Tugas Esai 4 : Melakukan Upcycling Sampah Anorganik
Mata Kuliah : Psikologi Lingkungan
Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta, MA
Fitri Novia Rizka (23310410057)
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Sampah seringkali dianggap sebagai sesuatu yang tidak berguna dan hanya memenuhi tempat pembuangan sampah. Pandangan ini yang menyebabkan terjadinya penumpukan sampah sehingga akan berdampak negative terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Namun, apa jadinya jika kita melihat sampah dari sudut pandang yang berbeda? Persepsi kita selama ini yang menganggap bahwa sampah sebagai sesuatu yang tidak berguna ternyata sampah memiliki manfaat yang sangat banyak jika dikelola dengan benar salah satu dengan menerapkan upcycling.
Upcycling merupakan proses transformasi dari barang yang sudah tidak terpakai menjadi barang atau produk yang lebih berguna dengan kualitas tinggi (Sinai, 2017). Hal ini sejalan dengan kegiatan upcycle merupakan sebuah usaha yang kreatif untuk menjaga kelangsungan lingkungan alam. Keindahan dari pendekatan ini adalah tetap mempertahankan nilai sentimental dari produk bekas, dibandingkan langsung dibuang ke tempat sampah, seseorang dapat menciptakan sesuatu yang baru dengan nilai estetik yang lebih tinggi ( Noorwartha, 2017). Konsep tersebut yang telah mengubah cara kita dalam memandang sampah. Alih-alih membuangnya, dengan adnaya upcycling akan memungkinkan kita untuk menciptakan barang-barang baru yang lebih bermanfaat dan estetik dengan memiliki nilai jual yang tinggi. Upcyling bukan hanya tentang mendaur ulang sampah tetapi juga mampu menambahkan nilai pada bahan yang seringkali dianggap sebagai limbah. Berbeda dengan konsep daur ulang yang sering kali bertujuan untuk mengurangi kualitas bahan, sedangkan upcycling mempertahankan atau bahkan menignkatkan kualitas bahan asli. Ini adalah cara yang kreatif dan efektif untuk mengurangi limbah serta memanfaatkan sumber daya yang ada.
Manfaat upcycling sampah anorganik
Selain untuk mengurangi limbah sampah anorganik, upcycling tentu memiliki manfaat antara lain:
1. Mengurangi limbah
Dengan adanya metode upcycling tentu akan sangat membantu untuk mengurangi jumlah sampah anorganik yang berakhir di tempat pembuangan akhir. Tentu ini akan mengurangi tekanan pada system pengelolaan sampah dan mengurangi dampak terhadap lingkungan.
2. Menghemat sumber daya
Dengan adanya upcycling, kita dapat mengurangi kebutuhan untuk mengekstraksi dan memproses bahan mentah menjadi bahan siap pakai. Tentu ini menghemat energi dan sumber daya alam.
3. Menciptakan produk yang unik
Produk upcycling sering kali memiliki nilai estetis yang unik dan dapat menjadi barang yang memiliki nnilai jual tinggi baik secara tampilan poduk maupun fungsi dari produk.
4. Meningkatkan kreativitas individu
Upcycling mendorong kita untuk mampu berpikir kreatif dalam menemukan cara baru untuk menggunakan bahan-bahan lama dan tidak terpakai.
Berikut adalah kegiatan upcycling yang saya lakukan dengan cara memanfaatkan bekas kemasan makanan yang saya jadikan sebagai kerajinan tangan yang memiliki nilai jual dan berunsur estetika.
Bahan yang saya gunakan dalam membuat produk upcycling yaitu :
• Botol minuman plastik bekas
• Pisau atau gunting
• Lampu LED kecil
• Kabel listrik dan saklar
• Cat semprot atau cat akrilik
• Kuas dan sponge
• Lem tembak
• Dekorasi tambahan (misalnya: stiker, kertas kado, atau kertas origami)
Cara membuat produk :
1. Persiapan Botol:
o Bersihkan botol minuman plastik bekas dari sisa minuman dan label. Pastikan botol dalam keadaan kering.
2. Pemotongan:
o Potong bagian atas botol dengan cutter atau gunting. Bagian bawah botol akan digunakan sebagai dasar lampu. Berhati-hatilah saat memotong agar hasilnya rapi dan aman.
3. Pemasangan Lampu:
o Pasang lampu LED kecil di dalam botol. Gunakan lem tembak untuk menempelkan lampu agar tidak bergerak. Pastikan lampu terpasang dengan baik dan kabel dapat keluar dari botol dengan rapi.
4. Penyambungan Kabel dan Saklar:
o Sambungkan kabel listrik dan saklar ke lampu LED sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh produsen lampu. Pastikan sambungan aman dan tidak ada kabel yang terkelupas.
5. Dekorasi Tambahan:
o Tambahkan dekorasi tambahan seperti kawat berbulu, kertas kado, atau kertas origami pada botol untuk memberikan sentuhan estetis yang unik.
6. Penyusunan Akhir:
o Pasang kembali bagian atas botol yang telah dipotong jika ingin membuat penutup. Pastikan semua bagian terpasang dengan kokoh dan aman.
7. Finishing:
o Setelah semua elemen terpasang, periksa kembali karya anda untuk memastikan tidak ada bagian yang terlepas.
o Tambahkan tanda tangan atau inisial sebagai personalisasi akhir karya Anda.
Tantangan dan solusi dalam upcycling sampah
Meskipun upcycling memiliki banyak manfaat, tentu ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi salah satunya adalah keterampilan dan kreativitas yang diperlukan dalam mengubah limbah menjadi sebuah produk yang berguna. Solusi dari tantnagan ini adalah dengan memberikan pelatihan dan workshop kepada masyarakat umum tentang teknik upcycling pada sampah anorganik. Selain itu, mempromosikan budaya upcycling melalui sosial media dan komunitas local untuk dapat membantu meningkatkan kesadaran individu dan menarik minat seseorang dalam berpartisipasi melakukan upcycling pada sampah anorganik.
Dari pemaparan diatas bisa disimpulkan bahwa upcycling sampah anorganik adalah salah satu Langkah positif yang bertujuan untuk pengelolaan limbah yang lebih berguna secara berkelanjutan. Dengan mengubah limbah menjadi produk baru yang bernilai, kita tidak hanya mengurangi dampak lingkungan tetapi juga mampu menciptakan secara langsung peluang ekonomi bagi masyarakat. Melalui upcycling ini, kita belajar melihat segala potensi dalam limbah dan berkontribusi aktif pada dunia untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan suatu produk.
Link pemasaran : https://vt.tiktok.com/ZS6FKWPfa/
Referensi :
Noorwatha, I. K. D., Ika, I. W. B., & Tiaga, I. N. A. (2017). Study Materiality dalam Aplikasi Material Upcycle pada Desain Interior. Dimensi Interior, 15(1), 1-6.
Sinai, M. (2017). Upcycling vs Recycling. Retrieved from https://recyclenation.com/2017/02/upcycling-vs-recycling/
0 komentar:
Posting Komentar