 18,71%. Tingginya persentase sampah organik menunjukkan perlunya pengelolaan yang efektif untuk mengurangi dampak lingkungan.
c. Infrastruktur Pengelolaan Sampah yang Tidak Memadai
Banyak daerah di Indonesia yang masih kekurangan
infrastruktur pengelolaan sampah yang memadai. Fasilitas tempat pembuangan
akhir (TPA) seringkali tidak sesuai standar, dan pengumpulan sampah belum
optimal, menyebabkan penumpukan sampah dan pencemaran lingkungan.
d. Kurangnya Kesadaran dan Partisipasi Masyarakat
Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan sampah yang baik masih rendah. Banyak yang belum melakukan pemilahan sampah dari sumbernya, dan kebiasaan membuang sampah sembarangan masih umum terjadi.
e. Dampak Lingkungan
Sampah yang tidak terkelola dengan baik dapat mencemari tanah, air, dan udara. Tumpukan sampah dapat menjadi sumber penyakit, mencemari sumber air, dan menghasilkan gas metana yang berkontribusi terhadap perubahan iklim.
adapun bagan pengelolaan sampah sebagai berikut:
sumber referensi:
- "Kajian tentang Pengelolaan Sampah di Indonesia" oleh Dwi Atmanti, H. (2019). Artikel ini membahas pengelolaan sampah di Indonesia yang mayoritas masih dikelola dengan prosedur yang tidak berwawasan lingkungan
- "Sampah di Indonesia: Tantangan dan Solusi Menuju Perubahan" oleh Mahyudin, R. P. (2023). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang kondisi pengelolaan sampah di Indonesia, termasuk volume, jenis sampah, infrastruktur, serta kebijakan terkait
"Studi tentang Pengelolaan Sampah oleh Dinas Lingkungan
Hidup" oleh Nagong, A. (2019). Penelitian ini menganalisis pengelolaan
sampah di Kota Samarinda berdasarkan Peraturan Daerah setempat
- "Analisis Pengelolaan Sampah pada Masyarakat Desa" oleh Kurniawan, A. (2017). Artikel ini membahas proses pengelolaan sampah di Desa Disanah, Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang
- "Strategi Pengelolaan Sampah Berkelanjutan" oleh Mahyudin, R. P. (2014). Artikel ini memberikan gambaran tentang strategi pengelolaan sampah yang berkelanjutan di Indonesia
2. Untuk menyempurnakan bagan persepsi Paul A. Bell agar lebih mudah dipahami dalam konteks Psikologi Lingkungan, khususnya terkait perilaku terhadap sampah, kita perlu memastikan bahwa bagan tersebut menggambarkan secara jelas alur dari persepsi hingga tindakan.
Langkah
Penyempurnaan Bagan:
- Tambahkan Faktor Kontekstual → Persepsi terhadap sampah
tidak hanya dipengaruhi oleh karakteristik individu, tetapi juga norma
sosial, pendidikan, dan pengalaman pribadi.
- Perjelas Proses Kognitif → Setelah persepsi terbentuk,
bagaimana individu memproses informasi (misalnya evaluasi risiko
lingkungan) harus ditampilkan dengan jelas.
- Tampilkan Faktor Penghambat atau Pendorong Perilaku → Tidak semua persepsi langsung menghasilkan perilaku, ada faktor penghalang (misalnya kemudahan akses ke tempat sampah) dan faktor pendorong (misalnya dorongan sosial).
Bagan
Penyempurnaan Persepsi dan Perilaku terhadap Sampah:
- Stimulus Lingkungan (Keberadaan sampah, kebersihan
lingkungan, kampanye sosial)
↓ - Proses Persepsi (Penerimaan informasi sensorik
→ Interpretasi berdasarkan pengalaman, pengetahuan, dan norma sosial)
↓ - Evaluasi Kognitif &
Emosional
(Apakah sampah mengganggu? Apakah saya bertanggung jawab? Apa akibatnya?)
↓ - Niat Perilaku (Keputusan: membuang dengan
benar, mendaur ulang, atau membiarkan)
↓ - Perilaku Aktual (Dipengaruhi oleh kebiasaan,
ketersediaan fasilitas, dan tekanan sosial)
↓ - Konsekuensi & Pembelajaran (Feedback yang memperkuat atau
mengubah perilaku di masa depan)


0 komentar:
Posting Komentar