28.12.24

ESSAI X-UAS PSIKOLOGI LINGKUNGAN

 Essay X

“Perilaku Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq Mengenai Sampah, Sesuai Persepsi Menurut Paul A.Bell”

 


Tugas Mata Kuliah Psikologi Lingkungan

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA

 Penulis : Kania Ika Mudmainnah

NIM : 23310410034

Kelas : SJ

 PROGRAM STUDI YOGYAKARTA

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA


Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, telah menunjukkan komitmen kuat dalam menangani permasalahan sampah di Indonesia melalui berbagai kebijakan strategis. Untuk memahami perilaku beliau terhadap isu sampah, kita dapat menganalisisnya menggunakan skema persepsi yang dikemukakan oleh Paul A. Bell dan kawan-kawan (dalam Sarwono, 1995).

 

A.  Skema Persepsi Paul A. Bell

Menurut skema ini, persepsi individu terhadap suatu objek lingkungan dipengaruhi oleh interaksi antara karakteristik individu dan objek fisik. Proses ini melibatkan:

·      Kontak Fisik dengan Objek Lingkungan: Individu berinteraksi langsung dengan objek fisik di lingkungannya.

·      Penilaian terhadap Objek: Berdasarkan interaksi tersebut, individu menilai objek sesuai dengan pengalaman, pengetahuan, dan nilai-nilai pribadi.

·      Respon atau Tindakan: Hasil penilaian mendorong individu untuk mengambil tindakan tertentu terhadap objek tersebut.

 

B.   Analisis Perilaku Menteri Hanif Faisol Nurofiq

Dalam konteks ini, objek fisik adalah permasalahan sampah di Indonesia, dan individu adalah Menteri Hanif Faisol Nurofiq. Berikut adalah analisis perilaku beliau berdasarkan skema persepsi:

·      Kontak Fisik dengan Objek Lingkungan:

Observasi dan Evaluasi: Menteri Hanif secara langsung mengamati kondisi pengelolaan sampah di berbagai daerah. Misalnya, beliau memimpin rapat koordinasi pengelolaan sampah di Kalimantan Selatan, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah .

·      Penilaian terhadap Objek:

Identifikasi Masalah: Beliau menilai bahwa pengelolaan sampah di Indonesia masih belum optimal. Data menunjukkan bahwa pada tahun 2023, hanya 39,01 persen sampah yang terkelola dengan baik . Kebutuhan Perubahan: Menteri Hanif menyadari perlunya perubahan dalam metode pengelolaan sampah, seperti mengubah pola open dumping menjadi sanitary landfill .

 

·      Respon atau Tindakan:

Kebijakan Penghentian Impor Sampah: Beliau berencana menghentikan impor sampah untuk mendorong pengelolaan sampah domestik yang lebih baik . Pengembangan TPA Regional: Menteri Hanif fokus pada percepatan pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) regional guna mengatasi timbulan sampah yang tidak terkelola. Peningkatan Anggaran Pengelolaan Sampah: Beliau mendorong pemerintah daerah untuk mengalokasikan minimal 3 persen dari APBD untuk pengelolaan sampah yang baik .

Melalui skema persepsi Paul A. Bell, dapat dilihat bahwa Menteri Hanif Faisol Nurofiq:

·      Mengamati secara langsung permasalahan sampah di Indonesia.

·      Menilai bahwa kondisi saat ini memerlukan perbaikan signifikan.

·      Merespon dengan menerapkan kebijakan strategis untuk meningkatkan pengelolaan sampah, seperti penghentian impor sampah, pengembangan TPA regional, dan peningkatan anggaran pengelolaan sampah.

·      Tindakan-tindakan ini mencerminkan persepsi beliau bahwa pengelolaan sampah yang efektif dan berkelanjutan adalah kunci untuk mencapai target pembangunan berkelanjutan di Indonesia.


0 komentar:

Posting Komentar