29.12.24

Esai 7 (Fitri) : Nasabah Bank Sampah

 Tugas Esai 7 : Menjadi Nasabah Bank Sampah

Mata Kuliah : Psikologi Lingkungan

Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta, MA


Fitri Novia Rizka (23310410057)

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


Masalah sampah selalu menjadi masalah yang menakutkan belakangan ini. Hal ini terbukti dari banyaknya pembuangan sampah secara liar yang sering kita temukan seperti di tepi jalan, di Sungai, bahkan di tempat wisata banyak kita temukan sampah berserakan dimana-mana. Oleh karena itu, perlu adanya pengelolaan sampah secara tepat, efektif, dan efisien untuk menghasilkan lingkungan yang sehat dan terhindar dari pencemaran lingkungan.

Dalam Putra (2020) mengatakan bahwa Pengelolaan sampah meliputi pengumpulan, pengangkutan,  pemusnahan,  atau  pengolahan  sampah  agar  tidak  mengganggu kesehatan  masyarakat  dan  lingkungan.  Sementara  itu  Sejati  (2009),  Pengelolaan sampah  merupakan  rangkaian  kegiatan  yang  digunakan  untuk  mengolah  sampah mulai dari timbulan hingga pembuangan akhir. Oleh karena itu, penting sekali adanya partisipasi aktif dalam pengelolaan sampah yaitu keikutsertaan masyarakat yang aktif terhadap kegiatan yang dilaksanakan. Dengan adanya pengelolaan sampah dan keikutsertaan masyarakat maka akan mengurangi jumlah sampah yang semakin hari semakin meningkat. Dari yang tidak memiliki manfaat dan guna menjadi ada manfaat dan guna untuk menghasilkan uang (Saputra, 2022). 

Menurut Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia No. 13 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah di Bank Sampah Pasal 1ayat 2 menjelaskan Bank Sampah. Bank sampah adalah pengelolaan atau daur ulang sampah yang menghasilkan uang, bisa di jadikan kerajinan dan dijual, dan sampah pelastik yang tidak bisa dijadikan kerajinan akan dihancurkan kembali dan didaur ulang lagi, sedangkan sampah seperti daun kering dan sebagainya bisa dijadikan pupuk ( Saputra, 2022). 

Bank sampah adalah salah satu inovasi yang menawarkan solusi cerdas untuk masalah sampah yang sering dihadapi oleh masyarakat. Dengan menjadi nasabah bank sampah, kita tidak hanya berkontribusi terhadap kebersihan lingkungan tetapi juga mendapatkan manfaat ekonomi secara nyata. Bank sampah dirancang sebagai sebuah program yang mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mengelola sampah rumah tangga dengan cara memilah dan menyetorkannya ke bank sampah. Hasil sampah yang disetorkan akan ditimbang dan dicatat sebagai tabungan. Tabungan ini nantinya bisa ditukarkan menjadi uang, barang, atau digunakan untuk membayar kebutuhan sehari-hari. 

Bank sampah ini berlokasi di Balai Warga RW 63 Perumahan Candi Gebang Permai, Sleman, DIY. Bank sampah ini sudah berdiri sejak tahun 2014 sebelum diresmikan menjadi bank sampah Sawo Kecik. Memiliki moto “sampah dipilah menjadi berkah”, bank sampah Sawo Kecik berhasil mendaur ulang sampah menjadi beberapa produk bernilai ekonomis. Bank sampah ini buka dari pukul 15.00 sampai dengan pukul 18.00 wib. 

Langkah-langkah menjadi nasabah bank sampah yaitu :

1. Mendaftar sebagai nasabah

Langkah pertama adalah mendaftarkan diri di bank sampah terdekat. Proses pendaftarannya cukup mudah dan biasanya memerlukan identitas diri seperti Alamat rumah. Setelah itu nasabah akan mendapatkan buku Tabungan ataupun kartu nasabah yang digunakan untuk mencatat setoran jumlah sampah.

2. Memilah sampah

Pemilahan sampah adalah Langkah penting dalam proses ini, karena sampah dibagi menjadi beberapa kategori seperti sampah plastic, sampah kertas, logam, dan kaca. Setiap jenis sampah memiliki nilai ekonomi yang berbeda sehingga pemilahan yang tepat akan meningkatkan nilai Tabungan.

3. Menyetorkan sampah

Sampah yang telah dipilah kemudian akan disetorkan ke bank sampah pada jadwal yang tekah ditentukan. Setiap setoran akan ditimbang dan dicatat dalam buku Tabungan. Semakin banyak sampah yang disetorkan maka akan semakin besar Tabungan yang akan kita dapatkan.

Langkah pertama sebelum menyetorkan sampah, saya memilah sampah berdasarkan jenisnya di rumah. Saya mulai memisahkan antara sampah organic dan anorganik serta memisahkan sampah yang dapat didaur ulang seperti plastik, kertas, dan kaleng. Memilah sampah tidak hanya membantu dalam mengelola sampah tetapi juga mampu mengajarkan kedisiplinan dan tanggung jawab saya dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Setiap minggu tepatnya di hari sabtu, saya membawa sampah yang dipilah ke bank sampah terdekat. Di sana, sampah ditimbang dan dicatat dalam buku tabungan nasabah. Pada minggu pertama, hari sabtu tanggal 30 November 2024 saya datang ke bank sampah sawo kecik dan mendapatkan 1,53 sampah bodong, 0,07 sampah tutup botol. Kemudian pada tanggal 07 Desember 2024 saya kembali menyetor sampah ke bank sampah sawo kecik dengan mendapatkan 0,37 sampah bodong, 0,07 sampah tutup botol. 

Manfaat menjadi nasabah bank sampah

1. Manfaat secara ekonomi

Salah satu manfaat langsung dari menjadi nasabah bank sampah yaitu adanya keuntungan ekonomi. Sampah yang sebelumnya dianggap tidak berguna bisa diubah menjadi uang atau barang yang berharga. Hal ini tentu akan memberikan insentif bagi Masyarakat untuk lebih rajin dalam memilah dan mengelola sampah.

2. Manfaat untuk lingkungan

Dengan mengelola sampah melalui bank sampah, kita turu serta dalam mengurangi jumlah sampah yang semakin hari semakin bertambah. Selain itu, menjadi nasabah mampu membantu untuk mengurangi polusi udara yang disebabkan oleh sampah dan menjaga kebersihan lingkungan dengan memanfaatkan sampah sebagai bahan baku mendaur ulang.

3. Edukasi dan kesadaran

Bank sampah tidak hanya menyediakan manfaat secara langsung tetapi juga memberikan fungsi sebagai sarana edukasi bagi masyarakat. Melalui kegiatan ini, Masyarakat diajarkan untuk pentingnya melakukan pengelolaan smpah dan bagaimana mereka bisa berkontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan.


Dari pemaparan diatas dapat saya simpulkan bahwa menjadi nasabah bank sampah adalah salah satu Langkah kecil dengan dampak yang besar. Selain memberikan manfaat secara ekonomi, kita juga aktif berkontribusi trhadap pelestarian lingkungan. Bank sampah adalah contoh nyata dari inovasi sederhana yang bisa membawa perubahan positif dalam masyarakat. Dengan semangat dan komitmen setiap orang dapat berperan dalam menjaga kebersihan dan Kesehatan lingkungan.

Referensi :

Putra, W. T. (2020). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengelolaan Sampah Di Bank Sampah. Jambura Journal of Community Empowerment, 69-78.

Saputra, T., Nurpeni, N., Astuti, W., Harsini, H., Nasution, S. R., Eka, E., & Zuhdi, S. (2022). Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah di bank sampah. Jurnal Kebijakan Publik, 13(3), 246-251.

(N.B : Klik buka gambar untuk mendapatkan hasil jernih)



0 komentar:

Posting Komentar