Esai Prestasi
Mata Kuliah : Psikologi Lingkungan
Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta, MA
Fitri Novia Rizka (23310410057)
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Esai prestasi 1:
Pendidikan merupakan suatu hal yang penting untuk mencerdaskan kehidupan masa depan anak- anak bangsa Indonesia. Pendidikan di Indonesia mempunyai tujuan untuk membentuk manusia yang berkarakter dan memiliki moral ( Annafi, 2021). Menurut Bungin, dalam (Solissa, 2024) Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata ‘relawan’ berasal dari kata sukarelawan yang artinya orang yang melakukan sesuatu dengan sukarela (tidak karena diwajibkan atau dipaksakan). Dalam bahasa Inggris kata relawan disebut volunteer yang berarti sukarelawan atau pekerja sukarela. IPPF (International Planned Parenthood Federation), suatu organisasi internasional yang bergerak di bidang keluarga berencana mendefinisikan relawan (volunteer) sebagai orang-orang yang rela memberikan waktu dan kemampuannyauntuk kesejahteraan kelompok atau masyarakat tanpa imbalan materi.
Keinginan serta salah satu wistlist saya yaitu untuk menjadi seorang volunteer tentang program pengajaran yang diadakan oleh organisasi SAN Yogyakarta. Program ini bertujuan untuk membantu anak-anak di daerah terpencil yang kekurangan tenaga pengajar. Saya mengikuti pelatihan singkat yang disediakn oleh organisasi tersebut. Pelatihan ini mencakup teknik cara mengajar, pendekatan psikologis, dan cara berinteraksi dengan anak-anak.
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari sabtu, tanggal 23 November 2024 di Bantul. Tantangan tersebar saya dalam mengajar anak-anak yaitu menyampaikan materi dengan cara yang mudah untuk dipahami oleh anak-anak. Saya menggunakan metode belajar sambil bermain. Misalnya, dalam mata Pelajaran matermatika saya akan mengajar materi selama 1jam kemudian 30 menit saya akan mengajak mereka untuk bermain game seperti menysun puzzle dan berhitung dengan. Sama halnya ketika saya sedang mengajar mata Pelajaran bahasa indonesia maupun seni rupa saya akan mengajak mereka untuk bercerita dan bermain peran untuk meningkatkan kemampuan berbicara dan menulis.
Mengajar anak-anak SD di desa yang terpencil tidak mudah, namun semangat belajar anak-anak yang menjadikan motivasi besar bagi saya untuk mengajar mereka karena mereka sangat antusias dan gigih dalam belajar. Selain itu, saya belajar banyak hal terutama tentang budaya dan kehidupan setempat, interaksi anak-anak dan Masyarakat setempat mampu memberikan saya pengalaman baru. Sebagai seorang volunteer, melihat banyak perkembangan anak-anak didiknya adalah salah satu bentuk kepuasan bagi saya. Karena setiap kali saya mengajar, mereka menunjukkan banyak perubahan dan kemajuan dalam memahami materi yang saya sampaikan dan ajarkan. Pengalaman ini juga sekaigus menjadikan saya sebagai seorang pribadi yang lebih sabar, Ikhlas dan menghargai setiap kontribusi yang saya berikan. Saya berharap semakin banyak orang yang turut serta dalam kegiatan relawan karena kontribusi kecil kita dapat membantu membawa perubahan besar bagi masa depan anak-anak dan Masyarakat.
Referensi :
Annafi, M. F., Idi, A., & Fauzi, M. (2021). Peran Komunitas Relawan Anak Sumatera Selatan dalam Membentuk Karakter Percaya Diri Anak Jalanan (Studi Kasus di Kecamatan Gandus Kota Palembang). Jurnal PAI Raden Fatah, 3(2), 186-200.
Solissa, R. J., Wenno, I. H., & Papaliya, J. (2024). Analisis Manajemen Program Relawan Pengajar Sinode GPM Pada Sekolah Dasar YPPK Kapahewa Dr. JB Sitanala Klasis Seram Utara Barat: Management Analysis of GPM Synod Volunteer Teaching Program at YPPK Kapahewa Elementary School, Dr. JB Sitanala Klasis, North West Seram. Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan, 4(02), 793-813.
Esai prestasi 2:
Mengikuti kegiatan volunteer bagi saya adalah salah satu cara untuk memberikan kontribusi nytaa kepada masyarakat. Pada kesempatan ini, saya berkesempatan untuk bergabung sebagai bagian dari pengajar sekaligus panitia divisi perlengkapan dalam sebuah program SAMI initiative. Pengalaman yang saya dapat dari kegiatan ini tidak hanya sebagai pengetahuan tambahan yang saya dapatkan tetapi juga mampu memberikan saya pemahaman mendalam tentang pentingnya kerja sama dan dedikasi di dalam sebuah komunitas ataupun organisasi non profit.
