29.12.24

 Essay 7 : Pengalaman Saya Menjadi Nasabah Bank Sampah



Dosen Pengampu : Dra. Arundati Shinta, M.A

 

Nama : Tri Widanarto

NIM : 23310410032

Prodi : Psikologi Karyawan (SJ)

 

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta



Dua bulan yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi nasabah bank sampah di lingkungan tempat tinggal saya. Keputusan ini bermula dari keprihatinan terhadap banyaknya sampah yang tidak terkelola dengan baik di sekitar rumah dan keinginan untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Setelah dua bulan bergabung, saya menyadari bahwa menjadi nasabah bank sampah memberikan banyak manfaat, baik secara ekonomi, lingkungan, sosial, maupun kesehatan. 



Salah satu manfaat langsung yang saya rasakan adalah adanya penghasilan tambahan dari sampah yang saya setorkan. Setiap minggu, saya mengumpulkan sampah-sampah yang bisa didaur ulang, seperti botol plastik, kertas bekas, dan kaleng minuman. Setelah ditimbang di bank sampah, sampah tersebut dihargai sesuai jenis dan beratnya. Hasilnya memang tidak besar, tetapi cukup untuk memenuhi kebutuhan kecil seperti membeli pulsa atau kebutuhan rumah tangga sederhana.

Selain itu, bank sampah tempat saya bergabung menawarkan sistem tabungan. Uang hasil penjualan sampah dapat disimpan dalam bentuk saldo, sehingga saya bisa menggunakannya kapan saja. Tabungan ini menjadi semacam cadangan finansial yang bermanfaat, terutama saat ada kebutuhan mendesak.



Menjadi nasabah bank sampah juga membuat saya lebih sadar akan pentingnya pengelolaan sampah. Saya mulai membiasakan diri untuk memilah sampah sejak dari rumah. Sampah organik, seperti sisa makanan dan dedaunan, saya olah menjadi kompos untuk tanaman di halaman. Sementara itu, sampah anorganik seperti plastik, kertas, dan logam saya kumpulkan untuk disetorkan ke bank sampah.

            Hasilnya, jumlah sampah rumah tangga yang harus dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) berkurang secara signifikan. Lingkungan di sekitar rumah saya menjadi lebih bersih dan teratur. Saya juga merasa bangga karena sampah yang saya setorkan akan didaur ulang dan diolah menjadi produk baru, mengurangi eksploitasi sumber daya alam.



Bergabung dengan bank sampah memberikan saya kesempatan untuk berinteraksi dengan banyak orang di komunitas. Setiap kali saya menyetor sampah, saya bertemu dengan para nasabah lain yang memiliki tujuan yang sama, yaitu menciptakan lingkungan yang lebih bersih. Kami sering berbagi tips tentang cara memilah sampah dengan lebih efektif atau bagaimana mengolah sampah organik menjadi pupuk.

Selain itu, bank sampah sering mengadakan kegiatan edukasi dan pelatihan. Saya pernah melihat tentang daur ulang plastik menjadi kerajinan tangan yang memiliki nilai jual. Dari kegiatan ini, saya belajar bahwa sampah sebenarnya memiliki potensi ekonomi yang besar jika dikelola dengan kreatif.



Lingkungan yang bersih tentu membawa dampak positif bagi kesehatan. Setelah rutin mengelola sampah, saya merasakan lingkungan rumah menjadi lebih sehat. Sampah yang sebelumnya berserakan dan menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk atau tikus kini berkurang drastis. Risiko penyakit seperti demam berdarah atau diare pun menurun.

            Saya juga merasa lebih sehat secara mental. Ada kepuasan tersendiri ketika melihat sampah yang saya kelola tidak mencemari lingkungan, tetapi justru memberi manfaat. Perasaan ini memberikan semangat baru untuk terus menjalani gaya hidup ramah lingkungan.



Bergabung dengan bank sampah membuat saya mendukung ekonomi berkelanjutan di sekitar saya dan memahami konsep ekonomi sirkular, di mana barang yang sudah tidak terpakai diolah kembali menjadi produk baru. Saya merasa menjadi bagian dari solusi untuk masalah sampah global. Dengan menyetorkan sampah ke bank sampah, saya ikut mendukung industri daur ulang dan menciptakan lapangan kerja bagi mereka yang terlibat di sektor ini.

            Kesan saya sebagai nasabah bank sampah menjadi nasabah bank sampah adalah pengalaman yang luar biasa. Selain memberikan manfaat ekonomi, saya juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan, mempererat hubungan sosial, dan menjaga kesehatan. Pengalaman ini mengajarkan saya bahwa tindakan kecil, seperti memilah dan menyetor sampah, dapat memberikan dampak besar bagi kehidupan.

Saya berharap lebih banyak orang yang sadar akan pentingnya pengelolaan sampah dan bergabung dengan bank sampah. Bersama-sama, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan untuk generasi mendatang.

0 komentar:

Posting Komentar