PSIKOLOGI LINGKUNGAN
Permasalahan Sampah dan Sistem Pengolahan
Dosen Pembimbing : Dr., Dra. Arundati Shinta, MA.
Mariyatun
23310410074
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
Permasalahan sampah di lingkungan menjadi isu yang
mendesak yang harus segera dicari solusinya.
Aspek-aspek yang terkait mengenai sampah yang mencakup
jenis-jenis sampah, sumber-sumber utama dampak terhadap lingkungan dan
kesehatan serta tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan sampah.
Beberapa
masalah umum yang dihadapi terkait sampah, yaitu
1.Penumpukan
sampah
Penumpukan sampah yang ada di Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) karena volume sampah yang tinggi. Banyak sampah yang berserakan di
jalan-jalan, ruang publik yang bisa menimbulkan bau tidak sedap sehingga hal
ini akan sangat menganggu aktivitas sehari-hari.
2.Pencemaran
Lingkungan
Pengelolaan sampah yang tidak efektif dampak
menimbulkan berbagai dampak megatif terhadap lingkungan (Fadzoli et al., 2023) Sampah
yang dibuang sembarangan dapat mencemari tanah dan air. Selain pencemaran tanah
dan air, sampah yang tidak kelola dengan baik juga akan menyebabkan pencemaran
udara. Pembakaran sampah secara terbuka yang umumnya masih dilakukan oleh
masyarakat dan juga masih kita temukan beberapa pabrik industri yang melepaskan
polutan ke udara akan menghasilkan asap dan gas beracun. Gas-gas ini tidak
hanya mencemari udara namun juga sangat dapat
menimbulkan gangguan kesehatan serius pada manusia, termasuk penyakit gangguan
pernafasan ,gangguan reproduksi dan kanker. Asap dari pembakaran sampah juga
bisa mengurangi visibiltas dan menciptakan kondisi kabut asap yang berbahaya
untuk kesehatan dan keselamatan public.
Dampak kesehatan dari pengelolaan sampah yang buruk
juga asngat signifikan (Rosa et al., 2022). Tumpukan sampah yang tidak dikelola
dengan baik dapat menjadi tempat berkembang biak vektor penyakit seperti
nyamuk,lalat dan tikus. Vektor ini dapat menyebarkan berbagai penyakit menular
seperti demam berdarah, malaria dan juga penyakit kulit. Selain itu masyarakat
yang tinggal di dekat tempat pembuangan akhir sampah yang cara pengelolaannya
buruk akan mengalami berbagai masalah kesehatan seperti infeksi saluran
pernafasan, alergi ataupun penyakit kulit yang diakibatkan karena kontak
langsung dengan sampah dan inhalasi gas berbahaya. Pengalaman yang pernah saya
alami yaitu ketika pergi ke Bantar Gebang sebuah kecamatan di kota Bekasi. Di
mana di daerah tersebut terdapat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang beroperasi
sejak tahun 1989. Entah karena belum terbiasa tinggal di kawasan itu sehingga bau
yang tidak sedap langsung tercium ketika memasuki daerah tersebut dan sangat menganggu
pernafasan.
Oleh karena itu, pengelolaan sampah yang efektif sangat
penting tidak hanya untuk menjaga kelestarian lingkungan namun juga untuk
melindungi kesehatan masyarakat.
3.Tantangan
dalam pengelolaan sampah
Salah satu tantangan utama adalah infrastruktur
pengelolaan sampah yang belum memadai (Qodriyatun, 2015). Sistem pengelolaan
sampah yang tidak efisien dan kurangnya fasilitas daur ulang sampah yang sangat
terbatas sehingga sebagian besar sampah tidak berakhir di TPA tanpa proses
pengolahan yang memadai. Salah satu contohnya adalah Swedia. Negara skandinavia
ini memiliki system pengolahan dan infrastruktur yang cukup modern dan memadai
dalam pengelolaan sampah.
Kuranganya kesadaran dan partisipasi masyarakat yang
rendah dalam pengelolaan sampah juga menjadi tantangan signifikan (Achmad,
2024).
Kesadaran masyarakat Swedia cukup tinggi dalam memahami
pentingnya memilah sampah dan tidak membuang sampah sembarangan agar bisa
didaur ulang dan digunakan kembali. Hanya kurang satu persen limbah masyarakat Swedia
yang dikirim ke tampat pembuangan akhir. Bahkan Swedia harus mengimpor sampah
dari Inggris,Norwegia,Itali,dan Irlandia sebagai solusi sementara untuk tetap
menjaga system daur ulang sampah tetap berjalan.
Menurut pendapat saya secara pribadi, dengan sistem
dan Infrastruktur yang memadai dalam penangganan sampah ini bisa mempengaruhi
respon masyarakat. Dengan sistem dan infrastruktur yang baik akan menimbulkan
respon positif dan secara perlahan akan menimbulkan kesadaran dalam masyarakat
pentingnya memilah sampah. Dengan kemudahan fasilitas yang disediakan seperti
menyediakan tempat sampah yang sesuai jenisnya, memberikan profit bagi siapa
saja yang membuang sampah botol plastic atau sampah yang bisa didaur ulang.
Seperti yang kita lihat, di negara-negara eropa atau di Asia seperti di Jepang
masyarakat mereka bisa langsung membuang sampah sesaui dengan jenisnya di
tempat-tempat yang sudah disediakan. Jadi, kemudahan fasilitas membuang sampah
akan memperigaruhi perilaku masyarakat dalam meningkatkan partisipasi dan
kontribusi dalam penanganan dan pengolahan sampah.
https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/jukung/article/viewFile/3201/2745
file:///C:/Users/Administrator/Downloads/12235-12247.pdff
https://www.liputan6.com/global/read/2675699/kekurangan-limbah-untuk-didaur-ulang-swedia-mengimpor-sampah

0 komentar:
Posting Komentar