Sebagai pengajar, tugas utama saya adalah memberikan Pendidikan tambahan kepada anak-anak di desa tempat saya melakukan kegiatan volunteer. Setiap hari sabtu, saya bertugas untuk mengajar anak SD kelas 2 dan 3 dengan mata pelajarannya seperti bahasa indonesia, seni rupa, belajar membaca, dll. Tantangan terbesar saya dalam mengajar yaitu saya harus meyesuaikan dengan metode pembelajaran dengan kebutuhan dan kemampuan siswa yang beragam. Dengan menggunakan berbagai metode yang cukup kreatif seperti saya memasukkan beberapa permainan edukaitf dan pendekatan secara interaktif agar apa yang saya ajarkan kepada anak didik saya bisa membuat mereka tidak merasa bosan dan proses belajar bisa menjadi lebih menyenangkan. Disamping saya bertugas sebagai pengajar aktif, saya juga bertanggung jawab sebagai panitia divisi perlengkapan. Tugas ini melibatkan pengelolaan dan distribusi semua perlengkapan yang dibutuhkan selama menjalankan program, mulai dari alat tulis hingga bahan ajar. Disamping itu, saya juga memastikan semua kebutuhan tersedia dan teroganisir dengan baik adalah kunci untuk kelancaran dalam melaksanakan kegiatan. Tantangan saya dalam divisi ini yaitu mengkoordinasikan antara logistic dengan tim lain untuk mengatasi keterbatasan sumber daya yang ada.
Menjadi seorang pengajar sekaligus sebagai panitia divisi perlengkapan mampu memberikan saya perspektif baru yang lebih luas tentang bagaimana setiap aspke program dapat saling terkait. Di sisi lain, sebagai seorang pengajar saya harus memahami ketersediaan antara perlengkapan yang memadai untuk mendukung proses belajar mengajar tetapi di satu sisi saya juga harus bisa memastikan segala perencanaan dan koordinasi dari tim saya dapat berjalan dengan baik. Sinergi antara keduanya membantu saya untuk bekerja lebih efektif dan memberikan yang terbaik bagi siswa saya.
Pengalaman ini memberikan saya banyak Pelajaran berharga. Saya belajar tentang arti tanggung jawab, kerja sama, dan kepemimpinan yang baik. Melalui interaksi antara siswa dengan rekan volunteer, saya juga mampu mendapatkan wawasan baru tentang tantangan dan kebutuhan Pendidikan di daerah terpencil. Dari kegiatan volunteer ini, saya mendapatkan dampak positifnya yaitu bisa melihat antusiasme dari siswa yang semakin hari semakin menunjukkan hasil belajar yang semakin baik. Bagi saya pribadi, pengalaman ini mampu merubah sudut pandang saya bahwa setiap langkah kecil yang kita ambil dalam hidup dapat membawa perubahan besar bagi diri kita dan masa depan generasi muda indonesia.
Esai prestasi 3:
Dalam menghadapi tantangan lingkungan yang semakin hari justru semakin kompleks, diperlukan adanya partisipasi aktif individu maupun komunitas dalam kegiatan sukarela menjadi semakin penting. Salah satu cara untuk berkontribusi secara langsung adalah dengan menjadi volunteer dalam kegiatan clean up dan edukasi lingkungan.
Mengikuti kegiatan clean up memberikan saya pemahaman yang lebih mendalam tentang isu-isu lingkungan baik secara local maupun internasional. Salah satu kegiatan clean up yang saya ikuti kali ini adalah kegiatan membersihkan alun-alun kidul dan pantai Pelangi dari sampah plastik serta limbah lainnya. Kegiatan ini tidak hanya memberikan kesempatan untuk membersihkan lingkungan, tetapi juga mampu mempertemukan saya dengan orang-orang baru yang memiliki kepedulian yang sama terhadap alam.
Manfaat Kegiatan Clean Up
1. Pengurangan Sampah: Kegiatan clean up membantu mengurangi jumlah sampah yang mencemari lingkungan, khususnya daerah-daerah kritis seperti pantai dan taman kota.
2. Meningkatkan Kesadaran Lingkungan: Berpartisipasi dalam clean up memperkuat kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
3. Pemberdayaan Komunitas: Kegiatan ini sering kali melibatkan berbagai lapisan masyarakat, memperkuat rasa kebersamaan dan tanggung jawab bersama dalam menjaga lingkungan.
