29.12.24

ESSAI VII-MENJADI NASABAH BANK SAMPAH

 Essay VII

“MENJADI NASABAH BANK SAMPAH”


Tugas Mata Kuliah Psikologi Lingkungan

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA

Penulis : Kania Ika Mudmainnah

NIM : 23310410034

Kelas : SJ 

PROGRAM STUDI YOGYAKARTA

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA


Bank sampah adalah tempat mengumpulkan sampah yang telah dipilah sebelum nantinya melewati proses daur ulang menjadi produk baru. Pengertian bank sampah sebenarnya tidak jauh berbeda dengan pengertian perbankan pada umumnya. Pengelola bank sampah akan mencatat setiap jumlah sampah yang disetorkan individu maupun pihak tertentu. Tujuan dibangunnya bank sampah sebenarnya bukan bank sampah itu sendiri. Bank sampah adalah strategi untuk membangun kepedulian masyarakat agar dapat berkawan dengan sampah untuk mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari sampah. Jadi, bank sampah tidak dapat berdiri sendiri melainkan harus diintegrasikan dengan gerakan 4R sehingga manfaat langsung yang dirasakan tidak hanya ekonomi, namun pembangunan lingkungan yang bersih, hijau dan sehat.

Bank Sampah Restu Ibu yang beralamat di Gg. Wader, Sambelegi Lor, Maguwoharjo, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281. Alasan didirikannya Bank Sampah Restu Ibu ini adalah karena keprihatinan Ibu-Ibu Sambilegi lor yang disebabkan banyaknya warga membuang sampah di sebelah makam dan disungai yang menyebabkan sungai meluap dan sampah bertebangan di pemukiman warga. Ibu-Ibu Pensiunan ini menindaklanjuti dan membentuk struktur organisasi bank sampah. Bank Sampah ini berdiri di salah satu RW 54 yang terdiri dari 3 RT. Mereka adalah Ibu-ibu hebat yang menginginkan untuk menciptkan lingkungan yang bersih dan sehat. Di samping itu juga ingin menambah pendapatan keluarga. Untuk pekerja bank sampah adalah ibu-ibu lansia yang pensiunan pekerja.

Bank Sampah Restu Ibu sudah mendapatkan izin SK dari Kelurahan Maguwoharjo, selain izin juga mendapatkan bantuan yang berupa gerobak sampah yang berwarna biru. Tak hanya bantuan dari Kalurahan, Bank sampah Restu Ibu juga mendapatkan bantuan dari DLH yang berupa gerobak, timbangan digital dan mesin jahit. Mesin jahit disini berfungsi untuk membuat kerajinan atau kreatif lainnya yang diketuai oleh ibu Sumarjiah. Untuk Administrasi dalam organisasi Bank Sampah Restu Ibu ini 70% milik penyetor atau yang nabung sampah, untuk sisanya masuk kedalam Kas, bayar pengurus bank sampah, dan dana sosial. Untuk pembagian hasil buku tabungan dan administrasi dilakukan setiap 6 bulan sekali.

Untuk tempat bank sampah tersebut warga sekitar dan pengurus setuju bahwa tempat diadakan di rumah kosong di tengah Dusun Sambilegi Lor. Setelah ada persetujuan tersebut, warga sekitar dan pengurus bank sampah melakukan kerja bakti dan pemasangan banner. Selain pengurus yang meramaikan bank sampah restu ibu warga sekitar juga terlibat dalam masalah bank sampah. Bank sampah tersebut mengumpulkan  barang bekas berupa galon le mineral, botol plastik, botol kaca, plastik, kardus, buku, kertas. Dan barang yang dilarang untuk dikumpulkan  adalah serpihan kaca, pampers, pembalut, sterefom, masker, tisu dan kapas. Berikut ini adalah lampiran dokumentasi yang ada di Bank Sampah Restu Ibu :






Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar