28.12.24

Essai 10 - UAS psikologi lingkungan

                             Ujian Akhir Semester 

              Persepsi pentingnya mengelola sampah


Rizka Aningrum Kesuma Putri
NIM 23310410053



Mata Kuliah Psikologi Lingkungan
Dosen Pengampu : Dra. Arundati Shinta, M. A. 


Jurusan Psikologi


Universitas Proklamasi Yogyakarta





Persepsi pentingnya mengelola sampah dapat di lihat sebagai hasil proses kognitif yang melibatkan perhatian, pemahaman, penilaian, dan respons. Dalam konteks ini, persepsi terkait pengelolaan sampah akan berbeda-beda tergantung individu, sosial, budaya, dan lingkungan.
Secara umum, ada beberapa elemen penting dalam persepsi masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan sampah : 

1. Perhatian terhadap dampak lingkungan
Faktor yang mempengaruhi persepsi adalah perhatian terhadap dampak sampah terhadap lingkungan. 
2. Pemahaman tentang pengelolaan sampah
Berkembang melalui edukasi dan informasi yang terima. 
Semakin tinggi pemahaman masyarakat tentang cara-cara pengelolaan sampah yang efektif. 
3. Penilaian terhadap Konsekuensi Negatif
Masyarakat yang sudah memiliki pemahaman tentang sampah akan menilai pentingnya pengelolaan sampah berdasarkan dampak negatifnya, seperti pencemaran lingkungan, penurunan kualitas hidup, dan risiko kesehatan.
4. Respons dan Perilaku
Masyarakat akan merespon  dengan tindakan. Masyarakat yang  memiliki persepsi kuat tentang pentingnya penglolaan sampah cenderung lebih aktif dalam memilah sampah, mendaur ulang, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai,  dan berpatisipasi dalam program lingkungan. 

Untuk menjelaskan perilaku menteri Lingkungan Hidup ( LH ) Hanif  Faisol Nurofiq terhadap sampah menggunakan skema persepsi dari Paul A. Bell dan kawan-kawan kita bisa merujuk pada model persepsi yang mencakup beberapa elemen penting yaitu : 
1. Perhatian ( Attetion ), Menteri Hanif Faisol Nurofiq terhadap isu sampah dapat dilihat dari bagaimana beliau memberi perhatian serius terhadap masalah sampah di Indonesia. Sebagai Menteri Lingkungan Hidup, beliau telah menyatakan berbagai komitmen untuk mengurangi sampah plastik, meningkatkan pengelolaan sampah secara berkelanjutan, serta memperbaiki sistem daur ulang.
2. Pemahaman ( Comprehension ), Pemahaman Menteri Hanif mengenai sampah bisa dilihat dari cara beliau menyampaikan pentingnya pengelolaan sampah yang lebih efisien dan berdampak lingkungan positif. Dalam berbagai kesempatan, beliau menjelaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk menanggulangi masalah sampah, serta pentingnya pendidikan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan sampah. 
3. Penilaian ( Evalution ) , Dalam hal penilaian, Menteri Hanif Faisol Nurofiq cenderung melihat masalah sampah sebagai isu yang sangat krusial yang berdampak pada kesehatan masyarakat, lingkungan, dan ekonomi. Penilaian ini tercermin dari kebijakan yang menekankan pentingnya pengurangan sampah plastik sekali pakai, serta keberlanjutan dalam pengelolaan sampah secara holistik.
4. Respons ( Response ), Sebagai respons terhadap masalah sampah, Menteri Hanif Faisol Nurofiq telah mendukung berbagai program pemerintah, seperti program pengurangan sampah plastik di tingkat nasional dan lokal. Selain itu, beliau juga mendorong pemberdayaan masyarakat untuk lebih aktif dalam memilah dan mengelola sampah di rumah tangga. Salah satu respons yang jelas adalah penegakan regulasi terhadap penggunaan kantong plastik sekali pakai di beberapa daerah, serta mendorong pemerintah daerah untuk mengimplementasikan sistem pengelolaan sampah yang lebih baik.

0 komentar:

Posting Komentar