Peran dalam Edukasi Lingkungan
Selain clean up, saya juga terlibat dalam kegiatan edukasi lingkungan yang ditujukan kepada anak-anak sekolah dan masyarakat umum. Melalui kegiatan ini, kami mengajarkan pentingnya memilah sampah, mendaur ulang, dan mengurangi penggunaan plastik. Edukasi lingkungan adalah langkah penting untuk membangun generasi yang lebih sadar dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Jadi bukan hanya sekedar memberikan contoh nyata tetapi melalui kegiatan clean up ini juga mengajak secara langsung untuk berkontribusi aktif dalam mengurangi sampah terutama sampah plastik.
Manfaat Edukasi Lingkungan
1. Pengetahuan dan Kesadaran: Kegiatan edukasi memberikan pengetahuan tentang praktik-praktik ramah lingkungan dan dampak positifnya. Anak-anak dan masyarakat yang teredukasi lebih cenderung menerapkan kebiasaan baik ini dalam kehidupan sehari-hari.
2. Pembentukan Kebiasaan: Edukasi yang berkelanjutan membantu membentuk kebiasaan yang lebih baik dalam mengelola sampah dan menjaga lingkungan, yang akan berlanjut hingga dewasa.
3. Pengembangan Keterampilan: Kegiatan edukasi sering kali melibatkan praktek langsung, seperti membuat kompos atau mendaur ulang barang bekas, yang mengembangkan keterampilan praktis dalam pengelolaan lingkungan.
Dampak Positif bagi Diri Sendiri dan Masyarakat
Partisipasi dalam kegiatan clean up dan edukasi lingkungan tidak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan, tetapi juga memiliki dampak positif bagi diri sendiri dan masyarakat. Berikut adalah beberapa dampak positif yang saya rasakan:
1. Kepuasan Pribadi: Merasa menjadi bagian dari solusi memberikan rasa kepuasan dan pencapaian pribadi. Melihat hasil nyata dari upaya clean up dan respons positif dari peserta edukasi sangat memotivasi.
2. Pengembangan Diri: Keterlibatan dalam kegiatan sukarela mengembangkan keterampilan komunikasi, kepemimpinan, dan kerja tim, yang berguna dalam kehidupan profesional dan pribadi.
3. Membangun Jaringan: Kegiatan ini membuka peluang untuk bertemu dengan orang-orang yang memiliki visi dan misi yang sama, memperluas jaringan sosial dan profesional.
Berpartisipasi sebagai volunteer dalam kegiatan clean up dan edukasi lingkungan adalah langkah konkret yang bisa dilakukan siapa saja untuk berkontribusi pada perlindungan dan pelestarian lingkungan. Kegiatan ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi lingkungan, tetapi juga memperkaya pengalaman pribadi dan membangun komunitas yang lebih sadar dan bertanggung jawab. Dengan semangat gotong-royong dan kesadaran bersama, kita dapat menciptakan dunia yang lebih bersih dan sehat untuk generasi mendatang.
Esai prestasi 4:
Ditengah maraknya isu lingkungan yang semakin hari semakin memprihatinkan, partisipasi dalam kegiatan pengelolaan sampah menjadi semakin diperlukan. Salah satunya inisiatif untuk berperan aktif dalam mengelola bank sampah. Bank sampah bukan hanya sebagai tempat untuk menyetorkan sampah tetap juga bisa sebagai tempat edukasi dan pemberdayaan masyarakat. Melalui pengalaman berpartisipasi di bank sampah, saya sangat menyadari bahwa sampah bisa diubah menjadi barang yamg bernilai harganya.
Awalnya saya merasa sangat skeptis dan kurang memahami bagaimana system kerja bank sampah. Namun, setelah saya ikut serta dalam kegiatan bank sampah, pandangan saya berubah. Bank sampah adalah tempat dimana masyarakat dapat menyetorkan sampah yang sudah dipilah seperti botol plastik, kertas, dan logam. Sampah-sampah ini kemudian ditimbang dan dihargai sesuai dengan jenis dan beratnya. Kemudian poin yang dikumpulkan bisa ditukar dengan uang atau barang kebutuhan sehari-hari.
