Tugas Esai 5 : Ekperimen di Rumah Dosen
Mata Kuliah : Psikologi Lingkungan
Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta, MA
Liyana Nofiasari (23310410049)
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Eksperimen Pengelolaan dan Daur Ulang Sampah di Rumah Dosen sebagai Upaya Memuliakan Sampah
Sampah telah menjadi permasalahan serius yang mengancam lingkungan hidup kita. Setiap hari, ribuan ton sampah dihasilkan dan sebagian besar berakhir di tempat pembuangan akhir tanpa pengelolaan yang baik. Pengelolaan sampah perlu dilakukan karena banyaknya sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga setiap tahunnya (Sapanli et al., 2023). Untuk mengubah kondisi ini, diperlukan aksi nyata dari berbagai kalangan. Salah satu upaya yang kami lakukan adalah melalui eksperimen pengelolaan dan daur ulang sampah di rumah Ibu Shinta, selaku dosen pengampu mata kuliah Psikologi Lingkungan, pada Minggu, 13 Oktober 2024. Eksperimen pengelolaan dan daur ulang sampah menjadi salah satu cara yang efektif untuk mengurangi timbunan sampah dan memberikan contoh nyata kepada masyarakat, terutama kepada kami, mahasiswa psikologi.
Sesampainya kami di rumah Ibu Shinta, kami disuguhi makanan ringan dan minuman untuk kami habiskan. Untuk bertanggung jawab dalam memproduksi sampah, Ibu Shinta menyediakan tong sampah yang berbeda disesuaikan dengan jenis sampahnya. Sampah-sampah yang kami hasilkan dipilah sesuai jenisnya (organik dan anorganik). Cara ini memudahkan proses daur ulang dan memisahkan sampah sejak dari sumbernya. Sampah organik seperti daun bungkus makanan menjadi fokus utama dalam proses daur ulang. Sampah jenis ini dapat dijadikan kompos atau pupuk organik yang dapat digunakan untuk tanaman. Sementara itu, sampah anorganik seperti plastik kami cuci dan dikeringkan yang kemudian sampah plastik tersebut dikumpulkan untuk disetorkan ke bank sampah. Selanjutnya, untuk mengurangi perilaku malas dalam memilah sampah, kami memanfaatkan kertas bekas untuk dijadikan tempat sampah yang kami hias dengan gambar menggunakan spidol warna warni. Kami juga menggambar untuk tas dari kertas kalender bekas yang nantinya akan digunakan untuk tempat seplastik kompos kering yang kami panen.
Inovasi menarik lainnya dalam eksperimen kali ini adalah membuat sabun cair. Pembuatan sabun cair dibutuhkan 26 gram gliserin, 200 gram mess, 150 gram garam industri, 90 gram amino, 20 gram edta, pewarna makanan, dan pewangi seperti sereh atau melati. Semua bahan tersebut dicampurkan dan diaduk merata secara perlahan. Setelah tercampur, kemudian ditambahkan dengan eco enzym. Untuk pembuatan eco enzym dibutuhkan campuran 900 gram air, 270 gram kulit buah (kami menggunakan lerak, sereh, dan jeruk), dan 90 gram madu yang kemudian dituangkan ke dalam botol plastik. Kemudian tutup botol dilubangi untuk dipasang selang yang dihubungkan dengan sebotol air. Posisi selang di botol eco enzym tidak boleh mengenai air campuran, sedangkan untuk selang di botol air harus mengenai airnya. Hal ini dilakukan untuk menyalurkan gas metana, dan untuk memastikan gas metana tidak bocor, maka bagian tutup botol yang terhubung dengan selang direkatkan dengan lem dan plastisin. Tunggu hingga 3 bulan, kemudian eco enzym siap dipanen. Di samping itu, kami juga membuat kompos dari sampah organik. Sampah daun bungkus makanan yang tadi kami makan, sampah dapur dan sampah kebun dikumpulkan dan dipotong-potong, kemudian dicampur dengan serbuk kayu, 50 lembar daun sirih yang sudah dipotong-potong, 2 gelas dedak atau bekatul, 5 tutup botol EM4, 5 tutup botol tetes tebu, POC, trichoderma, garam, dan air. Setelah itu bahan-bahan tersebut kami masukkan ke dalam wadah gentong berlubang.
Eksperimen pengelolaan sampah di rumah dosen kali ini membuktikan bahwa perubahan dimulai dari hal kecil di lingkungan terdekat. Dengan pendekatan sistematis, kreatif, dan berkelanjutan, kita dapat memberikan kontribusi nyata dalam mengurangi permasalahan sampah, melestarikan lingkungan, dan mengubah sampah menjadi sumber daya yang bernilai. Salah satu tujuan pengelolaan sampah yaitu untuk meningkatkan kesehatan lingkungan (Larasati dan Santoso, 2024). Maka dari itu, setiap individu dapat berkontribusi nyata dalam mengurangi permasalahan sampah menuju lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Langkah sederhana namun terencana dapat menginspirasi masyarakat luas untuk mulai memilah, mendaur ulang, dan memanfaatkan kembali sampah. Selain itu, Eksperimen ini menjadi sarana edukasi untuk kami bahwa mengurangi sampah bukanlah hal sulit jika dilakukan dengan kesadaran dan sistematis.
Daftar Pustaka
Larasati, A. F., Dan Santoso, E. B. (2024). Jaringan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Sebagai Bentuk Transisi Ekonomi Sirkular Di Kota Surabaya. Jurnal Ilmu Lingkungan. 22(1), 248-257.
Sapanli, K., Putro, F. A. D., Arifin, S. D., Putra, A. H., Andamari, H. A., Anggraini, U. (2023). Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berbasis Circular Economy di Tingkat Desa: Pendekatan Sistem Dinamik. Jurnal Wilayah dan Lingkungan. 11(2). 141-155.
(N.B : Klik buka gambar untuk mendapatkan hasil jernih)


0 komentar:
Posting Komentar