Tugas Esai 6 : Belajar Kelola Sampah di TPST Randu Alas
Mata Kuliah : Psikologi Lingkungan
Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta, MA
Amelia Natasya Rivani (23310410086)
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) Randu Alas yang terletak di Kaliurang, Yogyakarta, merupakan salah satu inisiatif penting dalam pengelolaan sampah yang berorientasi pada keberlanjutan dan partisipasi masyarakat. Dengan meningkatnya jumlah penduduk dan aktivitas pariwisata di kawasan ini, masalah pengelolaan sampah menjadi semakin mendesak. TPST Randu Alas hadir sebagai solusi inovatif untuk mengatasi tantangan tersebut, sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik.
Kaliurang, sebagai salah satu tujuan wisata populer di Yogyakarta, mengalami lonjakan volume sampah akibat meningkatnya kunjungan wisatawan dan pertumbuhan populasi lokal. Hal ini menimbulkan tantangan signifikan dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. TPST Randu Alas dibentuk sebagai respons terhadap permasalahan ini, dengan tujuan untuk mengelola sampah secara efektif dan berkelanjutan.
TPST Randu Alas menerapkan konsep pengelolaan sampah terpadu yang mencakup beberapa aspek penting: Salah satu langkah awal dalam pengelolaan sampah adalah pemilahan antara sampah organik dan anorganik. Masyarakat diajarkan untuk memisahkan kedua jenis sampah ini sejak dari sumbernya. Sampah organik, seperti sisa makanan dan daun, dapat diolah menjadi kompos, sedangkan sampah anorganik seperti plastik dan logam dapat didaur ulang.
TPST berfokus pada daur ulang material yang masih dapat digunakan kembali. Dengan melakukan daur ulang, jumlah sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir dapat diminimalisir, serta mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Sampah organik yang terkumpul diolah menjadi kompos. Proses ini tidak hanya mengurangi volume limbah tetapi juga menghasilkan pupuk alami yang bermanfaat bagi pertanian lokal.
Keberhasilan TPST Randu Alas sangat bergantung pada keterlibatan aktif masyarakat. Berbagai program edukasi dan sosialisasi dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik. Masyarakat diajak berpartisipasi dalam kegiatan pemilahan dan pengumpulan sampah, sehingga mereka merasa memiliki tanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan.
Program-program ini tidak hanya memberikan pengetahuan kepada masyarakat tetapi juga membangun rasa kepemilikan terhadap lingkungan mereka. Dengan melibatkan masyarakat secara langsung, TPST Randu Alas berhasil menciptakan budaya peduli lingkungan yang lebih kuat di Kaliurang.
TPST Randu Alas memberikan berbagai manfaat baik bagi lingkungan maupun masyarakat: Dengan adanya sistem pemilahan dan daur ulang yang efektif, volume sampah yang tidak terkelola dapat dikurangi secara signifikan, membantu menjaga kebersihan lingkungan di Kaliurang. Program edukasi meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak negatif dari pengelolaan sampah yang buruk serta pentingnya tindakan proaktif dalam menjaga kebersihan. Proses daur ulang dan pengolahan kompos dapat menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat lokal melalui penciptaan produk baru dan peningkatan hasil pertanian.
TPST Randu Alas di Kaliurang adalah contoh nyata dari inisiatif pengelolaan sampah yang berhasil mengintegrasikan aspek lingkungan dengan partisipasi masyarakat. Melalui pendekatan terpadu dalam pemilahan dan daur ulang sampah, serta program edukasi yang melibatkan warga lokal, TPST ini tidak hanya membantu mengatasi masalah sampah tetapi juga menciptakan kesadaran akan pentingnya keberlanjutan lingkungan. Dengan demikian, TPST Randu Alas dapat menjadi model bagi daerah lain dalam menghadapi tantangan serupa di era modern ini.


0 komentar:
Posting Komentar