Partisipasi saya di bank sampah melibatkan berbagai kegiatan, mulai dari memilah sampah berdasarkan jenisnya, mengedukasi masyarakat, hingga mengelola administrasi. Setiap hari, saya bersama relawan lainnya menyortir sampah yang datang, memastikan semua terpilah dengan baik. Kami juga mengadakan kegiatan edukasi kepada anak-anak dan ibu rumah tangga untuk mengajarkan mereka cara memilah sampah di rumah dan pentingnya pengelolaan sampah yang baik untuk lingkungan. Dari partisipasi saya sebagai nasabah bank sampah yang sekaligus menjadi bagian dari peran bank sampah, saya menyadari mengelola sampah bukanlah hal yang mudah. Ada berbagai tantangan yang akan dihadapi seperti kurangnya kesadaran masyarakat dan keterbatasan fasilitas. Namun, melalui kerja sama dan semangat dari masyarakat tantangan ini bisa diatasi dengan baik. Saya belajar banyak tentang pentingnya ketekunan, kerja sama, dan keberlanjutan dalam menjalankan program lingkungan.
Ikut serta dalam kegiatan di bank sampah membuka mata saya terhadap berbagai manfaat yang bisa dihasilkan dari pengelolaan sampah yang baik. Sampah yang sering dianggap tidak berguna ternyata bisa diubah menjadi berkah yang memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat. Melalui edukasi dan pemberdayaan, bank sampah berperan penting dalam menciptakan masyarakat yang lebih sadar lingkungan dan mandiri secara ekonomi. Pengalaman ini memberikan saya pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya menjaga lingkungan dan bagaimana kontribusi kecil kita bisa membawa perubahan besar.
Esai prestasi 5 :
Prestasi dalam lomba karya tulis ilmiah (LKTI) adalah Impian bagian Sebagian seseorang dalam bidang akademik. Lomba ini tidak menjadi ajang menunjukkan kemampuan berpikir kritis tetapi juga menjadi jendela yang membuka berbagai peluang besar untuk mengenal setiap ide dan berbagai inovasi. Kali ini saya ingin membagikan pengalaman saya yang berhasil lolos mengikuti lomba LKTI. Beberapa bulan yang lalu, saya berkesempatan untuk mengikuti lomba karya tulis ilmiah (LKTI) yang diselenggarakan oleh olimpiade update. Tema lomba kali ini adalah natural diversity an invaluable asset for an inclusive and sustainable future. Segala sesuatu dimulai dari keinginan untuk berpartisipasi aktif dalam memberikan hasil terbaik. Ketika mendengar lomba LKTI saya merasa memiliki ketertarikan untuk mengikuti lomba tersebut. Melihat banyak masalah yang selalu menjadi sorotan yaitu tentang sampah. Saya dan tim memutuskan untuk mengangkat judul LKTI yang berhubungan dengan pro lingkungan dan kesadaran lingkungan untuk menjadi judul dalam karya kami.
Menulis karya ilmiah membutuhkan ketelitian dan ketekunan. Kami memulai dengan Menyusun kerangka tulisan, mulai dari pendahuluan, tinjuan Pustaka, metodologi, hasil penelitian, hingga Kesimpulan dan saran. Setiap bagian ditulis dengan cermat dan memastikan bahwa stiap argument yang tulis didukung dengan data yang valid. Setelah menyelesaikan draft pertama, kami meminta bantuan kpada dosen pembimbing kami untuk memastikan tulisan kami bebas dari plagiasi dan memiliki alur yang jelas.
Dengan penuh harapan, kami mengirimkan karya tulis kepada panitia lomba. Beberapa minggu kemudian kami mendapatkan kabar gembbira bahwa karya kami lolos seleksi awal dan kabar ini memberikan dorongan semangat yang luar biasa untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan penuh rasa yang campur aduk.
Manfaat dari mengikuti lomba lkti ini mampu memberikan saya peningkatan keterampilan terutama berpikir kritis, dan keterampilan untuk menulis karya ilmiah. Pengalaman ini tidak hanya mengajarkan saya tentang pentingnya sebuah ketekunan dan kerja keras tetapi juga meningkatkan kemampuan saya untuk mampu menghasilkan karya lain yang berkulitas.
Mengikuti lomba tidak hanya sekedar untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan akademik tetapi juga mempertemukan relasi yang lebih luas di luar kampus. Selain itu menulis sebuah karya tulis ilmiah mampu membuat saya untuk terus belajar dan berusaha untuk meningkatkan inovasi dan kreativitas dalam memberikan sedikit kontribusi kecil dalam dunia Pendidikan. bagi saya mengikuti sebuah perlombaan bukan hanya sekedar menang atau kalah, Bahagia atau sedih tetapi juga membentuk karakter dan dedikasi saya untuk terus berkarya dan aktif dalam memberikan pengaruh positif melalui karya tulis ilmiah.
(N.B : Klik buka gambar untuk mendapatkan hasil jernih)
0 komentar:
Posting Komentar