Tugas Esai 5 : Ekperimen Di Rumah Dosen
Mata Kuliah : Psikologi Lingkungan
Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta, MA
jamil abpritatias
nim: 23310410021
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dalam kegiatan sehari-hari kita sering menjumpai sampah
organik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa - sisa yang dapat
terurai dengan mudah, secara alami tanpa perlu menjalani proses campur tangan
manusia. Tidak seperti sampah anorganik yang perlu melalui proses terlebih
dahulu agar aman untuk dibuang atau sukar teruarai. Sampah organik dapat
berasal dari berbagai sumber antara lain, rumah tangga, sektor pertanian,
limbah perikanan dan kotoran hewan ternak. Contoh sampah organik yang dihasilkan
dari rumah tangga adalah buah-buahan, sisa makanan, sayur-sayuran, air cucian
beras, dedaunan kering dan minyak bekas.
Sampah organik yang dibiarkan menumpuk di Tempat Pembuangan
Akhir dapat mengundang serangga seperti lalat yang dapat menyebarkan penyakit
dan menimbulkan bau yang tidak sedap, serta akan menghasilkan gas metana yang
berpotensi membuat ledakan. Sampah organik yang berasal dari rumah tangga ini
mempunyai banyak manfaat apabila diolah dengan benar dan tepat. Banyak cara
yang bisa dilakukan untuk mengolah sampah organik, yaitu menjadikannya sebagai
pupuk organik, kompos, biogas, pakan hewan atau ternak dan eco enzyme.
Kali saya akan membahas bagaimana cara pengolahan sampah
dengan baik dan tepat Agar dapat bermanfaat dan tidak membahayakan lingkungan
hidup. Diantaranya adalah pengolahan kompos, sabun cair, eco Enzyme dan parcel.
1. Kompos
Kompos adalah pupuk organik yang dihasilkan dari proses
pengomposan bahan-bahan organik, seperti sisa tanaman, sampah dapur, dan sampah
rumah tangga. Sedangkan pengomposan adalah proses alami mendaur ulang bahan
organik, seperti daun dan sisa makanan, menjadi pupuk berharga yang dapat
menyuburkan tanah dan tanaman.
Cara membuat kompos
Alat dan bahan
1. Sampah organik seperti, dedaunan, sisa sayuran dan
buah-buahan
2.siapkan alat berupa, pisau, wadah, dan sarung tangan
Langkah membuat kompos
1. Potong sampah organik yang berukuran besar, seperti
dedaunan yang masih menempel di ranting.
2.Potong sampah organik menjadi ukuran lebih kecil atau
sekitar 1-2 cm.
3. Campur sampah yang
sudah di potong untuk membuat limbah yang beraneka ragam menjadi bahan yang
homogen atau tercampur merata.
4. Tempatkan sampah organik yang sudah dicampur di wadah
yang tertutup rapat dan kedap udara.
5. Setelah ditumpuk di dalam wadah, diamkan tumpukan sampah
organik tersebut selama beberapa hari hingga terjadi pembusukan.
6. Setelah 2-3 minggu masa pengomposan, limbah organik telah menjadi kompos matang.
Sehingga siap untuk digunakan.
Manfaat kompos
1. Meningkatkan kualitas kesuburan tanah
2. Meningkatkan pertumbuhan tanaman
3. Mengurangi penggunaan pupuk kimia
4. Meningkatkan kualitas produk dari tanaman
2. Sabun cair
Limbah sabun cair adalah limbah cair yang berasal dari
aktivitas mencuci di rumah tangga. Limbah ini termasuk jenis limbah greywater
atau limbah nonkakus. Limbah sabun cair dapat menyebabkan dampak negatif pada
lingkungan jika dibuang sec, seperti:
1. Pencemaran lingkungan sungai yang dapat mengganggu hewan
yang hidup di sungai ataupun di laut
2. Pencemaran tanah yang dapat menurunkan kualitas kesuburan
tanah dan membuat tanaman serta cacing menjadi mati
3. Mengurangi penetrasi oksigen ke dalam air, yang
memengaruhi kehidupan makhluk hidup di sungai.
Limbah sabun cair dapat diolah secara kimiawi atau biologis.
Langkah pengolahan limbah sabun cair secara biologi adalah dengan menggunakan
mikroba untuk mendegradasi polutan organik di dalamnya. Proses pengolahan
limbah cair secara biologi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: Aerobic
treatment, Anaerobic treatment. Dalam proses pengolahan limbah cair secara
biologi, limbah yang akan diolah dimasukkan ke dalam reaktor, kemudian sludge
yang kaya mikroba dimasukkan dan diaduk atau diaerasi. Setelah itu, terjadi
pemisahan antara padatan dan limbah cair, kemudian dilakukan pengendapan.
Setelah melalui proses ini limbah sabun cair aman untuk
dibuang di lingkungan.
3. Eco Enzyme
Menurut Modul Belajar
Pembuatan Eco Enzyme (2022), Eco enzyme adalah cairan alami hasil dari
fermentasi sampah organik seperti, gula atau molase, sisa buah atau sayuran,
dan air (pembuangan AC, air hujan, air keran) yang memiliki banyak kegunaan.
Penemu dari eco enzyme adalah Dr. Rosukon Poompanvong.
Beliau adalah seorang pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand dan sudah
melakukan penelitian sejak tahun 1980-an.
Cara Membuat Eco Enzyme
Alat dan Bahan
1. Sampah organik seperti: Sisa buah dan sayur sebelum
dimasak, gula aren, gula kelapa, molase cair, atau molase kering, air
pembuangan AC, air galon, air keran, air hujan, dan air sumur.
2. Siapkan alat berupa wadah atau kontainer kedap udara.
Langkah Membuat Eco Enzyme
1.Siapkan wadah plastik kedap udara. Jangan gunakan wadah
kaca atau logam yang tidak memungkinkan terjadinya pemuaian, karena proses
fermentasi eco enzyme akan menghasilkan gas.
2.Larutkan gula dalam air, kemudian tambahkan sampah dapur.
Gunakan hanya ampas buah dan sayuran. Hindari makanan yang dimasak berminyak,
sisa ikan atau daging. Untuk membuat eco enzim yang berbau segar, tambahkan
kulit jeruk, lemon, atau daun pandan.
3.Sisakan ruang udara untuk fermentasi.
Pastikan wadahnya kedap udara.
Selama bulan pertama, gas akan dilepaskan selama proses
fermentasi, lepaskan tekanan yang terbentuk di dalam wadah agar tidak pecah.
4. Dorong ampas yang mengambang ke bawah sesekali.
5. Tempatkan di tempat yang sejuk, kering, dan berventilasi
baik. Hindari sinar matahari langsung.
6.Biarkan berfermentasi setidaknya selama 3 bulan sebelum
digunakan. Saring dan siap digunakan.
Manfaat Eco Enzyme
1. Sebagai cairan pembersih
2. Sebagai pupuk tanaman
3. Sebagai pengusir hama

.png)
0 komentar:
Posting Komentar